Happy reading ^•^
******
Para mahasiswa yang mengikuti penelitian sejarah segera memasuki hotel yang akan mereka tempati selama di Kuala lumpur.
"Baiklah kalian bisa memilih siapapun untuk menjadi rekan kamar kalian sendiri" herdawan menjelaskan kepada para mahasiswa, "kalau diantara kalian ada yang tidak memiliki partner kalian bisa menemui ku, kita hanya memesan 20 kamar, dan kalian ada 50 orang, jadi satu kamar akan ada 2 orang dan 3 orang, jadi tolong atur diri kalian sebaik mungkin".
"Awww.." Kevin menggigil.
"Mpin kenapa kau menggigil? AC nya tidak sedingin itu" Soleh menatap Kevin aneh.
"Soleh..uhh.. aku akan ke toilet sebentar" Kevin berlari kekamar mandi.
"Senior Herdawan" jeon memanggil Herdawan.
Herdawan "ada apa jeon?"
Jeon "begini Senior aku memiliki keluarga tepat disebelah hotel ini, bisakah aku tinggal dengannya saja?" Jeon menatap memohon.
"Baiklah kalau kau ingin seperti itu, setidaknya pengeluaran kita sedikit berkurang, tapi ingatlah untuk kembali kemari besok" herdawan menjelaskan.
"Baik senior" jeon memberi salam lalu berlalu meninggalkan tempat itu.
"Nona satu kamar kami cancel yah, jadi kami hanya akan memakai 19 kamar," herdawan meminta pada kasir "kalian bisa kekamar kalian masing-masing, ambilah kunci pada kasir itu dan cari kamar kalian bersama rekan kalian" tutup herdawan kemudian meninggalkan mereka.
"Kevin, kau akan bersama siapa?" Dava bertanya pada Kevin saat melihat Kevin yang baru saja kembali dari toilet dan langsung terdiam.
"Aku tidak tahu, sekarang semua kamar sudah terpakai, dan aku tidak memiliki rekan, aku tidak tahu kalau jeon akan pergi jadi aku ke toilet sebentar, setelah aku kembali tau-tau nya sudah tidak ada kamar lagi." Kevin menghela nafas.
"Aku minta maaf karena tidak bisa membantu, aku dan dina, membawa banyak barang, aku tidak tahu apa kau mau bergabung bersama kami" dava menatap Kevin dengan tanya.
"Tidak perlu aku akan bersama soleh saja" Kevin tersenyum.
"Baiklah, akan lebih baik kalau kau bersama pembuat masalah itu, setidaknya kali ini saja tidak ada masalah yang terjadi" dava meninggalkan Kevin.
Kevin menemui Soleh dan bertanya
"Soleh boleh aku tidur dikamar mu?" Kevin menatap Soleh."Kenapa kau harus dikamar ku? Aku tidak mau kalau ada alarm rusak didalam kamarku" Soleh membuat ekspresi menolak.
"Heii Soleh, kau ini benar-benar licik bahkan kau tidak ingin berbagi kamar denganku tapi kau ingin berbagi kamar dengannya" kevin menunjuk Juno yang berdiri disamping Soleh tanpa ekspresi.
"Baiklah, aku hanya bercanda" Soleh merangkul bahu Kevin "bagaimana mungkin aku akan menolakmu, aku sangat menyayangimu..jangan menganggap kata-kata ku tadi" Soleh menarik Kevin dan berjalan bersama mereka.
Mereka memasuki lift untuk menemukan kamar mereka yang terletak dilantai 3.
Tingg!!!!
Lift terbuka dan menampakkan seorang pria dengan tatapan licik. Saat melihat orang didalam lift,ia tersenyum pahit.
"Soleh, Soleh, kita bertemu lagi rupanya" Nataniel memasuki lift bersama Nero, dan seorang wanita yang selalu dirangkul nataniel.
"Tuan muda Natan, aku tidak menyangka kalau takdir akan mempertemukan kita lagi" Soleh tersenyum pahit menghadapi Nataniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bday
RomanceStory buat kalian semua,dan temen gua... yang lagi ultah..ini kadonya. *Hanyalah cinta dan kasih sayang. Warning: Boyslove. 18+ #5 in hbd #9 in happybirthday #7 in Soleh #18 in ulangtahun