Chapter 12

191 83 10
                                    

Happy reading ^•^

******

Para mahasiswa sampai di National Palace Royal museum, mereka segera berkumpul dan masuk bersama-sama.

Mereka menyusuri seluruh ruangan, mencari informasi tentang sejarah museum itu dan lainnya.

"Hoamm!!" Soleh menguap "kapan hal membosankan ini berakhir?" Soleh mengikuti rombongan kelas dengan perasaan bosan dan malas.

"Kita bisa apa Soleh? Kita tidak bisa meninggalkan rombongan dan keluar menikmati suasana" jeon memasang wajah memelas.

Tiba-tiba wajah Soleh menjadi cerah ia mendapatkan ide cemerlang. Soleh tersenyum dan menatap jeon.

"Jeon ya terimakasih atas saran yang kau berikan" Soleh mundur, perlahan memisahkan diri dari rombongan itu.

Dia keluar dari tempat yang sesak itu dan berhenti diluar, Berdiri di pagar bangunan dan menatap seluruh pemandangan disana. Dia berbalik dan menatap bangunan megah itu. Tiba-tiba matanya menangkap sesuatu yang sangat menarik.

"Benar-benar indah" gumam Soleh melihat pemandangan didepannya.

"Aku pikir kau tidak tertarik dengan tempat ini tadi?" Kevin menatap Soleh dan ikut bersandar pada pagar disana.

"Apa maksudmu mpin?" Soleh mengernyitkan dahinya heran.

"Dasar bocah bajingan kau leh, aku berpikir kau tidak lupa dengan apa yang kau katakan tadi 'ini benar-benar sangat membosankan, kenapa kita pergi ketempat yang hanya dipenuhi dengan sejarah, sangat membosankan kenapa kita tidak ke pemandian air panas saja? Atau ke bioskop? Kita bisa menonton film yang menarik disana' kau tidak melupakan ucapan mu bukan?" Kevin meniru cara Soleh berbicara tadinya.

"...pfttt..ha..ha..ha!!" Tawa Soleh meledak dan ia memegang perutnya.

Kevin "apa yang lucu?"

Soleh "kau sangat lucu mpin tidak kusangka kau punya hobi yang lebih baik daripada teriak-teriak tidak jelas" Soleh merangkul bahu Kevin.

"Kau salah paham padaku, aku bukannya memuji tempat ini,  tapi yang ada disana" Soleh memutar kepala Kevin menghadap ke sisi kiri bangunan, disana dipenuhi oleh banyak orang, namun ada seorang pemuda yang sangat mencolok dan menarik perhatian semua orang. Dia memakai kemeja putih polos, dengan jaket selutut berwarna krem, dengan celana jeans dipadukan dengan tas punggung yang dipakai menyamping, dan memegang kamera.

"Juno!!!!" Teriak Soleh.

Pria yang menjadi sorotan itu berbalik menampilkan sosok pria tampan seperti embun beku wajahnya halus bening, bibirnya merah muda dan lembut, Soleh tidak bisa tidak merasa mabuk saat melihat wajah super tampan dari kekasihnya itu.

Juno menatap kameranya menampakkan
seorang pria manis yang sedang melambai
padanya sambil tersenyum memperlihatkan gigi kelinci putihnya yang cantik.

"Disini, kemarilah" Soleh melambai pada Juno menyuruhnya agar datang kesana.

"Kau benar-benar..dasar bajingan leh" Kevin menggelengkan kepalanya menatap sikap
saudara angkatnya itu.

"Apa yang 'kau' lakukan disini?" Juno menatap soleh.

"Kau?" Kevin mengernyitkan dahinya
"apa maksudmu dengan hanya 'kau'?
Kau tidak menganggap aku ada?" Kevin
menunjuk dirinya.

"Maaf, apa yang kalian lakukan disini?"
Juno mengulang pertanyaannya sambil menatap kevin dengan wajah datarnya. Kevin hanya memasang tampang bangga atas apa yang dilakukannya.

BdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang