Jennie POV
Aku sudah di kamar dormku sekarang. Aku lelah. Sungguh. Hari ini benar benar melelahkan bagiku. Aku tidak habis pikir Kau dapat melakukan itu. Jujur saja, di hatiku sebenarnya masih tersimpan sedikit tempat untuknya. Jujur. Hanya sedikit. Tapi, melihat sikapnya yang seperti itu, entahlah apa dia masih pantas mendapatkan tempat itu di hatiku. Aku tiba tiba saja teringat dengan perkataannya.' Bukan aku saja yang tidak menyukai kau dengan dia Jen. Banyak yang tidak menyukainya. Ingatlah Jen, kau akan hancur jika tidak kembali padaku, '
Perkataannya entah kenapa terngiang ngiang di kepalaku. Aku berpikir, memang bukan hanya dia yang tidak suka. Ya, mungkin Irene eonnie. Tapi, siapa lagi?Oh mungkin para fans fanatik ku maupun Taehyung Oppa. Aku tidak kepikiran tadi. Ah, ku rasa aku harus memastikannya sendiri. Aku memang belum melihat berita tentang kencan ku dan Taehyung. Terakhir kali, hanya lewat televisi. Itu pun aku hanya melihat sebentar. Tidak sampai habis. Tapi, apakah aku akan sanggup membaca komen para hatters nanti?
( Aku menghela napas )
" Huh, baiklah. Aku harus tetap melihatnya. Tahanlah Jennie Kim. Kau harus membuktikan sendiri bahwa tidak banyak orang yang membencimu, " Ujarku. Ya, walaupun sedikit ragu.
Aku pun membuka twitter, dimana kebanyakan informasi tentang idol banyak di sana. Dan--betapa terkejutnya aku melihat semua komentar para penggemar Taehyung oppa termasuk para hatters ku. Oh, bukan hanya itu, para fans Kai pun turut ikut serta.' Mwo?! Taehyungie Oppa dengan Jennie Kim?! Oh andwae! Jangan! Huh, dia sama sekali tidak pantas'
' Kenapa harus dengan Jennie?! Kenapa tidak dengan Irene eonnie?! Ku rasa dia lebih baik dan cantik daripada Jennie Kim. Dan pastinya dia lebih dari kata PANTAS untuk seorang Kim Taehyung ku ketimbang Jennie Kim'
' Apakah ini alasanmu memutuskan Kai Oppa?! Dasar gadis tak berperasaan! '
' Capat sekali mendapat pengganti. Apakah tidak cukup hanya dengan satu?! Menjijikan~'
' Sungguh, Taehyung oppaku tidak cocok sama sekali denganmu. Dia sangat tampan dan menggemaskan. Oh sungguh, aku tidak suka hubungan ini ! '
Hatiku terasa teriris pisau tajam membaca komentar komentar pedas ini. Ya, meskipun ada juga yang membelaku dan hubungan ini. Tapi, tidak sedikit yang memberi hujatan serta cacian itu padaku. Ya, terutama padaku. Komentar komentar itu kebanyakan hanya tertuju padaku. Ini memang sudah biasa. Setiap ada berita idol berkencan. Pasti saja, orang perempuan yang selalu di salahkan. Entah dia itu idol juga atau bukan. Yang jelas, mereka akan lebih menghujat perempuan itu. Itulah yang aku alami sekarang.
Aku berusaha menahan isakan ku agar tidak terdengar sampai keluar sehingga membangunkan para sahabat ku. Aku tahu mereka pasti lelah. Aku tidak ingin mengganggu mereka." Hiks hiks hiks. Kenapa mereka jahat sekali? Apa kalian tidak tahu ? Hujatan kalian membuat hatiku sakit. Sungguh. Hiks hiks hiks, " Lirihku.
Aku membenamkan wajahku di bantal. Aku terisak pelan. Lama kelamaan, mataku terasa berat dan akhirnya aku terlelap.
Jennie POV end...
🍁🍁🍁
Para member BTS sudah berada di ruang tengah. Mereka sedang menunggu Jin memasak sarapan untuk mereka. Sebenarnya Jin malas karena ia baru saja ingin melakukan panggilan video dengan Jisso, kekasihnya. Tapi, mau bagaimana lagi. Taehyung merengek untuk dimasakan sarapan oleh Jin. Melihat Taehyung yang terus saja merengek sembari menunjukkan aegyonya, Jin hanya pasrah---menurut perintah dongsaengnya itu.
Sembari menunggu Jin memasak, para member menunggu di ruang tengah. Kecuali Taehyung. Ia sedang bersama Jin di dapur. Memperhatikan Jin yang sedang memasak. Sementara Jin? Ia sebenarnya jengah dengan Taehyung yang terus saja memperhatikannya.
" Bisakah kau berhenti memperhatikan ku seperti itu? " Tanya Jin ketus.
" Oh ayolah Hyung, aku hanya ingin pandai memasak. Aku malu jika tidak bisa memasak. Kau tahu ' kan jika Jennie pandai memasak? " Ujar Taehyung dengan senyuman bodohnya.
" Kau pikir hanya dengan memperhatikan saja dapat membuatmu bisa masak?! Kau juga harus mempraktikkannya! " Ujar Jin kesal. Taehyung hanya memberikan cengiran bodohnya pada Jin, yang membuat pria berjulukan worldwide handsome itu memutar bola matanya kesal. Hingga tiba tiba teriakan Jimin membuat mereka kaget. Memang, ruang tengah dan dapur itu tidak begitu jauh. Bahkan dekat. Berdampingan saja sehingga mereka dapat mendengar teriakan Jimin. Apalagi teriakannya itu besar sekali.
" KIM TAEHYUNG ! KEMARILAH ! " Teriak Jimin dari ruang tengah.
" Aish, dasar Park Jimin. Ada apa lagi dia? " Ujar Taehyung kesal.
" YAK KIM TAEHYUNG! PPALLI ! "
" Hampirilah dia dulu. Teriakannya membuat gendang telingaku pecah nantinya, " Ujar Jin kesal.
Taehyung pun menurut. Ia menghampiri Jimin dengan malas. Ia menghentakkan kakinya, kesal dengan Jimin. Setelah di ruang tengah, ia langsung bertanya pada Jimin.
" Kenapa?! Kau mengganggu ku Park Jimin! " Teriak Taehyung kesal. Ya, padahal dia sudah berada di ruang tengah tetap saja berteriak.
" Kenapa lama sekali sih kau ! " Balas Jimin tak kalah kencang.
" Hei, bisakah kalian berhenti berteriak? Ini bukan hutan, " Timpal Suga yang merasa terganggu oleh teriakan dua manusia ini.
" Mianhae Hyung, " Ujar Jimin diiringi cengiran.
" Jadi, ada apa? " Tanya Taehyung jengah.
" Jadi begini Tae. Aku baru saja melihat semua sosial media. Dan aku menemukan banyak sekali komentar buruk tentang mu dan Jennie. Terutama ditujukan untuk Jennie, " Jawab Jimin. Taehyung terkejut mendengarnya. Taehyung bisa tahan jika itu untuk dirinya. Tapi---jika Jennie? Apakah gadis itu akan tahan? Oh tidak, Taehyung tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya hati Jennie jika dia mengetahui tentang ini. Pikir Taehyung.
" Aku harus bertemu Jennie. Aku pergi dulu, " Ujar Taehyung yang langsung mengambil hoodie dan tak lupa dengan masker. Ia lalu segera pergi yang membuat Jin yang membawa masakan yang sudah masak ke ruang tengah dibuat semakin bingung.
" Hei Tae! Kau bilang kau lapar! Ingin kemana lagi?! " Teriak Jin yang tidak digubris oleh Taehyung karena pria itu sudah segera pergi menjauh dorm.
" Sudahlah. Kau duduk dulu, biar ku ceritakan, " Ujar Rm.Sementara, di mobil Taehyung gusar memikirkan keadaan gadis yang dicintainya. Ditengah tengah kegusarannya itu, ponsel Taehyung tiba tiba saja berdering. Ternyata, Jisso menelepon Taehyung. Tanpa pikir panjang, Taehyung langsung saja mengangkatnya.
" Tae, cepatlah ke dorm kami sekarang ! "
" Ada apa? Wae? "
" Jennie. Tadi, saat aku memanggilnya untuk sarapan, dia keluar dengan mata sembabnya. Setelah itu, dia menolak untuk ikut sarapan. Dia bilang dia tidak lapar. Aku dan para member yakin bahwa dia tidak sedang dalam keadaan baik. Itu sebabnya aku dan yang lain memaksanya keluar. Tapi tidak digubris sama sekali "
" Aku akan sampai beberapa menit lagi, "Sambungan telepon terputus. Dan benar saja, Taehyung sudah sampai di dorm Blackpink setelah beberapa menit. Ia lantas berlari dari parkiran menuju dorm Blackpink. Sesampainya, ia memencet bel dengan tidak sabaran. Sampai pintu terbuka dan menampilkan tiga gadis cantik dengan raut khawatirnya.
" Dimana Jennie? " Tanya Taehyung tidak sabaran.
" D-dia di kamarnya, " Jawab Jisso gugup karena baru pertama kali ia melihat Taehyung seperti ini. Taehyung lantas langsung masuk tanpa permisi menuju kamar Jennie dan mengetuk pintu kamar.
" Jen, buka pintunya. Ini aku, Taehyung. Ku mohon, "
" Jen "
" Jen"
" Jennie" Panggil Taehyung namun tidak digubris sama sekali. Pintunya juga terkunci sehingga dia tidak dapat masuk.
" Dimana jendelanya? " Tanya Taehyung.
" Di–" Ucapan Lisa terpotong saat pintu terbuka menampilkan Jennie dengan mata sembab dan penampilan acak acakannya. Membuat mereka merasa khawatir. Jisso yang menyadari bahwa Taehyung dan Jennie perlu waktu untuk bicara bersama, lantas menyuruh dua member yang lain untuk pergi.
" Aku dan yang lain permisi dulu, " Ujar Jisso. Kemudian mereka bertiga pergi. Menyisakan Taehyung dan Jennie. Taehyung menatap Jennie khawatir. Sedangkan Jennie, ia hanya menatap kosong ke depan. Membuat Taehyung langsung membawa tubuh gadis mungil itu ke dalam dekapan hangatnya.
" O-oppa, " Lirih Jennie.
Taehyung tidak membalas. Ia langsung menarik Jennie ke kamar. Taehyung menarik Jennie hingga ke balkon kamar Jennie. Kemudian, ia membalikkan tubuh gadis itu. Memegang kedua bahu gadis itu.
" Ku mohon Jen, jangan sedih dengan hujatan mereka. Air matamu terlalu berharga, " Ujar Taehyung. Jennie mendongak menatap Taehyung dengan mata sembab yang kembali berkaca kaca. Jennie sebenarnya tidak ingin memeluk Taehyung. Tapi mau bagaimana lagi, ia benar benar butuh itu sekarang. Ia benar benar merasa rapuh. Hujatan yang ia terima terasa lebih menyakitkan daripada hujatan yang sebelumnya ia terima saat masa Blackpink debut."Hiks a-aku hiks kenapa mereka seperti itu hiks, " Ujar Jennie terisak. Sekuat apapun Jennie menahannya, tetap saja isakan itu semakin pecah diperlukan Taehyung, sehingga membuat kemeja Taehyung sedikit basah oleh air matanya.
" Ssh sudahlah Jen. Hei, kenapa menangis? Lihat aku, " Ujar Taehyung. Pria itu melepaskan pelukannya. Jennie menatap Taehyung dengan air mata yang berlinang.
" Jen, ku mohon jangan buat dirimu seperti ini. Kau harus tetap kuat Jen. Kau tahu Jen? Mereka yang menghujatmu seperti itu. Para fansku pun, berarti mereka tidak benar benar mencintaiku. Seharusnya, mereka mendukungku bukan? Ku mohon. Kita harus berjuang Jen. Kita buktikan bahwa mereka salah. Ayolah Jen, kau itu gadis yang kuat. Kau tidak ingin kan membuat para member yang lain sedih ? " Tanya Taehyung sembari mengusap kedua pipi gembul Jennie lembut.
( Jennie menggeleng dan Taehyung tersenyum )
" Nah, kalau begitu kau tidak boleh sedih. Kau harus lihat orang orang yang menyayangimu. Bukan yang membencimu. Buatlah hujatan itu sebagai penyemangatmu, bukan menjadi kelemahanmu. Tunjukkan pada mereka bahwa seorang Jennie Kim itu gadis yang kuat. Kau bisa Jen, kau pasti bisa, " Ujar Taehyung. Jennie terenyuh mendengarkannya, hatinya menghangat. Jantungnya berdegup kencang kala menyadari wajah mereka yang terlampau dekat. Jennie tidak bisa tidak memeluk Taehyung. Ia langsung saja memeluk pria itu.
" Nee Oppa. Jennie kuat. Aku tidak lemah. Aku akan buktikan bahwa aku kuat dan aku juga pantas denganmu, " Ujar Jennie penuh penegasan. Tentu saja kalimat terakhir itu membuat Taehyung tersenyum. ' Aku akan buktikan bahwa aku kuat dan pantas denganmu, ' Bukan hanya Taehyung saja yang sadar, tapi Jennie juga. Itu yang membuatnya malu. Tapi dia berusaha agar seakan tidak terjadi apa apa. Seakan akan perkataan yang tadi tidak diucapinya.
Dan akhirnya, Jennie sudah tenang. Ia sudah semangat lagi. Mereka lalu duduk bersampingan dan berbincang bincang diiringi canda tawa yang menggema di seluruh ruangan kamar. Sampai sampai para member yang lain alat mendengarnya dan itu semua membuat mereka tenang karena setidaknya Jennie sudah tenang bersama Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With Fake Scandal
RomanceMenceritakan tentang dua orang idol yang terjebak skandal palsu dari agensi mereka. Sebut saja Jennie BLACKPINK dan V BTS. Mereka adalah dua idol terkenal yang terpaksa menjalani skandal palsu demi kepentingan agensi mereka. Namun siapa sangka jika...