25

2.1K 127 20
                                    


Kabar gembira untuk kita semua, kini bertambah satu nyawa yang masih berada diperut Kaila. Yap, Kaila dinyatakan hamil dengan usia kandungan memasuki minggu ke-enam terhitung sejak ia terakhir menstruasi. Shock, bahagia, terharu, bingung, gelisah, semua rasa bercampur aduk menjadi satu. Ia takut tidak bisa menjadi ibu yang baik, ia bingung dengan kuliahnya nanti, ia bahagia karna akan ada anggota baru di keluarga kecil mereka dan semua rasa tersebut hanya bisa membuatnya mematung menatap layar monitor yang menampilkan janin yang berbentuk seperti kacang. Bahkan baik Arion maupun Kaila tidak bisa berkata-kata hingga mereka tiba di rumah.

"Aku pergi dulu ya," ucap Arion.

Laki-laki itu pergi menuju super market untuk mencari susu sesuai dengan rekomendasi dokter dan mamanya. Yap, semua keluarga telah mendengar kabar baik ini.

Sedangkan Kaila, setelah suaminya menutup pintu kamar, tangannya pergi menuju perut tempat ia mengandung buah hatinya. Tangannya bergetar, mulutnya terbuka takjub, dan air matanya menetes. Ia masih tidak percaya ini terjadi begitu cepat.

Setelah mengusap air matanya yang jatuh, Kaila tersenyum sembari mengelus-elus perutnya.

"Waw." ujarnya masih tersenyum.

Kegiatan itu terjadi sekitar setengah jam sejak Arion pergi meninggalkannya sendirian di rumah. Merasa lapar akhirnya ia bergerak menuju dapur untuk melihat apakah ada makanan yang dapat ia makan. Ternyata ada, macaroni schotel yang beberapa hari lalu ia beli. Pelan-pelan ia mencoba rasanya, apakah masih bisa dimakan atau tidak.

"Emm.."

Sambil berpikir, ia berjalan menuju microwave untuk memanaskan macaroni schotel tersebut selama beberapa menit. Kemudian ia pergi menuju salah satu kursi yang ada di dapur dan membuka hpnya untuk mencari video yang dapat ia tonton untuk menemaninya memakan macaroni schotel tersebut.

Pilihannya jatuh kepada drama korea.

Setelah makanan tersebut keluar dari microwave, cepat-cepat ia membawanya menuju meja makan yang sebelumnya ia gunakan untuk meletakan hpnya.

"Ah.. enak banget," katanya setelah menguyah satu suapan macaroni schotel.

Tidak membutuhkan waktu lama, macaroni schotel yang ada didepannya sudah habis tidak bersisa kemudian ia berjalan menuju tempat sampah untuk membuang tempat bekas macaroni schotel dan mengambil air untuk diminumnya.

Saat ia tengah minum, terdengar suara mobil yang terparkir didepan rumahnya. Arion datang, pikir Kaila.

Buru-buru ia meletakan gelasnya dimeja dan berjalan cepat menuju pintu utama.

"BA!"

"Anjing," kaget Arion.

Kaila tertawa terbahak-bahak sambil menggandeng tangan Arion dan berjalan menuju dapur.

"Kamu ngapain sih? jantung aku ga aman nih jadinya," kata Arion melihat istrinya tersenyum menggoda.

"Kamu beli apa?" tanya Kaila, melirik kresek yang ada ditangan Arion.

"Susu sama camilan."

"Yayyy," sorak Kaila.

"Kamu duduk situ," perintah Arion.

Laki-laki itu dengan hati-hati mengeluarkan isi kresek yang dibawanya.

Susu ibu hamil, buah jeruk, anggur, pisang, roti, yogurt, dan masih banyak lagi.

"Mas, akukan hamil trus aku tetep boleh kuliah nggak?"

Tangan Arion berhenti bergerak. Dengan wajah datar, matanya memandang lurus menatap mata istrinya. 


***

Jeng jeng jeng

Pendek banget, tapi ada gaksi yang masih nungguin cerita ini? :( 

JANGAN LUPA LIKE KOMEN NYAA huhuhu


ahhh by the way, aku bikin cerita baru lagi lohh, kalo kalian berkenan mampir ke profileku yuk cek cerita berjudul "Between Us" xx

see u 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arion&KailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang