Semakin dekat jaraknya, semakin tidak enak perasaannya. Meski sudah sangat dekat dengn mansionnya, ia memacu motornya lebih kencang.
Gerbang yang terbuka tanpa seorangpun penjaga menambah perasaan was-was yang ia alami. Ia pun menekan alat komunikasi yang terpasang pada kerah jaket dan menghubungi anak buah yang berada di belakangnya agar segera berbalik arah.
Sunyi dan mencekam langsung ia rasakan saat menginjakkan kakinya di ruang depan, sayup-sayup terdengar suara dentingan pedang dan tembakan tak jauh dari sana.
Bzzzzt....
"Beberapa menit lagi aku sampai." suara Naruto terdengar di earpiece miliknya. Ia tak bisa menunggu, ia bergegas mencari keberadaan Hinata.
.
Naruto menatap Hinata yang juga menatap balik ke arahnya dengan napas putus-putus.
Darah tak berhenti mengalir dari perutnya. "Bernapaslah perlahan!" Karin berseru panik, dengan tangannya yang terborgol di depan, ia menutup mulut Hinata. Menginstruksikan agar Hinata bernapas perlahan.
Dor...
Mata Hinata terbelalak, Karin yang berjongkok di depannya kini roboh, memegangi bahunya. Namun dengan cepat ia bangkit kembali.
"Ja-jangan panik, a-aku, aku akan menyelamatkanmu."
Dor...
Karin terjerembab kembali, kali ini dengan dada yang berlubang. Lubang yang terus mengucurkan darah, karna dari sanalah pusat seluruh tubuh berada.
Hinata menatap Naruto, air matanya kembali meleleh, mayat Karin tepat berada di depannya dengan mata yang melotot terbuka.
"Sepertinya Sasuke datang lebih cepat dari yang ku duga, jadi aku akan menjelaskan dengan singkat."
Hinata benar-benar tidak tau apa yang terjadi pada Narutonya, Naruto yang ia kenal. Naruto yang selalu menemaninya saat sedih, yang memboncengnya keliling mansion saat ia kelelahan.
Di tengah rasa sakit yang menderanya, ia sekuat tenaga menjaga kesadarannya.
Naruto menyentak baju lusuh Karin hingga robek dan menampakkan punggungnya yang penuh luka lebam. Sesuatu menarik perhatian Hinata.
Ada sebuah tatto besar di sana, sebuah tatto yang sama dengan milik Sasuke. Tatto bertuliskan Megami.
"Megami adalah dirimu. Nama julukan yang Sasuke berikan padamu saat kau menyelamatkan Sarada saat ia bayi. Hari dimana ayah dan ibumu tewas, hari yang sama dengan kematian ibu Sarada. Orang yang ku cintai, karna Sasuke."
Hinata tertegun, sebesar itukah kebencian Naruto pada Sasuke?
"C-cinta tak bisa kau paksa, dengan begini, kau ha-hanya menyakiti banyak orang." Hinata sungguh tak sanggup menahan seluruh rasa sakit ini.
"Aku meminta Karin membunuhmu saat penyerangan pertama di mansion Uchiha. Ia adalah penembak jitu yang lebih baik bahkan dari ku dan Sasuke, karna itu ia bisa dengan mudah menghindari bagian vital dalam tubuhmu. Aku juga memerintahkannya untuk membunuhmu saat kau pulang dari pesta. Aku bilang aku akan memisahkan satu persatu sendi di tubuhmu hidup-hidup jika ia tidak melakukannya. Tapi rupanya Saka mengetahuinya, atau mungkin Karin sengaja membuat Saka tau."
Naruto menendang tubuh Karin yang sudah tak bernyawa menjauh, kemudian ia berjongkok di depan tubuh Hinata. "Saat aku tau Sasuke mencintaimu, aku langsung memutuskan untuk membunuhmu. Membuat ia merasakan bagaimana rasanya kehilangan. Tadinya Karin setuju, tapi ku rasa, ia telah jatuh cinta padamu juga. Karin menyayangimu lebih dari ia mencintai Sasuke, atau menyayangi Sarada."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot
RandomHinata yang hanya seorang gadis biasa, tertimpa kemalangan yang bertubi-tubi. Hingga mereka berdua, suber kemalangannya datang dan memberinya hidup yang baru. Des by. : Masashi Kishimoto story by. : KR pair. : sasuhina Rate...