First Kiss

1.2K 93 2
                                    

Taehyung menarik lengan Jennie, membawanya pergi menjauh dari Kai. Jennie hanya pasrah saja. Bagaimanapun ia tidak berani dengan sikap Taehyung yang berubah menjadi dingin. Hingga mereka sudah sampai di restoran gedung pemotretan. Taehyung melepaskan lengan Jennie. Keduanya duduk dan sama sama terdiam. Taehyung menatap Jennie dengan kesal. Sedangkan Jennie hanya menunduk saja. Entahlah, Jennie merasa sangat bersalah pada Taehyung.
" Kau ingin makan apa? " Tanya Taehyung dingin. Jennie enggan menjawab dan memilih untuk mendunduk. "Aku bertanya padamu Jennie Kim, " Ujar Taehyung dengan suara yang sedikit kesal. Jennie seketika terkesiap dan langsung menatap Taehyung.
" S-samakan saja denganmu, " Ujar Jennie terbatah. Taehyung pun segera memanggil pelayan dan memesan makanannya.
Keduanya menunggu pesanan datang. Mereka hanya terdiam. Suasana hening. Sampai pelayan itu datang dan menaruh pesanan mereka.
" Ini pesanan kalian. Selamat menikmati, " Ujar pelayan itu ramah.
" Nee, kamsahamnida, " Ujar Taehyung. Sementara Jennie tetap saja menunduk.
" Makanlah, " Ujar Taehyung yang memulai untuk menyantap makanannya. Mereka makan makanan mereka dalam keadaan diam, hanya suara sendok dan garpu saja yang mengiringi acara makan siang mereka. Hingga keduanya telah selesai makan. Taehyung segera ke kasir dan membayar makannya. Setelah itu, ia meninggalkan Jennie begitu saja. Jennie yang melihat Taehyung berjalan pun segara beranjak dari duduknya dan mulai berjalan menyamakan langkahnya dengan Taehyung. Ia sudah gerah dengan sikap Taehyung yang seperti ini.
" Tae, ada apa denganmu ? Kenapa kau seperti ini? " Tanya Jennie sembari menyamakan langkahnya dengan Taehyung. Taehyung sama sekali tidak menghiraukan Jennie. Menatap Jennie saja tidak. Sampai akhirnya Jennie lelah dan hanya diam saja.
Kini mereka sudah berada di parkiran. Jennie hendak membuka pintu mobil. Tapi terhenti karena Taehyung mencegahnya dengan perkataan yang ia lontarkan.
" Sebaiknya kau pulang sendiri. Aku ingin ke apartemenku , " Ujar Taehyung.
" Tidak. Aku akan ikut saja denganmu, " Tolak Jennie.
" Kau harus pulang Jen, " Ujar Taehyung sedikit meninggi. " Aku akan ikut bersamamu Kim Taehyung, " Tolak Jennie bersikeras. Taehyung menghembuskan napasnya kasar.
" Terserah kau saja, " Ujar Taehyung pasrah yang langsung masuk ke dalam mobilnya. Jennie melakukan hal yang sama.
Taehyung melajukan mobilnya menuju apartemennya. Selama perjalanan, suasana hanya hening. Tidak ada yang berbicara sama sekali. Taehyung yang masih kesal karena melihat Jennie berpelukan dengan Kai. Ditambah lagi dengan sikap keras kepala Jennie yang bersikeras untuk ikut dengan Taehyung ke apartemennya. Sementara Jennie, ia juga kesal dengan sikap Taehyung tapi entah kenapa merasa bersalah dengan Taehyung.

Sampailah mereka di apartemen Taehyung. Taehyung segera menekan tombol password apartemennya dan segera masuk. Jennie juga segera masuk. Taehyung mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah. Jennie mendudukkan dirinya tepat disamping Taehyung. Jennie terduduk dan melihat lihat apartemen Taehyung hingga suara Taehyung mengalihkan atensinya pada Taehyung.
" Apa saja yang Kai bicarakan padamu? " Tanya Taehyung menatap Jennie.
" D-dia. Dia mengatakan dia minta maaf padaku karena kejadian dia bersama Krystal dan juga sikapnya yang selama ini padaku, " Jawab Jennie.
"Lalu? " Tanya Taehyung.
" Emmm, dia. Dia menjelaskan bahwa kejadiannya bersama Krystal karena ketidak sengajaan dan dia juga mengakui kesalahannya, " Jawab Jennie.
" Sudah? Hanya itu saja? " Tanya Taehyung lagi. Jennie gelagapan. Ia bingung harus jawab apa dan bingung kenapa Taehyung tiba tiba saja banyak tanya seperti ini.
" E-eoh, m-maksud–" Ucapan Jennie terpotong karena Taehyung yang tiba tiba menyambarnya kembali dengan pertanyaan.
" Apa dia mengajakmu kembalirnajdi pacarannya? " Sambar Taehyung. Jennie bingung harus apa. Jennie pun memilih untuk jujur saja. Jennie menghela napasnya dan menjawab.
" Nee, dia memintaku kembali padanya. Tapi, aku menolaknya, " Jawab Jennie tanpa menatap Taehyung.
" Kenapa kau menolaknya? " Tanya Taehyung. Jennie kembali menatap Taehyung tidak percaya.
" Tentu saja aku menolaknya. Kita itu sedang terlibat skandal ini. Jika aku menerimanya, sama saja kau cara mati, " Ujar Jennie kesal.
Taehyung terdiam dan tersenyum tipis.
" Ah, jadi hanya karena skandal ini ya Jen, " Ujar Taehyung. Tatapannya kosong dan ia tersenyum tipis.
' Berpikir apa aku ini. Aku mengira dia tidak menerima Kai karena aku. Tahukah kau Jen? Betapa sakit hati ini saat tahu bahwa kau hanya menganggap hubungan ini palsu semata? ' - batin Taehyung.
Entah kenapa melihat tatapan kosong Taehyung Jennie merasa bersalah. Dadanya juga merasa sesak saat mengatakan bahwa ia tidak menerima Kai hanya karena skandal palsu ini.
" Y-ya b-bukan itu saja. A-aku tidak menerimanya karena dirimu, " Ujar Jennie pelan tapi masih terdengar oleh Taehyung. Entah kenapa perkataan itu keluar langsung dari mulut Jennie. Jennie pun tidak tahu. Jennie akhirnya menunduk saja.
" Karena aku? Maksudmu? " Tanya Taehyung heran.
" Tentu saja! Siapa yang akan menerima pria lain jika kekasihnya sangat tampan, " Ujar Jennie lantang dan mendongakkan kepalanya kembali menatap Taehyung. Taehyung terkejut dengan ucapan Jennie barusan. Ia merasa senang. Pipinya memerah seperti kepiting rebus, jantungnya berdegup kencang, perutnya menggelitik seperti ada ribuan kupu kupu di sana. Taehyung pun hanya membuang pandangan nya ke depan saja. Takut takut Jennie melihat pipi Taehyung yang sudah seperti kepiting rebus. Sedangkan Jennie? Jennie malu dengan apa yang baru saja ia katakan. Keadaannya tak jauh beda dari Taehyung. Pipinya juga memanas, jantungnya berdegup kencang, dan ajaran lupakan perutnya yang menggelitik itu. Tetapi, ia berusaha untuk bersikap biasa saja.
' Ingat Jen! Irene eonnie menyukainya! Kau tidak boleh memberikan hatimu padanya! Tetaplah profesional Jen, jangan libatkan hati dalam pekerjaan, ' - batin Jennie.
' Oh Astaga! Kenapa Taehyung membuang mukanya? Apa aku salah bicara. Bodoh sekali kau Jennie Kim! Dia pasti semakin marah dengan mu ! ' - batin Jennie berteriak.

Stuck With Fake ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang