ろく

3.3K 217 5
                                    

Pintu ruang perawatan Sakura terbuka dengan perlahan. Dia manggil nama Sasuke dengan lirih. Pintu itu berhenti terbuka. Lalu tertutup kembali.

"Sasuke! Kenapa selalu dia! Kenapa harus dia!" Batin seseorang di balik pintu ruangan itu.

Sasuke melihat orang itu dengan tatapan heran.

"Ngapain kamu disini? Dan siapa kamu?! Apa yang kamu lakuin sama temenku?!" Tanya Sasuke ketus.

"Kamu gak perlu tau aku ngapain disini! Aku Sai, dan aku orang yang paling tau tentang Sakura! Gak kayak kamu yang cuma bisa manfaatin dia!" Ketus Sai di depan wajah Sasuke.

Sasuke hanya diam dengan ekspresi cuek. Lalu membuka pintu ruangan, memanggil nama Sakura lirih.

"Sasuke...." balas Sakura.

Sasuke menghampirinya, Sai masih berdiri di mematung si depan pintu. Dia melihat dua orang yang sudah sedekat sahabat, walau mereka baru mengenal beberapa minggu.

.

.

.

.

"Dua atau tiga hari lagi kamu boleh pulang. Kamu pasti milih pulang sama temenmu itu kan?" Tanya Sasuke seraya melirik ke arah Sai.

Sakura mengisyaratkan Sasuke kalau dia tidak tau tentang itu.

"Tentu! Kamu gak perlu tanya dia lagi! Dia pasti pulang ke kampung halamannya sama aku!" Ketus Sai.

"Aku gak bisa pulang sekarang! Gimana nasib adikku? Kamu tau tentang itu kan, Sai?" Tanya Sakura dengan mata yang berkaca-kaca.

Sai dan Sasuke terdiam, mereka memandang Sakura dengan rasa kasihan.

"Aku pikir kamu selalu tau tentang aku", kata Sakura.

"Sakura.... maksudku....", Sai tak bisa berkata-kata lagi.

"Sekarang kamu bisa keluar!" Tatapan sini dari Sasuke menghujam Sai.

Sai keluar dari ruangan itu dengan sorot mata tajam ke arah Sasuke. Begitu Sai keluar dari ruangan, ponsel Sasuke berdering. Dilihatnya dilayar tertera nama nyonya Uchiha.

"Halo... ma", kata Sasuke setelah mengangkat telepon.

"Halo, kamu lagi dimana?", tanah nyonya Uchiha di seberang sana.

"Aku lagi cari jenguk temen di rumah sakit", jawab Sasuke sambil melihat ke arah Sakura.

"Mama kayaknya gak bisa pulang minggu depan. Ada pekerjaan mendadak. Dan sekarang mama mau terbang lagi ke Amerika. Mungkin mama pulang 2 bulan lagi. Kamu jaga diri ya", kata nyonya Uchiha dengan nada khawatir.

"Iya. Aku bakal jaga diri".

"Jangan jahil, jangan nakal, dan jangan lupa makan!"

"Iya".

Sambung telepon terputus. Senyum kecil muncul di bibir Sakura. Sasuke membalasnya dengan ekspresi dingin. Itu sudah biasa bagi Sakura.

.

.

.

.

.

.

Dua hari kemudian Sakura pulang dari rumah sakit. Berbagai pertanyaan muncul dari ibu Iashi. Tapi, Sasuke segera menjelaskan perkaranya dan meminta ibu Iashi berjanji untuk tidak mengatakannya pada orang tuanya. Dan di setiap jawaban yang diberikan Sasuke, wajah kaget ibu Iashi terpampang jelas.

Sementara itu Sakura memasuki kamarnya. Sempat teringat dia pada adiknya yang sedang sakit di kampung. Tangisnya ketika menahan sakit di perutnya akibat tumor yang semakin mengganas. Dan panggilannya ketika Sakura pergi untuk mencari biaya operasi bagi adiknya. Serta kepergian ayahnya yang masih belum bisa tertutupi oleh kebahagiaannya.

"Tunggu satu minggu lagi, ya. Kakak pasti kirim uang buat biaya awal operasi kamu", batin Sakura sambil melihat ke arah foto adiknya yang dia letakkan di meja.

Sasuke melihat itu dari kejauhan. Rasa iba kembali muncul di hatinya.

.

.

Tepat satu minggu sejak kepulangan Sakura dari rumah sakit, saldo rekeningnya bertambah. Dan itu menandakan tuan Uchiha sudah memberikan upah pertamanya. Senyum lebar mengembang di wajah Sakura.

"Besok aku langsung kirim uang ini ke ibu di kampung", batin Sakura sambil tersenyum-seyum sendiri.

"Ngapain kamu senyum-senyum sendiri? Udah gila?" Tanya Sasuke yang ada di sampingnya.

"Suka-suka!" Ketus Sakura, lalu meninggalkan kamar Sasuke.

Sakura berjalan menuju kamarnya. Saat sampai di kamar, tiba-tiba ponsel Sakura berdering.

*Sakura, ini Ino. Masih inget kan?* kata pesan yang dikirim Ino.

*iya, ada apa?*

*minta nomor hp temen kamu yang kemarin di rumah sakit itu, dong*

*Sai, maksudnya?*

*iya!*

Sakura mengirim nomor Sai. Kini dia kembali tersenyum sendiri. Dan bersyukur akhirnya ada juga yang mau sama temennya itu.

.

.

.

.

......さすさく。。。





Baby Boy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang