Hari sudah gelap, bulan telah menampakkan dirinya diantara taburan bintang bintang yang menghiasi langit. Nilam masih setia berada di depan Laptop nya, menonton drama Korea favoritnya, sesekali ia mengecek notifikasi dari handphone nya, tak sekalipun ia berniat untuk menampakkan diirinya di depan Sang Mama.
Bukannya ia tak merindukan sosok Mamanya itu, jujur saja Nilam sangat rindu untuk berbicara dengan Nella, ia teringat ketika Almarhum ayah nya masih ada, saat itu Mamanya tak begitu sibuk dengan pekerjaannya, hampir setiap hari ia bercengkrama dengan Mamanya, saling bertukar pikiran, saling berbagi cerita dan pengalaman, saling bercanda, dan melakukan hal hal yang Nilam dan Mamanya sukai, hari hari itu sangat berharga bagi Nilam, ia bahkan menyimpan bail baik kenangan tersebut didalam pikirannya.
Namun sekarang? Semenjak sebuah kecelakaan besar yang dialami Ayah nya, kecelakaan yang merenggut nyawa sosok yang sangat Nilam sayangi itu. Mamanya telah berubah, ia mulai sibuk dengan pekerjaannya sampai melupakan Nilam yang begitu kesepian di rumah besar yang hanya dihuni oleh Nilam, Bi Yung pembantunya dan Pak Aiyan supir pribadinya itu. Dan sekarang? Mamanya memberi tahukan bahwa Nilam akan dijodohkan dengan anak Pak Wijaya, kepala direktur SMA Jaya Wijaya, yang sama sekali tidak ia tidak kenal bahkan tak pernah sekalipun bertemu, sungguh membuat Nilam merasa begitu tertekan.
Tiinnng!
Sebuah notifikasi membuyarkan lamungan Nilam seketika, dengan cepat ia mengambil handphone nya.
IJO TOMAT
Quena :
Yoo! Malming para jomblo!Nora :
Malam juga NaLaliza :
Yoo PagiKristal :
Kayak lo nggak jomblo aja NaQuena :
Emang yang bilang gue nggak jomblo siapa?Bima :
Ciah, Quena jomblo karna nggak lakuLaliza :
2^Toni :
3^Quena :
Heh! Gue tuh jomblo bukan karna nggak laku yah, tapi karna gue masih nyaman dengan kesendirian gue saat ini^__^Toni :
BACOT pake pelangiAxel :
Halah bilang aja lo jomblo karna nggak ada yg nyepik.Nora :
Kentara banget ngenesnya @QuenaGenta :
Kata-kata Axel sadis banget kayaknyaQuena :
Emang kalian semua nggak jomblo apa?Nora :
Kita jomblo, tapi nggak sengenes eluQuena :
Tal, tolongin dong, gue di gebukinKristal :
KasihanQuena :
Tega bener lo semua.Dava :
Lo pada nggak bisa diem nggak? Ribut bener, orang lagi main game juga.Axel :
Main game apa? Mau dedek temanin nggak?Nora :
Najis banget si Axel.Bima :
Sumpah jijik gua bacanya.Dava :
Najis, astagfirullahAxel :
Ikh Daffa kok gitu sih, dedek ngambek, nihQuena :
Nih orang lagi kambuh nih sakitnyaKristal :
Gua bacanya langsung mual, beneran.Dava :
^____^ Xel, lo kalo mau gua tonjok langsung bilang aja, nggak usah basa basi loNilam tersenyum sejenak membaca chat grup yang sangat unfaedah itu, tetapi jujur ia merasa terhibur dengan lawakan lawakan teman temannya yang sedikit kurang waras itu.
Yap, memang disaat Nilam sedang sedih ataupun kesepian, teman temannya lah yang menghiburnya, Nilam sangat bersyukur mempunyai teman teman yang dapat membuatnya terseyum bahagia walaupun saat itu beban yang mereka miliki juga terbilang cukup berat.
***
Saat ini Kristal tengah berada di ruang santai dekat kolam renang di rumahnya, ditemani dengan hembusan angin malam, sesekali ia tertawa kecil melihat kelakuan teman-temannya di grup chat.
Ajun yang melihat hal itu menjadi bingung sendiri, "Woy, napa lu? Senyam senyum gitu" katanya sembari melempar kulit kacang kearah Kristal.
Kristal mendengus lalu melempar kulit kacang itu keasalnya dan fokus ke layar handphone nya.
Ajun bangkit dari Sofa lalu memegang kening Kristal memastikan apakah adiknya masih dalam keadaan waras atau Tidak.
"Bang, Apasih lo?!"
"Owh, masih waras toh, kirain dah kagak" kata Ajun membuat Kristal refleks mengumpat, baru saja Kristal hendak menoleh ke layar handphone nya, ia tersentak menyadari sesuatu.
"Ini malam minggu kan?"
"Ho oh"
"Tumben lo nggak ngapel ke rumah pacar lo"
Sontak perkataan Kristal membuat Putra yang berada di dekatnya menyahut. "Baru putus dia".
"Beneran? Ciah hahah mampus! Rasain lo!" cibir Kristal membuat Ajun mendeklik sebal.
"Hina aja gua terus, Hina!"
"Yeu maap, gitu aja baper"
"Gak papa, hilang satu muncul seribu"
"Awas kena karma lo! Azab seorang Ajun yang suka gonta ganti cewek padahal dirinya hanyalah ampas" kata Kristal membuat Ajun kini mendeklik.
"Gua heran napa cewek-cewek itu mau ama bebek sawah macam lo,"Ajun refleks mengumpat lalu melirik Kristal. "Tal..."
"Apaan?"
"Kenalin gua dong sama temen lo, katanya anak sekolah lo banyak yang cakep" ujarnya berharap.
"Nggak mau ah, kasihan teman gua ntar di php in sama bebek sawah macam lo"
Ajun mencibir "Sory yah, gua tuh orang nya setia" belanya.
"Ndasmu, Setia darimana?"
"Taek lo dek"
***
Cuma mau bilang ini kan bulan Ramadhan, ada baiknya kita bersedekah ye, termaksud sedekah vote, jan pelit2 yah^^
Next 20 vote:)
Salam hangat author.
Makassar, 11 Mei 2020.@Ukhty2304
![](https://img.wattpad.com/cover/205366135-288-k156712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Or Sad Ending
Teen FictionPLAGIAT? DILARANG MENDEKAT! "Oke, gue kecewa." "Na tapi--" "Stop! Gak ada yang perlu dijelasin, semua udah jelas. Kalian bukan teman yang baik buat gue." kata Quena sembari terus menahan sesak yang mengepul di dalam dadanya. Di tersenyum nan...