しち

2.9K 194 3
                                    

Pagi ini Sakura masih sibuk di kamarnya. Dia berencana untuk mentransfer uang yang ada di rekeningnya ke rekening ibunya. Senyum lebar tak henti-hentinya merekah di wajah Sakura.

"Mau kemana kamu?" Tanya Sasuke tepar saat Sakura akan membuka pintu depan.

"Mau pergi sebentar", jawab Sakura, seraya membuka pintu.

"Siapa yang izinin kamu keluar rumah ini?"

"Aku harus pake izin kamu, gitu?" Tanya Sakura sinis.

"Iya! Dan kali ini aku gak izinin kamu keluar rumah!"

Sakura berjalan ke arah kamarnya dengan kasar, sambil menatap Sasuke lekat- lekat.

"Ngapain juga pagi-pagi dia udah mau pergi?! Repot kan kalau ketemu Karin!" Batin Sasuke.
.

.

.

.

Siangnya Sakura harus memohon izin pada Sasuke. Sebenarnya dia lebih baik pergi diam-diam daripada harus memohon. Tapi, sekarang mata Sasuke bagai CCTV.

"Izinin aku pergi sekarang, ya? Please!!!" Pinta Sakura.

"Gak!"

"Ayo dong! Satu jam aja! Please!"

"Gak!"

"Please......!! Aku gak akan lama, aku janji!"

"Gak! Titik!!!"

Raut wajah kecewa Sakura membuat Sasuke sedikit tersenyum. Senyum yang mengundang tatapan tajam dari Sakura.

"Mau apa emang kamu diluar?" Tanya Sasuke seraya berbaring di kasurnya.

"Kepo!"

"Cuacanya lagi panas. Gak cocok buat kamu yang selalu adem di kampung".

"Siapa peduli?!!!" Ketus Sakura.

"Gak ada!"

"Pokoknya hari ini iziin aku keluar rumah! Please....!" Pinta Sakura.

"Gak boleh! Aku punya permintaan buat kamu".

"Apa?" Nada bicara Sakura terdengar malas.

"Ambilin ponselku di bawah. Sekalian tungguin aku di kamar, dan kamu gak boleh pergi sebelum aku tidur siang!"

"Iya! Iya!"

Sakura melakukan apa yang telah Sasuke katakan. Menemani dia dikamarnya sampai dia tidur. Tapi, nyatanya dia malah main sosmed sampai sore.

"Dasar bayi dugong!!!" Umpat Sakura dalam hati, seraya melirik ke arah Sasuke.

"Sasuke... aku boleh pergi sekarang?"

"Gak!"

"Kalau besok?"

"Gak juga!"

"Kapan kamu mau tidur siang? Nanti malem?"

"Besok!" Jawab Sasuke sambil terus fokus pada layar ponselnya.

"Huh! Dasar bayi dugong!"

"Apa kamu bilang tadi? Kurang jelas?" Sasuke mengambil posisi duduk.

"BAYI DUGONG!!! JELAS??!" Ketus Sakura.

Sasuke melirik tajam ke arah Sasuke. Begitu juga sebaliknya.  Tatapan tajam mereka seakan saling bertempur. Membentur satu sama lain. Namun, tak di sadari wajah Sasuke memerah.

"Kamu kenapa?!" Tanya Sakura.

"Gak papa!" Jawab Sasuke ,lalu pura-pura ngambek.

"Kalo dia bukan majikanku, udah aku panggang dia!" Ketus Sakura.

.

.

.

.

Malam harinya mereka masih tetap sama. Sakura terus meminta agar diizinkan keluar. Sasuke tetap pada keputusannya.

"Sasuke, sekarang aku boleh pergi gak? Ini penting!" Pinta Sakura dengan wajah memelas.

"Gak! Seberapa penting sampai kamu minta izin keluar seharian ini?" Sasuke memandangnya sinis.

"Kepo!!"

"Gak akan aku kasih izin!" Ketus Sasuke.

Kali ini Sakura diam. Wajahnya menunduk. Satu persatu bulir-bulir air matanya mulai membasahi pipinya. Awalnya Sasuke mengira itu hanya untuk membujuknya.

"Sakura...", panggil Sasuke.

Sakura diam, dia hanya menundukkan kepalanya.

"Kamu kenapa? Kalau urusan kamu beneran penting, aku anterin kamu", kata Sasuke lagi.

"Aku... udah janji sama ibu... buat transfer uang hari ini...".

Jawaban yang cukup membuat Sasuke merasa bersalah dan menyesal.

"Aku anter kamu ke ATM deket sini". Sasuke melihat wajah Sakura.

"Gak perlu! Aku gak butuh bantuan kamu!" Ketus Sakura lalu pergi dari kamar Sasuke.

Sasuke memandang punggung Sakura dengan penuh penyesalan. Sakura keluar rumah tanpa rasa ragu dengan malam hari yang terasa sepi.

"Bentar... Gang depan kan...! Aduh!"

Sasuke menyusul Sakura yang sudah pergi lebih dulu. Dia meraih jaketnya di gantungan pakaian. Lalu berlari keluar rumah. Ibu Iashi sempat memanggilnya, tapi dia seperti tak mendengarkan.


Sementara itu Sakura sudah berada di gang yang dimaksud Sasuke. Sakura melihat beberapa cowok sedang nongkrong di situ. Dia pikir mereka hanya sekedar ngumpul bareng, dan gak apa-apa kalo dia lewat.
Tapi, ternyata mereka sedang menunggu mangsa yang lewat. Dan mangsa utama mereka adalah cewek tentunya.

"Hai cewek... mau kemana malam-malam?" Tanya salah satu dari tiga cowok itu.

"Mau ke ATM depan sana", jawab Sakura.

"Kayaknya kamu sendiri nih? Gak minta ditemenin pacar?" Tanya cowok yang lain.

"Harusnya aku terima tawaran Sasuke tadi!" Batin Sakura.

Salah satu dari mereka mulai memojokkan Saluran ke dinding. Tubuhnya mundur perlahan, sampai dia mentok ke tembok. Wajah cowok itu mulai mendekatinya. Sakura berusaha melawan, tapi dua orang yang lain menahannya. Sekarang Sakura tak bisa berbuat apa-apa.

"Boleh aku ambil yang pertama?" Tanya cowok yang terus mendekatkan wajahnya ke wajah Sakura.

Sakura hanya bisa memejamkan matanya. Dan kurang dari satu centi wajah mereka, tubuh cowok itu terpental sekitar 2 meter dari Sakura.

"Jangan pernah sentuh dia!! Atau gua panggang kalian!!!" Ketus Sasuke.

Tiga cowok itu satu kampus sama Sasuke. Dan mereka tau siapa Sasuke di kampus. Dia orang paling terkenal seantero kampus, karena kepandaiannya dalam segala bidang. Termasuk bidang bela diri. Hanya dengan kata-kata, tiga cowok itu langsung lari kayak dikejar mbak kunti👻.

.

.

.

.
.....どもありがとござります😊











Baby Boy ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang