Happy Reading :/
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Kai, kamu udah pulang kerja?" tanya Luhan pada Kai yg baru saja memasuki rumah.
"Iyaa Lu" sahut Kai sambil tersenyum manis menatap Luhan, membuat Luhan menundukkan kepalanya karena malu ditatap seperti itu.
"Kenapa?"
"E-emm gak apa-apa kok" balas Luhan, ia nampak gugup dengan situasi saat ini. Kai yg menyadari hal itu pun kini mendekatkan wajahnya kearah Luhan berniat untuk menggoda Luhan.
"Benarkah, tapi kenapa wajahmu memerah?" tanya Kai kini menaikkan satu sisi alisnya.
"Aisss Kai berhenti menggodaku seperti itu" ucap Luhan yg mulai frustasi sembari mendorong pelan dada Kai, membuat sang empunya tertawa.
"Pamannn..." tiba-tiba terdengar teriakan Ziyu dari arah tangga, kaki kecilnya berlari menghampiri Kai. Melihat hal itu Kai pun langsung menyambut Ziyu ke dalam pelukannya.
"Paman Suho mana?" tanya Ziyu yg kini dalam gendongan Kai. Belum sempat menjawab Suho pun tiba-tiba muncul dari balik pintu.
"Haii Ziyu sayang" sapa Suho.
"Aaaa paman Suho" seru Ziyu berusaha meraih Suho, dan dengan sigap Suho membawa Ziyu ke dalam gendongannya.
"Yasudah kalian berdua mandi dulu sana, habis itu kita makan malam" suruh Luhan yg langsung diangguki oleh Kai dan Suho.
.
.
.Setelah menyantap makan malam, mereka kini berada di ruang keluarga. Jam masih menunjukkan pukul 20.12 jadi masih ada sedikit waktu untuk sekedar berkumpul sebelum mereka beristirahat.
"Hufttt paman Suho curang seharusnya kan Ziyu yg menang"
"Lohhh paman gak curang kok, ini kan giliran paman"
"Ihhh itu punya Ziyuuu... pkoknya punya Ziyu"
"Ayolah hyung ngalah napa sih sama anak kecil, kau ini" tegur Kai pada Suho yg tengah memperebutkan mainan dengan Ziyu.
"Tuh dengar, orang tua harus mengalah wlee. Jadi Ziyu yg menang dan ini mainan punya Ziyu" balas Ziyu membenarkan perkataan Kai.
"Isss kau ini, nih rasain emm"
"Ihhh paman geli, udah-udah paman hahaha geli, Ziyu geli tauuu haha" teriak Ziyu heboh yg kini tengah digelitik oleh Suho.
"Hmm makanya Ziyu jangan nakal" ucap Suho sembari menghentikan aksinya itu. Ziyu yg sudah terlepas dari genggaman Suho kini menghampiri Kai.
"Hufttt Ziyu lelah" ucapnya sambil duduk dipangkuan Kai.
"Ziyu lelah? mau tidur?" tanya Kai.
"Eohh gak, nanti saja. Ziyu blum ngantuk"
"Emm baiklah, chup..." Kai pun memberikan sebuah kecupan singkat dipipi kiri Ziyu, membuat sang empunya tertawa malu.
Dilain sisi, Luhan kini tersenyum. Hatinya merasa sangat bahagia melihat Ziyu tertawa, ia sangat bersyukur jika Ziyu masih bisa mendapatkan rasa cinta sebesar itu dari Kai dan Suho.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [HunHan]
Fanfiction"disaat ego memisahkan maka takdir akan mempertemukan" Luhan yg harus menanggung semua rasa sakit karena keegoisan kekasihnya, Sehun. Membesarkan sang putra seorang diri tanpa peran ayah. Akankah Luhan bisa menahan semua rasa sakit itu? Apa mungkin...