"Jisoo, berita apalagi ini!?" ucap pria tua yang tak lain adalah Ayah Jisoo. Dengan marah Chae Beak melemparkan beberapa lembar kertas, tepat di hadapan gadis itu berada.
Dengan cekatan tangan Jisoo mengambil lembaran kertas yang kini sudah berada di hadapannya. Melihat berita tersebut ia sadar jika saat ini Ayahnya sangat marah padanya. Namun ia masih tidak menyangka jika kejadian yang baru terjadi semalam itu, sekarang sudah menyebar luas tapi anehnya di dalam berita tersebut hanya menyudutkan Jisoo saja, tidak ada sedikitpun berita yang membahas Nay. Meskipun pada bukti rekaman CCTV Jisoo tidak terlihat dengan jelas, orang - orang sangat mempercayai jika gadis di dalam rekaman CCTV itu memang adalah Jisoo sehingga berita tersebut menjadi berita utama yang sedang diperbincangkan di Korea Selatan.
Berita mengenai balapan liar yang dilakukan Jisoo dan Nay setelah mereka dari bar. Balapan tersebut menyebabkan satu korban kecelakaan. Kecelakaan dapat terjadi karena tiba-tiba saja korban hendak menyebarang jalan di saat mobil Jisoo berada dalam kecepatan yang tinggi. Entah bagaimana Jisoo tidak dapat menghentikan mobilnya karena rem yang tiba-tiba tidak berfungsi, sehingga kecelakaan itu tidak dapat dihindari lagi oleh keduanya.
"Ayah, inikan musibah. Jangan terus-terusan menyalahkanku dan memarahiku seperti ini, akukan tidak sengaja melakukannya. Semua ini bukan sepenuhnya ulahku, kalau bukan karena gadis jelek itu yang menantangku terlebih dahulu. Tidak mungkinkan aku menolaknya karena pasti dia akan menghinaku lagi, aku juga sudah mencoba menghindar tapi rem mobilku tidak berfungsi" Bela gadis itu.
"Kau ini memang pintar mencari alasan. Kau tahu karena ulahmu ini, kehormatan keluarga Kim menjadi tercoreng! Apa kau tidak pernah berpikiran untuk tidak bertindak bodoh? Kau selalu saja mempermalukan Ayah" marahnya. Lagi-lagi Chae Beak harus merasa gagal dalam mendidik anaknya. Ia sendiri sadar, jika ia salah karena terlalu memanjakan putrinya tapi semua itu dilakukannya agar putri semata wayangnya tetap merasakan kasih sayang yang utuh semenjak meninggalnya sang istri. "Sebagai hukumannya semua fasilitas akan Ayah ambil" lanjutnya.
"Ayah, jangan begitu lah. Aku mohon please. Aku janji deh tidak akan mengulanginya lagi" rengek Jisoo.
Tak ingin memperpanjang masalah lagi. Keputusan Chae Beak kali ini, tetap pada pendiriannya. Ia pun tidak memperdulikan lagi rengekkan Jisoo. Mungkin memang sudah saatnya ia bersikap tegas pada putrinya itu.
"Han, tolong urus semua berita ini dan bayar berapapun mereka. Ingat jangan ada berita satu pun yang tertinggal"
"Baik, Tuan".
"Ayah..." melasnya.
"Lebih baik kau keluar dari ruangan Ayah sekarang juga, Ayah sudah malas membahas masalah ini lagi. Ah... Untuk masalah uang, bukannya kau ini seorang model? Pastinya kau juga sudah memiliki tabungan sendiri. Jangan bilang selama ini kau tidak pernah menabung, karena dengan susah payah Ayah merelakanmu tidak menjadi penerus perusahaan" ucap Chae Beak yang sudah tahu kebiasaan anaknya itu yang sangat boros dan ia yakin bahwa putrinya selama ini tidak pernah menyisihkan uang penghasilannya maupun uang yang selalu ia berikan kepadanya.
Mendengar hal itu, membuat Jisoo kesal. Pasalnya ia selalu saja yang di salahkan atas semua permasalahan yang terjadi, padahal tidak semua yang terjadi dikarenakan ulahnya. Akhirnya Jisoo mengurungkan niatnya untuk membujuk sang Ayah. Ia pun segera keluar dari ruangan sang Ayah dan pergi entah kemana.
¤¤¤¤¤¤¤
Pagi kini telah menjelang. Tidak seperti biasanya, gadis itu bangun sangat pagi. Semua ini Jisoo lakukan untuk kembali membujuk Ayahnya. Ia pun berulang kali bercermin memastikan penampilannya sudah sangat rapi. Setelah dirasanya siap Jisoo segera turun untuk menemui Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Bodyguard
RomanceSiapa sangka pada pertemuan yang tidak sengaja ini, aku justru jatuh hati padamu? Lalu tanpa memikirkan hal yang lain aku langsung menerima perjodohan ini. Walaupun pada awalnya aku tidak berniat sama sekali, karena aku bukanlah tipikal pria yang su...