1

15.4K 364 2
                                    




Kaila hanya bisa menghela nafas ketika kelas telah usai. Inilah waktu yang sedari tadi ia tunggu-tunggu. Bukan karena dosen yang galak atau dosen yang membuat mahasiswanya ketakutan selama pembelajaran berlanjut, tetapi karena dosen itu tidak masuk. Mungkin mahasiswa lainnya akan bersorak senang ketika mendapat kabar seperti itu, tidak dengan Kaila. Ia harus berusaha konsentrasi karena yang menggantikan dosen itu adalah suaminya.

"Kai, ke kantin yuk?"

Kaila kembali fokus pada Reta-teman kuliahnya. Ia hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Reta. Syukurlah Reta tidak melihat kegelisahannya.

Sebelum berdiri, Kaila sekilas melirik laki-laki itu. Terlihat disana Arion tengah membereskan laptop yang ia gunakan untuk menyampaikan materi tadi. Wajahnya cukup serius dan datar.

"Yuk Kai," suara Reta memecahkan lamunan Kaila. Kemudian ia berjalan mengikuti Reta tanpa menoleh ketempat dimana suaminya berada.

"Mas Arion ganteng banget ya Kai tadi," kata Reta ketika sudah keluar dari kelas. Selama berteman denga Reta, Kaila menjadi tahu bahwa Reta adalah tipe perempuan penikmat cogan. Jadi tidak heran ketika ia memuji laki-laki.

"Biasa aja," jawab Kaila dengan muka datarnya. Mungkin ia akan menjawab 'iya' ketika ia berada diposisi seperti Reta dan berantusias membahasnya, tidak untuk saat ini. Menurutnya Arion adalah laki-laki paling dingin dari beberapa teman laki-lakinya.

"Mata kamu buta ya? Orang yang lain pada muji-muji dia, kamu malah ngomong biasa aja!"

Sudah Kaila bilang bahwa suaminya adalah laki-laki dingin. Kata ganteng untuknya tidak cocok bersanding dengan sifat aslinya.

Dering telpon Kaila menghentikan pertengkaran kalian

'Mama'

Mama yang menelpon adalah mama dari Arion, mama mertua.

"Kai, kok ngga kamu angkat?" Kaila sedari tadi hanya memandang handphonenya yang menyala tanpa ada niatan untuk mengangkat telpon masuk itu. Ia sudah bisa menebak apa yang akan dibicarakan oleh mama mertuanya itu. Pasti tidak jauh-jauh menanyakan perkembangan hubungab mereka.

Tuhan.. ia dan Arion tidak mempunyai waktu yang lama untuk mengobrol. Ketika sampai rumah pun Arion selalu berada di meja belajarnya dan Kaila tertidur karena selalu menunggu Arion selesai dengan urusannya.

Hingga handphone itu menyala lagi, dengan segera Kaila angkat telepon masuk itu.

"Ah iya, bentar Ta," Kaila sedikit menjauh dari dari Reta.

Percakapan itu berlangsung sebentar karena tiba-tiba mama mertuanya itu dipanggil suaminya.

"Kamu mau pesan apa?"

Kini mereka sudah menempati salah satu kursi kosong di kantin fakultas. Biasanya mereka akan memilih makanan yang sama dan bergantian untuk memesan setiap harinya karena kalau tidak begitu kursi kosong pasti sudah ditempati orang lain.

"Aku soto satu, minumnya ngga usah," kata Kaila sambil mengangkat botol minum yang ia bawa dari rumah.

Selama Reta memesan makanan, Kaila membuka beberapa aplikasi seperti twitter dan instagram. Hanya sebentar karena Kaila jenuh dengan dunia maya. Ia menatap orang-orang yang berada di kantin sampai matanya menatap Arion tengah tertawa bersama seorang wanita. Siapa wanita itu? batin Kaila.

"Nih Kai," suara Reta mengembalikan kesadaran Kaila.

"Kamu lagi ngliatin siapa sih?"

Reta menatap objek yang ditatap Kaila. Kemudian ia tersenyum ketika tahu jawabannya.

Arion&KailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang