𝐓𝐰𝐨

672 62 2
                                    

“Kalau baru jadian begini, kita harus ngapain?” Tanya sang Puan—kini sebut saja Joe, kepada pria yang tengah menyeruput susu kotak di sebelahnya.

Pria berlesung pipi itu bernama Jeffrey, ia akrab dipanggil dengan nama singkatnya—Jeff.

Jeff menoleh setelah sang gadis menanyakan hal tersebut. “Kamu nanya hal kayak begitu ke orang yang sebelumnya enggak pernah pacaran seumur hidup? Ini pertanyaan yang serius atau pertanyaan yang mengejek?”

Gadis dengan rambut terkuncir itu terkekeh pelan, “Oh iya, aku lupa kalau sebelumnya kakak itu manusia individualis yang murni dan alami.”

“Hei, kamu ini baru juga sehari jadi pacar udah minta di-refund aja.”

“Eh tapi pertanyaanku yang tadi itu serius sih. Abis sekarang aku bingung–” Joe memajukan bibir bawahnya.

“Kan kamu yang udah punya pengalaman soal pacar-pacaran. Dulu waktu kamu sama Mas-mu itu gimana?” Jeff tersenyum aneh, dan dibalas dengan tatapan sinis dari gadisnya.

“Ya tapi 'kan kalau si Mas yang dulu itu terlalu lebay. Aku enggak suka. Justru hubungan malah bakal kelihatan jadi boring, iya nggak? Toh kamu juga enggak suka yang too much 'kan? Ya masa mau ngikutin gaya si Mas itu? Aku enggak mau kita punya hubungan—mmpp”

Jeffrey mencubit bibir Joe.

“Stop, piyak-piyaknya nanti lagi, stop.”

“Mmmpp!”

“Jangan bahas Mas-mu lagi deh, nanti aku bisa cemburu.”

“Mmppp...”

“EH, tapi cemburu mah hanya untuk orang yang tidak percaya diri. Lho seorang Jeffrey 'kan punya kepercayaan diri yang amat tinggi.”

“Mmmppppp”

“Lagian aku juga lebih ganteng. Jangankan mantanmu, Tom Holland aja kalah ganteng dari aku.” Jeff mengibaskan poni rambutnya.

“Mmm mmmp!?”

“Udah ganteng, gagah berani pula. Garaga pun nggak ada apa-apanya dibanding aku.”

“Mmmp mppppp...”

“Tingkat keseriusan aku juga enggak ada yang bisa ngalahin. Even Najwa Shihab sekalipun,”

“Mmp mmm mmmmp!”

“Intinya aku yang paling wow mantap asemelehoy! No doubt! Jeffrey paling u—”

Joe berhasil membungkam mulut Jeffrey beserta seluruh wajahnya dengan kedua tangannya.

Dearest, JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang