2

587 33 0
                                    

Pagi yang cerah ini ia berencana akan jalan jalan ke taman bersama dengan sang kekasih dan rendy sudah menunggu nya di depan

"ayo ren, aku udah siap "

"ayo aku juga udah siap,kita ke penghulu sekarang juga ayo "ucap rendi dengan cengiran nya

"apaan sih "pipi ayuna merona

"ciee nana bulshing "

"ih apan sih, ayo nanti keburu siang ah "

"iya "lalu mereka berangkat jalan kaki karena taman nya dekat komplek ayuna

"nana kamu mau beli sesuatu gak? "

"hmm iya aku mau makanan "

"kamu tunggu di sini aja biar aku yang beli "

"ok "ini lah yang paling di sukai ayuna rendi selalu memperlakukan nya istemewa walaupun ayuna cewe matre tapi sekali pun rendi tak pernah marah pada nya

Ayuna memang cewe matre tapi dia bukan pelacur yang akan menjajakan tubuh nya pada lelaki ayuna selalu berkata pada diri nya sendiri matre boleh pelancur jangan, walaupun ayuna gila harta tapi ia tidak pernah mau di ajak ons oleh mantan kekasih nya ia lebih baik memutuskan atm berjalan nya dari pada menyerahkan keperawanan nya itulah prinsip yang selalu ayuna pegang.

"kok ngelamun sih nana "nana adalah panggilan sayang rendi pada aruna awalnya aruna tidak terbiasa tapi lama kelamaan ia juga terbiasa walaupun dengan diselingi honey, sayang.

"eh engga kok, aku cuma gak nyangka aja 3 hari lagi kita tunangan "ucap ayuna mungkin tidak ada keraguan untuk bertunangan karena bagi ayuna cinta rendi saja cukup untuk mereka berdua tapi apa mungkin cinta itu akan tetap ada jika tak terbalas .

"iya aku gak sabar rasanya pengen cepet cepet hari itu "ucap rendi dengan antusias dan mata yang memancarkan kebahagian

Ayuna hanya tersenyum saja ia tahu rendi sangat mencintai nya "kamu harus janji ya jangan tinggalin aku "kata ayuna pada rendi

"aku janji aku gak akan pernah ninggalin kamu tapi kita kan gak tau takdir tuhan, tapi kalau aku udah gak ada kamu harus bahagia ya, buat aku "ucap rendi seakan akan dia akan meninggalkan ayuna

"kok kamu ngomong gitu sih sama aku, aku mau kita sama sama terus "

Rendi hanya tersenyum dan memeluk ayuna dengan erat dan mencium puncak kepala ayuna sambil menganggukan kepala nya

"kamu tau gak abang aku yang di luar negri udah di teror sama mamih karena dia belum pulang juga "

"loh kok bisa sih "

"iya dia tuh sibuk sama bisnis nya jadi lupa pulang deh "

"yaudah makan dulu gih nanti dingin makanan nya "

"iya makasih sayang "lalu ayuna memakan makanan nya dan sesekali menyuapi rendi

Karena sudah panas akhirnya mereka pulang dari taman menuju rumah ayuna

"na aku pulang dulu yah "saat rendi hendak beranjak ke mobilnya tiba tiba ayuna memeluk rendi

"jangan pulang dulu "ayuna tidak tahu perasaan apa ini tapi rasa nya ayuna tak ingin rendi pergi dari nya rasa nya sangat berat mengijinkan rendi pergi

"aku harus pulang sayang, ini udah siang kan kita bisa ketemu lagi ya "ucap rendi dengan sabar sambil mengusap pipi ayuna

"yaudah tapi kamu harus hati hati di jalan jangan ngebut kalay udah sampe kabarin aku "

"sip bos "

Akhir mobil rendi pergi meninggalkan pekarangan rumah ayuna, walaupun dengan rasa cemas yang tiba tiba terus melanda hati nya ayuna masuk kedalam rumah dan menonton televisi untuk mengalihkan rasa cemas nya

Lalu sekitar 30 menit panggilan dari mamih rendi pun masuk

Mamih calling....

"iya asslamualakum mi "

"waalaikum salam ayuna hiks hiks rendi hikss..."

"rendi kenapa mi ?"

"rendi hikss kecelakaan.... "

"ih mamih pasti prank aku kan mih di suruh rendi hikss "

"engga sayang mamih gak bohong, kamu kesini ya mamih kirim alamat rumah sakit nya "

Setelah mendengar ibu rendi menyebut nama rumah sakit tersebut ayuna segera berlaro ke mobil menumu rumah sakit tersebut dia berharap rendi akan baik baik saja ia pasti rendi nya akan baik baik saja sesampai nya di rumah sakit ayuna segera mencari ruang rawat rendi

"mamih hiks rendi baik baik aja kan hikss "

"kita berdoa aja ya sayang "

Lalu dokter keluar dan di sana tampak wajah domter itu terlihat sedih

"dengan keluarga pasien?"tanya sang dokter

"kami orang tua nya "papi dan mamih maju

"maaf kami, kami sudah berusaha sebisa mungkin pasien tidak bisa di selamat kan "

"enggak mungkin dokter bercanda hiks bercanda sama saya ya dok gak lucu "ucap ayuna bertubi tubi ,kedua otang tua rendi masih syok dengan kejadian ini mereka hanya diam saja

Lalu ayuna mrnerpbos masuk kedalam ruangan rendi "kamu janji gak bakalan ninggalin aku kan ren mana janji kamu hiks hikss "

"kamu tau kan kita bentar lagi tunangan dan kamu bahagia banget sam pertunqngan kita "

"ayo dong bangun sayang aku gak mau kamu tinggalin aku hiks hikss "

"kamu kan udah janji gak bakal ninggalin aku "

Itulah serentetan racauan ayuna di hadapan jasad rendi di saksikan kedua orang tua rendi, dan sang mamih lah yang menjadi saksi bisu kisah cinta rendi dan ayuna

"sudah sayang ikhlasin rendi nak "lalu mamih rendi memeluk calon menantu nya itu dan menangis secara bersamaan

Lalu pintu terbuka menampilkan pria jangkung dengan terbalut setelan jas mahal walaupun dengan rambut acak acakan sehabis berlari lalu ia langsung menghampir brankar rendi

"hey brother, gue pulang "

"kok lo malah pergi sih, kan lo nyuruh gue hadir di acara pertunangan lo kok lo malah pergi sih"

"gue udah dateng buat lo "ucap nya sambil memeluk sang adik, ya dia adalah Radit indrapraja putra pertama bayu indrapraja dan mawar indrapraja dan kakak darit rendi indrapraja

"sudah sebaik nya kita urus pemakman rendi secepat nya "ucap sang papih

"engga pih, rendi cuma ngeprank ayuna aja dia masih hidup, dia udah janji gak bakal ninggalin ayuna hiks "

"sabar sayang "sang mamih pun tak kuasa melihat calon menantunya kemudian ia memeluk nya lagi

Setelah itu acara pemakaman rendi berjalan dengan lancar walaupun di iringi dengan isak tangis sang kekasih mau bagaimana lagi ibarat nya nasi sudah menjadi bubur ayuna hanya berharap semoga rendi bisa tenang di sana.



Selamat membaca

Miss RealisticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang