Semenjak kejadian kemarin pagi, hari ini Jisoo terlihat tidak bersemangat untuk melakukan kepemotretan. Meski begitu Jisoo masih saja bersiap-siap untuk pergi ke lokasi. Hal ini karena ia telah berjanji pada Ying-ying untuk tidak bersikap seenaknya dengan mengubah jadwal pemotretan lagi.
"Kau mau pergi kemana?"
Mendengar suara yang menyebalkan di pagi hari, membuat Jisoo semakin malas berbicar dan hanya memutar tubuhnya saja. Namun pria parubaya itu terus saja mengoceh membuat jisoo harus membuka mulutnya.
"Pemotretan" jawabnya singkat.
"Kalau begitu biarkan Suho mengantarkanmu".
"Ayah apa-apaan sih!? Aku bisa berangkat sendiri!" ucap Jisoo yang akhirnya meledakkan kekesalan yang sudah ia timbun dari kemarin.
"Bicara apa kamu ini? Dia calon suamimu sudah seharusnya dia mengantarkanmu".
"Siapa yang bilang aku mau di jodohkan dengannya!?".
"Kalau kau tidak mau diantar oleh Suho, Ayah juga tidak akan mengijinkanmu menjadi model lagi. Biar kamu belajar mengurus perusahaan Ayah" ancamnya.
"Tapi Ayah... Arghhh... Iya-iya, tuh kunci mobilnya" ucap Jisoo yang terpaksa mengalah demi karirnya menjadi seorang model itu. Ia pun melemparkan kunci mobil miliknya pada Suho.
"Dasar gadis tidak tahu sopan santun" oceh Chae Beak yang melihat Jisoo melempar sembarangan kunci mobilnya.
Sedangkan Suho, pria itu terlihat senang melihat Jisoo yang akhirnya mau diantar olehnya, "Kalau begitu Paman aku pamit dulu untuk mengantar Jisoo".
Setelah mendapatkan ijin dari Chae Beak, Suho langsung mengikuti langkah kemana Jisoo itu pergi. Selama di perjalanan Jisoo dan Suho kembali membahasa tentang perjodohan mereka. Keduanya pun saling berdebat Jisoo yang ingin mmenolaknya sedangkan Suho yang tetap ingin melanjutkan perjodohan yang terjadi.
"Tidak baik jika kau terus saja melawan Ayahmu".
"Lalu aku harus menerima perjodohan ini gitu!? Enak banget!" Jisoo kesal. "Pokoknya aku mau kalau kita sama-sama harus menolak perjodohan ini" lanjutnya.
"Menolak perjodohan ini? Aku tidak mau".
"Tidak bisa gitu dong, kau juga harus menolaknya!".
"Tidak bisa Jisoo, ini kan keinginan orang tua kita. Mau tidak mau kita menurut saja".
"Aku tidak peduli, aku tetap akan menolaknya. Oh ya jangan katakan hal ini kepada siapapun"
"Iya aku tahu kok, aku akan tutup mulut kok".
"Baguslah kalau begitu".
¤¤¤¤¤¤¤
"Jisoo, siapa pria disampingmu itu?" tanya penata rias.
"Saya adalah tu-" ucapan Suho terpotong oleh Jisoo.
"Dia... Ehm... Dia ini supir pribadi sekaligus seorang bodyguard, maklum akhir-akhir ini aku merasa kurang nyaman jadi aku mempekerjakannya, lagi pula seorang modelkan memang harus dijaga ekstra" Jawab Jisoo dengan sedikit gugup karena takut salah berbicara.
"Benar juga, tapi sebenarnya sangat di sayangkan bodyguardmu ini sangat tampan, dia bahkan lebih cocok menjadi seorang model".
"Noona ini bisa saja" ucap Suho yang terlihat ramah dan tersipu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband My Bodyguard
RomanceSiapa sangka pada pertemuan yang tidak sengaja ini, aku justru jatuh hati padamu? Lalu tanpa memikirkan hal yang lain aku langsung menerima perjodohan ini. Walaupun pada awalnya aku tidak berniat sama sekali, karena aku bukanlah tipikal pria yang su...