Hari yang tak diinginkan Sakura akhirnya datang. Dadanya terasa berdebar lebih keras. Memikirkan apa yang akan terjadi padanya hari ini. Bertanya-tanya dalam hati, apa Sasuke akan datang? Atau merelakannya dengan Sai?
"Senyum dong! Calon pengantin gak boleh cemberut!" Kata Ibu Haruno seraya memasang riasan di kepala Sakura.
Sakura tersenyum dengan terpaksa. Dia ingin melihat ibu dan adiknya bahagia. Tapi, bukan dengan cara ini!
"Ibu tinggal dulu, ya!" Ibu Haruno meninggal kamar Sakura.
Sakura pov
Sasuke.... Apa kamu datang? Aku gak mau pernikahan ini terjadi! Sasuke! Kamu bilang kamu gak akan serahin aku ke laki-laki manapun! Sasuke!Air mata Sakura ditahannya. Dia tak bisa menangis sekarang. Atau riasannya akan hancur.
"Sakura... Ayo!" Ajak ibu Haruno dari depan pintu.
Sakura melangkah meninggalkan kamarnya dengan ibu Haruno. Hatinya makin gelisah. Debar di dadanya membuncah. Sekilas terbanyang senyum manis Sasuke di benaknya.
Tapi, saat dia melangkah menuju tempat acara, yang dia lihat adalah senyum terpaksa dari Sai. Mereka sama-sama tidak setuju dengan semua itu. Mereka punya pilihan masing-masing.
Sasuke melihat itu dari balik kerumunan tamu yang datang. Membayangkan kalau saja dia ada di tempat Sai saat itu.
"Sakura!!!" Teriaknya dalam hati.
Sakura dan Sai saling berhadapan saat penghulu mulai membacakan janji. Mereka mendengarkan dengan perasaan tak karuan.
"Hey... Dilarang keluar saatnya pembacaan janji!" Teriak salah satu tamu pada Sasuke.
"Maaf saya mungkin mengganggu disini!" Balas Sasuke. Ino ngekor.
Sakura dan Sai menoleh. Penghulu menjeda pembacaan janji. Kini air mata Sakura tak dapat ditahan lagi. Mengalir deras bagai air terjun.
"Sasuke!!!" Teriak Sakura seraya berlari ke arah Sasuke.
Semua tamu terkejut. Apa lagi saat mereka melihat raut wajah Sai yang tersenyum bahagia. Sasuke membalik badannya, saat Sakura tepat memeluknya.
Erat... Sangat erat. Sakura menumpahkan semua air matanya di dalam pelukan Sasuke.
Sedangkan Sai berdiri di samping Ino sambil menggenggam erat tangannya.
"Sakura!!!" Teriak ibu Haruno tak percaya.
"Ibu!"
"Apaan ini! Apa kamu mau mempermalukan keluarga kita?!"
"Kami punya pilihan masing-masing! Itu udah pernah aku katakan sebelumnya! Tapi, gak ada yang percaya! Sai punya perasaan sama Ino! Aku gak mau kehilangan teman karena pernikahan tanpa dasar cinta!"
"Sakura!"
"Dan aku Sai juga sama. Kami punya pilihan masing-masing. Jadi, tolong mengertilah! Setiap orang pasti punya pilihan! Dan pilihan itu takkan berubah dalam hatinya", kata Sakura.
Sasuke tersenyum. Diikuti senyum bahagia dari Sakura dan SaiIno.
°
°
°
°
°
°
Beberapa tahun setelah pernikahan SasuSaku. Lahir lah keturunan Uchiha. Perangainya mirip Sakura. Rambutnya hitam pekat seperti Sasuke. Matanya tajam. Wajahnya secantik ibunya. Dan namanya SARADA UCHIHA
••• THE END •••
Good bye.....
Thank for reading....Arigato gozaimasu.....
Sayonara......
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Boy ✔️
Teen FictionSasuke menjadi anak emas keluarga Uchiha sejak kematian kakaknya, Itachi. Dia di perlakukan layaknya bayi. Sasuke sempat risih dengan perlakuan kedua orang tuanya itu. Bahkan saking sibuknya, orang tuanya sampai mempekerjakan seorang baby sister unt...