Sasuke memandang Hinata yang juga tengah menatapnya dengan sayu. Tangan kanan Sasuke membelai pipi Hinata lembut, dalam sisa-sisa kewarasannya, ia coba mengingat sosok Hinata kecil yang tersenyum padanya, tapi ia gagal.
Nyatanya Hinata saat ini adalah wanita dewasa dengan tubuh yang sempurna. "Apa kau yakin? Aku bisa menghentikan ini." Sasuke bertanya untuk terakhir kalinya.
Sasuke melihat tangan Hinata yang sedari tadi mencengkram seprei kini terangkat, dan dengan ragu-ragu mengalung di lehernya. Hinata mengangguk. "A-aku milikmu."
Sasuke menunduk, meraih bibir merah Hinata, dan menyatukannya dengan bibirnya untuk kesekian kalinya.
Sasuke dengan amat sangat perlahan dan hati-hati mulai melakukan tugasnya, ia hanya bisa memejamkan mata, meresapi tiap kenikmatan yang bisa ia raih.
Tapi sebaik-baiknya pertahanannya, akhirnya ia pun runtuh, dan mulai bergerak dengan cepat dan semakin cepat.
.
"Huft." Sasuke membuang napasnya asal. Seluruh rasa Hinata masih tertinggal di tubuhnya, jujur saja ia belum puas dengan sekali permainan, tapi ia harus menyesuaikan dengan Hinata yang baru pertama kali melakukannya.
Air dingin membantunya mendinginkan kepala dan tubuhnya, ia jadi sedikit rileks untuk saat ini.
Sasuke keluar dari kamar mandi dan menyadari sekarang sudah jam sepuluh malam, itu artinya Hinata melewatkan jam makan malam karna dirinya.
.
"Engh." Hinata terbangun karna ia merasakan kecupan-kecupan kecil di pundaknya. "Sasuke-kun?" Hinata bersemu, melihat Sasuke yang hanya memakai celana, dan dirinya yang tak mengenakan apapun di balik selimutnya.
"Aku membawakanmu makanan, kau pasti lapar." Hinata mengangguk, tapi ia merasa tak nyaman, terutama di bagian bawah tubuhnya, terasa lengket dan kebas.
"Aku mau ke kamar mandi dulu." Hinata mengumpulkan selimut di dadanya dan beranjak dari atas kasur. Ia sedikit merintih saat berjalan, hal itu membuatnya semakin terasa perih.
Tanpa berkata apapun, Sasuke menyentak selimut yang Hinata kenakan, dan membawa Hinata dalam gendongannya. "Kenapa kau malu? Kau yang menggodaku duluan." Sasuke terkekeh melihat Hinata yang menutup wajahnya.
.
"Obat apa ini?" tanya Hinata pada Sasuke. Setelah Hinata menghabiskan makanannya, Sasuke memberinya sebutir obat.
"Itu obat pencegah kehamilan, kalau habis mintalah pada Kabuto." Hinata menahan air matanya sekuat tenaga, apa itu artinya Sasuke tak ingin memiliki anak dengannya?
"Aku tak ingin kau repot dengan anak." kata Sasuke, Hinata pun hanya tersenyum dan mengangguk. Ia meminum obat itu langsung dan tak bertanya lagi.
"Nah, pakailah bajumu." Sasuke memberi Hinata kemeja hitam miliknya dan membantu mengancingkannya sekalian. Saat kancing kemeja itu separuh terpasang, Hinata menahan tangan Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot
RandomHinata yang hanya seorang gadis biasa, tertimpa kemalangan yang bertubi-tubi. Hingga mereka berdua, suber kemalangannya datang dan memberinya hidup yang baru. Des by. : Masashi Kishimoto story by. : KR pair. : sasuhina Rate...