11

6.2K 281 5
                                    

"Mas Arion dimana ma?" tanya Kaila ketika baru saja menapakan kakinya di dapur.

Selama perjalanan menuju rumah mama, Kaila benar-benar gelisah ingin cepat segera melihat keadaan Arion. Untung saja sopir ojek bisa mengendarai motor dengan sedikit cepat dan tidak cerewet ketika Kaila memerintah agar lebih cepat lagi.

"Di kamar. Mama nitip makanan dan obat ya, suruh Arion minum."

Kaila menganggukan kepalanya dan berjalan menuju kamar Arion yang berada disebelah taman belakang. Sambil membawa nampan makanan, Kaila membuka pintu dengan sangat pelan. Gelap. Kaila berusaha mencari saklar lampu dan menemukan.

Ini adalah kali kedua Kaila masuk ke kamar Arion. Kamarnya bernuansa abu dan sedikit pajangan. Sungguh seperti Arion yang menyukai berbagai barang yang simple.

Kaila melihat Arion tengah tengkurap dan dengkuran halus terdengar samar ditelinga Kaila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaila melihat Arion tengah tengkurap dan dengkuran halus terdengar samar ditelinga Kaila. Ia berjalan menuju meja disebelah kasur untuk meletakan nampan. Kemudian Kaila berjalan menuju sisi kosong kasur.

Kaila memasuki selimut yang digunakan Arion dan memeluk Arion dari samping.

"Nyebelin banget sih..."

Tangis Kaila mulai keluar. Ia sangat khawatir ketika mendengar Arion yang demam. Padahal ia istrinya tetapi ia harus mengetahui keadaan itu dari orang lain.

"Kamu makin nyebelin kalau sakit gini," kata Kaila ditengah isakannya.

Tangannya menyisir rambut Arion yang terlihat berantakan. Ia mengamati wajah Arion yang terlihat lebih pucat dari biasanya.

Tangan Arion bergerak menuju pinggang Kaila dan menariknya mendekati tubuhnya. Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya kamarnya.

"Jangan nangis!" kata Arion ketika kesadarannya mulai sedikit terkumpul.

"Kabarin Arion, kabarin..." kata Kaila menirukan perkataan yang pernah keluar dari mulut Arion.

Arion hanya diam, menarik Kaila dan meletakan kepalanya pada leher Kaila.

"Bangun! Makan dulu," kata Kaila teringat dengan makanan dan obat Arion.

"10 menit."

"Sekarang!" kata Kaila yang berhasil melepaskan diri dari pelukan Arion.

Ia mengambil mangkuk makanan kemudian kembali ke sebelah Arion.

"Ion.." panggil Kaila ketika melihat Arion masih menyembunyikan wajahnya pada bantal yang digunakannya.

Arion mulai membenarkan posisinya. Matanya kembali terbuka menatap Kaila yang tersenyum.

"A...." kata Kaila dengan membuka mulutnya bermaksud menyuapi Arion.

Arion dengan malas menerima suapan dari Kaila.

"Mulut aku pahit bi," kata Arion setelah melihat tangan Kaila yang memberi suapan kedua.

Arion&KailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang