じゅう

2.9K 157 0
                                    

Lima tahun kemudian.....................

Sasuke mengemasi barang-barangnya ke dalam koper. Dia akan pergi bersama Ino ke kampung halaman Sakura.

"Kamu yakin mau pergi hari ini?" Tanya nyonya Uchiha.

"Iya", jawab Sasuke sambil terbayangkan wajah Sakura.

"Gak nunggu minggu depan aja?" Tanya nyonya Uchiha lagi.

"Gak lah. Kelamaan nanti!"

Saking gak sabarnya sampai Sasuke hampir lupa masukkan barang-barang pribadinya. Rasa rindu buat dia lupa sama urusan yang lain. Padahal tadi nyonya Uchiha nyuruh dia buat beliin oleh-oleh buat Sakura di kampung.

Kediaman Haruno

Sakura Pov
Apa harus tiga hari lagi? Sasuke bilang dia berangkat kesini kemarin sore. Kenapa harus tiga hari lagu dari sekarang. Apa aku akan mengkhianati Sasuke dengan menuruti kemauan ibu? Atau Sasuke akan menerima semuanya dan mencoba mencari wanita lain?

Sai juga gak setuju sama semua ini. Gimana Ino nanti? Apa aku harus kehilangan seorang teman demi menuruti ibu? Aku gak mau!

Sakura melangkah tegas ke arah ruang tengah. Kebetulan dia mendapati ibunya disana.

"Ibu!" Panggil Sakura.

"Ada apa? Apa kamu mau tanya lagi soal persiapan pernikahan kamu?". Tanya Ibu Haruno.

"Gak! Aku cuma mau ngomong sesuatu".

"Apa?"

"Kami punya pilihan masing-masing. Dan aku gak mau kehilangan temenku! Jadi, aku mm minta batalin semua ini!" Kata Sakura.

Ibu Haruno sempat tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakan Sakura. Dia pikir anaknya akan dengan senang hati menerima keputusannya dengan keluarga Sai.

"Pilihan? Maksudnya?"

"Hati kita sudah ada yang mengisi. Dan kita gak mungkin bersatu dengan adanya itu. Aku juga tahu, kalau Sai gak setuju dengan semua ini", jawab Sakura.

"Maaf sayang, tradisi kita gak memperbolehkan hal itu. Seseorang yang akan menikah dekat-dekat hari gak boleh membatalkannya", balas Ibu Haruno.

"Aku gak peduli tradisi? Apa kita gak bisa ubah hal itu?" Sakura ngotot.

"Sakura! Gak ada yang bisa diubah atau dibatalkan!" Ketus Ibu Haruno.

Sakura bangkit dari duduknya. Dia keluar dari ruangan tengah menuju kamarnya dengan perasaan kecewa. Keramaian memenuhi rumah Sakura yang sedang didekor diabaikannya.

"Sasuke... Ino.... Maaf!!!" Teriak batin Sakura. Butiran air mata mulai membasahi wajahnya.

Sakura berlari ke kamarnya. Lalu mengunci pintunya rapat-rapat.

"Sasuke!" Panggilnya dalam hati.

Air matanya mengalir makin deras.

Sasuke berada......

Ino menguap lebar-lebar di dalam mobil. Melirik ke arah Sasuke dengan tatapan yang seakan mengatakan pada Sasuke untuk lebih cepat dalam mengemudikan mobilnya.

"Sasuke..... Cepetan dong!" Keluh Ino.

"Mau cepet ?".

"Iya!"

"Terbangin mobil ini dari kemacetan!" Ketus Sasuke.

"Emang aku Superman apa?!" Ketus Ino.

"Kalau kamu Superwoman!"

"Suka-suka!"

Mungkin kalau antara mobil satu dengan yang lain agak jauhan dikit lagi, percakapan mereka tidak akan terdengar oleh pengemudi lain.

"Sasuke, apa kamu yakin mau datang ke pernikahan Sakura? Aku sendiri gak yakin bakal kuat lihatnya nanti".

"Gak tau!"

Sasuke mengemudikan mobilnya dengan perlahan di tengah macet yang mulai terurai. Sambil membayangkan wajah Sakura. Hatinya seakan meronta untuk bertemu dengan Sakura.

Sasuke Pov

Sakura.... Apa kamu akan tetap menikah dengan Sai, walau aku datang? Atau menyatakan keinginan kalian masing-masing untuk memilih jodoh kalian sendiri?

.

.

.

.

.

.

•さすさく™












Baby Boy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang