Dia itu tidak romantis, sama sekali tidak. Dia lelaki menyebalkan, lelaki dingin dan hanya mempunyai satu ekspresi di wajahnya.
Tapi kenapa aku bisa secinta ini?
°°°
Written by: Vaa🐯
Langsung cek work yaaaa:)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading💜
°°°
"Pegang tanganku Yenji-ya"
"Mwo?!"
"Bersikaplah seolah-olah kau kekasihku, jadi dia tidak mengira kalau aku masih mengharapkannya" Yenji menghembuskan nafasnya kesal, banyak mau nya sekali sih pria gula ini!
Dengan kesal Yenji memasukkan tangannya ke lingkaran tangan Yoongi. Dalam hati Yenji terus merapalkan kata maaf yang sangat besar untuk Jungkook.
Saat sudah sampai didepan kedua mempelai itu, Yoongi berusaha memberi senyum nya walau didalam hatinya ia benar-benar hancur.
"Annyeong, hanna-ssi!" Hanna berbinar begitu melihat lelaki yang pernah menempati hatinya datang ke acara pernikahannya. Ia fikir Yoongi tidak akan datang, mengingat bagaimana putus asanya yoongi saat ia meninggalkan lelaki itu.
"Yoongi!!! Kau datang??" Hanna memekik senang, kemudian memeluk Yoongi sekilas. Yoongi sempat menegang, namun lelaki itu berusaha mengatur ekspresi wajahnya.
Kemudian pandangan Hanna jatuh kepada gadis yang sedang menggandeng Yoongi, Hanna tentu tau siapa gadis itu. Dia Yenji, mantan kekasih Yoongi saat SMA kelas dua.
"Hai Yenji! Lama tidak bertemu" tutur Hanna seraya menunjukkan senyum manisnya disertai dimple yang makin menambah manis senyum Hanna.
Yenji membalas senyum Hanna "Hai Hanna! Selamat ya atas pernikahanmu"
"Kamsahamnidaaa, eum ngomong-ngomong kamu dan Yoongi--"
"...Kami berpacaran"
"YENJI?!"
°°°
Yoona berdecak kesal, wanita itu kembali menempelkan handphone ke telinganya. Mendengar nada sambung sebentar, kemudian kembali mengerucutkan bibirnya karna setelah itu suara operator lah yang terdengar.
Handphone taehyung tidak aktif. Bukan apa-apa, hanya saja yoona khawatir karena biasanya jika lelaki itu pulang malam pasti ia akan mengabari Yoona. Tapi sampai hampir larut malam ini, Yoona sama sekali belum mendapat kabar dari Taehyung.
"Aish jinjja! Kalo sampai dia pulang, aku akan--"
"...akan apa, hm?"
Yoona terkekeh kecil, wanita itu berjalan menghampiri Taehyung didaun pintu. Memukul pelan pundaknya, lalu membuka dasi yang menempel di badan lelaki selama seharian ini.
