"Apa menurutmu aku orang tak berperasaan?"
Badai tetap membesar seiring waktu. Luka bakar di tubuh Anky dan Achio makin banyak. Anehnya, lawan Anky justru baik-baik saja. Dia mendekat, keluarkan karambit tanpa mata pisau dari balik sabuk pinggang.
"Kau tentu siapa aku, kan?" Selagi bertanya dengan nada rendah, dia menyipit penuh hasrat membunuh. "Anky...."
"Kau Archae dengan serangan elang putih," jawab Anky segera menarik sebatang cahaya ketika menggapai sinarnya di depan mata. "Aku hanya tau itu dari mulut yang mulia Rosa."
"Ya.... Dan aku akan tunjukkan, bagaimana seorang manusia ketika tak punya perasaan." Tiba-tiba hujan salju berasap makin ganas hingga uapnya membentuk kabut yang tutupi keberadaan Archae. Ini saatnya Anky waspada pada sekitar. Semilir angin menerpa pundak telanjang Anky, tapi ia langsung ciptakan kapak dari cahaya yang diambil tadi kemudian ayunkan ke belakang. Terjadi bentrokan mata pisau antara kapak cahaya milik Anky dengan karambit es kepunyaan Archae.
Tidak, hanya bilah es tajam yang pecah ketika kapak Anky menancap permukaan salju. Gawat, Anky mulai panik. Karena spontan, Anky malah ciptakan kapak yang cukup berat untuknya. Namun, rasa cemas akan keselamatan Achio mendominasi pikirannya, lantas Anky menangkis serangan musuh sebisanya. Satu per satu serpihan es berasap menusuk sekujur tubuh meski Anky melakukannya secepat mungkin. Bila matanya menangkap wujud Archae yang menyerang dengan karambit es, ia tetap dapatkan luka gores meski Anky coba balas lewat mengubah senjata cahaya.
"Satu menit." Suara Archae menggema di sekitar arena. "Daya tahan yang tidak buruk."
"Orang jahat...." Sedangkan Achio terus gumamkan kalimat tersebut. Pelukannya makin erat.
"Maka dari itu, jangan remehkan aku." Hujan serpihan es berasap makin deras melukai mereka dan Anky tetap hancurkan serangan bertubi-tubi dengan kapak yang gagangnya mulai memanjang. Melihat ada peluang untuk istirahat, Anky mulai berpindah tempat dan hantam bumi gunakan senjatanya. Seketika, kabut es terhempas jauh hingga sinar matahari sanggup menyinarinya. Bahkan Archae pun menghindar dari lingkaran sinar sang pusat tata surya itu.
"Memanfaatkan cahaya matahari untuk tingkatkan ketajaman senjatamu? Kau serius?" Dengan nada meremehkan, Archae ulurkan tangan ke atas di sela bangkit berdiri. "Apa kau tidak berpikir dua kali?"
Anky langsung mendelik kala salju berasap perlahan menjadi lidah api membara. Lelehan es bertukar jadi uap yang menutupi matahari. Kini, tak ada lagi perlindungan bagi Anky dan Achio. Hutan ini sepenuhnya hujan salju api yang akibatkan luka bakar fatal. Archae takkan beri celah untuk lawannya. Dia melesat mengayunkan karambit pada Anky. Nasib baik gadis centaur itu cepat mengubah kapak jadi perisai dan pedang. Sepanjang Anky amati gerak-gerik lawan, Archae lebih banyak menghilang dalam pandangan usai menyerang. Ia mengerti sekarang. Anky pun akan banyak menyerang dengan perisai, bukan pedang.
"Menyerah saja, Anky," kata Archae ketika menerjang Achio dengan tangan kosong. "Kau dan gadis penakut itu sudah terluka parah karena hujan buatanku."
Begitu Anky berhasil hempas Archae pakai perisai, ia pun sadar. Sekali lihat tangannya melepuh pamerkan daging merah, rasa nyeri langsung buat Anky tumbang. Takkan ada harapan lagi untuk menang, pikir Anky merasa letih.
"Begitulah yang seharusnya kau laku----" Archae hendak lempari Anky dengan bola es berlumuran api, ia mendelik terkesima. Tubuh Anky mendadak bercahaya. Bulir emas dengan sinar benderang mengitari mereka. Perlahan, luka dua gadis itu lenyap bahkan Anky tak merasa lelah lagi.
Namun dalam pandangan Archae, ada Ronto yang memeluk Anky. Wanita berambut emas itu mendekap dengan senyum lembut dan mata terpejam. Apakah dia ... ada di dalam diri Achio? Seiring berjalannya waktu, sihir elemennya lenyap. Ketegangan dalam tubuh Archae melemah.
![](https://img.wattpad.com/cover/210687347-288-k34057.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Achio: The Legend of Seven Paradise
FantasiaSang pendongeng di luar sana pernah menceritakan legenda tujuh surga, tujuh tempat yang memiliki satu benda sakral untuk menghancurkan tujuh kutukan autis dan memberi kekuatan serta menjadikannya sebagai raja di atas penguasa tujuh surga bagi yang m...