Tawaran Model Gucci

1.1K 79 0
                                    

Jennie POV
Hari ini Yang Hyun Syuk sajangnim menyuruhku untuk ke kantor Big Hit. Ia berkata bahwa ia akan menungguku untuk datang bersama manager karena ada hal yang ingin ia bicarakan. Aku berpikir, pasti ada hubungannya dengan skandal gila ini. Mungkin hal itu yang ingin dibahas. Terlebih lagi, aku dan Taehyung oppa sempat melakukan panggilan telepon kemarin. Ia bercerita bahwa ia juga di suruh ke gedung Big Hit oleh Bang PD-nim.
Flashback on
" Halo, Jen. "
" Halo, Oppa. Wae jeonhwa? " ( - kenapa menelpon ? )
" Ah, tidak Jen. Aku. Aku hanya iseng saja menelepon mu. Mmm, kau sedang apa? "
" Ah, sedang duduk duduk saja oppa. Kalau kau? Sedang apa? "
" Memikirkan mu "
What?! Apa yang dia katakan?! Huh, pasti hanya bualan semata. Jangan mudah terbawa perasaan Jennie Kim. Ingat! Kau tidak boleh menyukai nya!

" Candaan mu tidak lucu sekali Tuan Kim, "
" Aku tidak bercanda Jen, "
" Sudahlah lupakan. Jika kau hanya ingin menggodaku, sebaiknya ku tu–"
" Hei jangan. Baiklah, lupakan saja yang tadi. Oh ya Jen, apa kau diminta Tuan Yang Hyun Syuk untuk ke kantor Big Hit ? "
" Ah iya. Darimana kau tahu? Kau diam diam menguntit ku ya? "
" Yak, apa kau ini? Jangan menuduhku sembarangan noona Kim ! Saat aku dipanggil Bang PD-nim, Yang Hyun Syuk baru saja keluar dari ruangannya. Dan saat aku bertemu Bang PD-nim, dia menyuruh ku untuk datang ke ruangannya besok. Dan kupikir, ini ada hubungannya dengan mu. Ya, mungkin saja kau juga dipanggil. Itu sebabnya aku bertanya, "
" Hehe mian, kupikir kau penguntit, "

Aku mendengar dia mendengus dari sebrang telepon.

" Oppa, apa kau tahu kenapa mereka memanggil kita ? "
" Ah, molla Jen. Ku pikir kau tahu itu sebabnya aku ingin menanyakannya padamu. Eh tahunya kau malah bertanya duluan, "
" Oh, ku pikir kau tahu. Mmm, oppa. Sudah dulu ya, aku lelah. Aku ingin istirahat. Jalja oppa, " selamat malam.
" Ah ne. Jaljayo, " - selamat malam juga.

Sebenarnya, aku ingin lama berbincang dengannya. Tapi, aku harus menangani jarak dengannya. Tentu saja demi Irene eonnie.
Flashback of

Aku pergi ke kantor Big Hit Entertainment bersama dengan manager Blackpink. Sesampainya, aku dan manager segera ke ruangan dimana Bang PD-nim. Ternyata, di sana sudah ada Bang PD-nim tentunya, Yang Hyun Syuk sajangnim, dan --- Taehyung Oppa.

" Maaf kami telat, " Ujar managerku.
Aku pun melempar senyum manis ku pada mereka dan sedikit membungkuk sebagai penghormatan.
Kemudian, atensi ku menangkap Taehyung Oppa yang sedang menatapku. Mata kami bertemu. Ia menampilkan box smile khasnya kepada ku. Jujur, aku terpana melihatnya. Menurut ku, dia mendekati kata sempurna. Tentu saja mendekati, karena manusia tidak ada yang sempurna bukan? Baiklah, aku mengatakannya karena beberapa alasan. Lihatlah, rahangnya yang tegas, hidung yang mancung, bibir yang merah dan tebal. Oh, jangan lupakan mata elangnya yang membuat kaum hawa meleleh. Baiklah, katakan bahwa aku ini lebay. Tapi sungguh, sesaat duniaku teralih mengaguminya. Tetapi, aku segera mengalihkan pandanganku saat menyadari bahwa aku tidak boleh menyukainya. Aku juga sangat gugup saat ini. Entahlah, kenapa aku merasa seperti ini. Aku bahkan tidak membalas senyum nya. Jujur, aku terlalu gugup. Rasanya ruangan ini terasa panas bagiku. Aku rasanya ingin cepat cepat keluar dari ruangan ini. Aku tidak kuasa melihat Taehyung Oppa yang terus menatapku. Ya, aku menyadari bahwa sedari tadi dia terus menatapku. Di tatap seperti itu, jujur saja aku gugup.
Jennie POV end

Taehyung POV
' Ada apa dengan Jennie? Tidak biasanya dia seperti ini. Bahkan, saat aku tersenyum padanya dia tidak membalasnya ' -batinku bertanya tanya. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku padanya. Aku sungguh bertanya tanya apa yang terjadi pada nya? Sampai suara Bang PD-nim menginterupsi ku untuk mengalihkan pandangan.
" Jadi begini. Baiklah, langsung ke intinya saja. Baru saja skandal kalian beredar dua hari yang lalu, tapi sudah membawa dampak besar bagi agensi Big Hit dan YG. Kali ini, saya hanya akan memberitahu bahwa kalian mendapatkan tawaran dari Gucci sebagai modelnya, " Ujar Bang PD-nim.
" Kalian sebagai model pasangan do sana, " Tambah Tuan Yang Hyun Syuk menunjukku dan Jennie. Aku terkejut mendengarnya. Tapi, juga senang. Jennie juga tampak memasang ekspresi terkejut nya.
" Tapi bagaimana dengan Kai ?! " Tanyanya tiba tiba. Mendengarnya, aku sedikit kesal. Oh ayolah, haruskah Jennie membawa nama itu saat ini? Apa Jennie tidak senang?
" M-maksudku. B-bukankah Kai sunbae sebagai modelnya? " Tanyanya.
" Iya, dia memang modelnya. Tapi, dia hanya sebagai model sendiri saja. Berbeda dengan kalian. Kalian akan melakukan photoshoot bersama, " Jawab Bang PD-nim.
" Menurutku, kalian berdua harus menerima tawaran ini. Jika tidak, itu akan mengundang kecurigaan bukan? Sebab, kalian dikabarkan adalah sepasang kekasih. Seharusnya kalian senang dan menerima tawaran ini. Benarkah PD-nim? " Tanya Tuan Yang Hyun Syuk pada Bang PD-nim.
" Iya kau benar, " Jawabnya.
Ku lihat Jennie mendengus. Wajahnya terlihat tidak senang. Lalu dia menatapku, membuat aku gugup seketika. Aku meyakinkan nya lewat isyarat seperti mengatakan ' terima saja tawaran ini'. ' Semua akan baik baik saja '. Begitulah yang ku katakan melalui isyarat. Aku melihatnya lagi lagi mendengus. Kemudian, bisa ku lihat dia mengangguk lemah pertanda ia menyetujui tawaran ini. Aku senang dia mau menerima tawaran ini karena bujukan ku. Ya, meskipun aku sedikit kecewa karena ia terlihat murung dan terpaksa. Tapi, ya sudahlah. Ini kesempatan bagiku.
" Bagaimana dengan mu Tae ? " Tanya Bang PD-nim.
" B-baiklah, aku setuju. " Ujarku.
Kemudian, pertemuan itu berakhir. Semua keluar dari ruangan Bang PD-nim. Jennie hendak pergi ke area parkiran bersama managernya. Aku pun mencegahnya untuk berbicara sebentar. Aku juga izin kepada manager ku dan manager Blackpink untuk berbicara dengan Jennie sebentar. Setelah itu, aku mengajak Jennie ke taman belakang gedung ini yang memang tempat yang selalu sepi di gedung ini. Kami pun duduk di bangku taman. Aku berusaha mengendalikan rasa gugup ku ini. Aku mencuri curi pandang padanya yang sedari tadi hanya diam. Mungkin dia menungguku berbicara. Aku lalu berdehem untuk menghilangkan kegugupan yang menjalar di sekujur tubuhku ini.
" Jen, mianhae " Ujarku. Ia beralih menatapku dengan tatapan bingungnya. Sungguh wajah kebingungan nya sangat menggemaskan membuat ku ingin mencubit pipi gembulnya itu.
" Aku tahu kau terpaksa menerima tawaran ini. Jujur, aku tidak bermaksud untuk memaksamu tadi untuk menerima tawaran ini. Tapi, aku berpikir apa yang dikatakan Bang PD-nim benar. Jika tidak, para fans akan curiga dan usaha kita untuk skandal ini akan sia sia saja, "
' dan membuat mu semakin dekat denganku akibat tawaran ini Jen, ' Tentu yang terakhir itu hanya ku rapalkan dalam hati, tidak cukup berani untuk mengungkapkannya.
" Tidak Oppa. Kau tidak perlu minta maaf. Yang kau katakan benar, " Ujarnya.
" Lalu, kenapa kau terlihat murung seperti itu? Hmm? " Tanyaku.
" Oppa tahu kan, ada Kai di sana? Huh, aku pasti akan sering bertemu dengannya nanti, " Jawabnya. Kemudian aku tersadar. Ah, aku hampir lupa akan fakta itu.
" Tenang saja Jen, ada aku. Kau tidak perlu merasa takut, " Ujarku menenangkan.
" Ah gomawo Oppa. Kau memang yang terbaik, " Ujarnya. Tapi tunggu, aku terkejut dengan apa yang dia lakukan. Apa ini?! Dia tiba tiba saja memelukku. Apa ini mimpi?! Oh ayolah, jantungku berdegup begitu cepat saat ini. Aku takut dia merasakan ini.
" Eh, m-mian o-oppa. Aku. Aku tidak sengaja, " Ujarnya.
" A-ah g-gwaenchana Jennie-ah, " Ujarku.
Taehyung POV end

Jennie POV
' Apa yang aku lakukan?! Kenapa aku memeluknya ?! Sungguh bodoh. Bodoh. Bodoh kau Jennie Kim! '
' Sungguh saat ini jantungku berdegup begitu cepat. Untung saja aku sudah melepas pelukan ku. Eh, tapi kenapa tadi aku merasakan jantungnya berdegup cepat? Apakah dia menyukai ku ? Ah tidak mungkin. Mungkin saja, dia hanya kaget dengan perlakuan ku. Jennie ! Pabboya! ' - ujarku dalam hati yang terus saja merutuki  diriku sendiri akibat tingkah bodohku.
Aku tersadar dari lamunanku karena suara Taehyung Oppa.
" Jen, kajja kembali! Manager pasti menunggu kita ! " Ajaknya.
" A-ah iya. Kajja! " Ujarku.
Jennie POV end

Stuck With Fake ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang