“Kokoooooooooooooo!” Joe memajukan bibir bawahnya. “Kangen!”
Dari balik kamera, terdengar tawa Jeff. “I miss you tooooooo!”
Rutinitas Jeffrey semakin sibuk. Waktu yang biasanya digunakan untuk saling bertukar cerita, kini sedikit terkikis.
Kala rindu, mereka hanya berkomunikasi lewat video call—layaknya saat ini.
“Kamu belum mandi, ya?” tanya Jeff yang langsung dibalas dengan tatapan marah dari Joe.“Enak aja! Ini aku lagi kedinginan gara-gara abis mandi tau!” Gadis itu merengut.
“Tumben mandi? Biasanya kalau weekend 'kan kerjaanmu tidur kayak pig.”
“Hissssh, Koko jangan ngajak kelahi dulu dong. Sekarang akunya lagi kangen!”
Jeff kembali tertawa, “Sini-sini, uuuuu ada yang kangen sama aku uuuu–”
Kamera Jeffrey menggelap menjadi hitam. Ya, disana, pria itu tengah memeluk handphone-nya.
“Sedih banget meluknya via handphone...” Rintih sang gadis.
“Ya kalau aku mau meluk kamu secara langsung sekarang, yang ada aku ditendang sama bapakmu.” Kini Jeff menunjukkan wajah sedihnya.
“Aku lagi sendirian.”
Manik mata Jeff seketika berbinar. “WOW, ON THE WAY DEH.”
“NGAPAIN?”
“Mau curhat sama kucingmu, long time no see sama si cimeng,” Jeffrey terkekeh. “Tugas sekolah udah selesai?”
“CIH! Tugasku udah selesai semuaaaaa. Eh, Koko, aku punya peliharaan baru!” Seru Joe.
“Apa? Kadal? Atau tungau?”
“Kecebong.” Jawab gadis itu dengan nada kesal. “Tunggu sebentar!”
Gadis itu beranjak untuk mengambil sesuatu. Dalam beberapa puluh detik, ia kembali dengan sebuah kandang kecil berbentuk kotak di tangannya.
“Aku sekarang melihara hamster lagi! Sepasang!” Joe tersenyum bangga. “Ini yang cowok gembul banget kayak Koko!”
Di seberang sana, Jeff yang tengah menopang dagu tanpa sadar mengembangkan senyumnya. Gadisnya itu, amat menggemaskan.
“Mereka namanya siapa?” tanya Jeff.
“Nah itu, aku belum kasih mereka nama. Koko ada saran enggak?”
“Mmmm,” Jeff mengulum bibir. “Sepasang 'kan?”
Gadis yang tengah sibuk memperhatikan hamster-hamsternya itu mengangguk mengiyakan.
“Cupi sama Dupi!” Seru Jeffrey.
Joe terkekeh, “Cupi Dupi?”
Jeffrey mengangguk yakin. “Cupi Dupi sama dengan Kithink Jimbol. Sama sama nggemesin!” Jeff terkekeh.
Joe mengeryitkan hidungnya, “Kithink lebih menggemaskan dibanding Jimbol tau!”
“Yash, yash. You're the cutest.” Jeff tersenyum manis. “Joe is my honeybunch, sugarplum pumpy-umpy-umpkin, you're my sweetie pie. You're my cuppycake, gumdrop snoogums-boogums. You're the apple of my eye!”
“Don't act too cute, nanti aku enggak bisa bobok!” Seru Joe setelah Jeff selesai menyenandungkan Cuppycake Song.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dearest, J
Short StoryFebruary : Having someone who can handle all your moods is such a blessing. ©jeffradient, 2020