Perpulangan

288 2 2
                                    


Hiruk pikuk para santri memenuhi seantero pondok pesantren pada siang ini. Hari ini adalah akhirussanah, hari perpulangan dan awal liburan bagi mereka yang tidak pernah pulang ke rumah selama 10 bulan penuh. Diantara mereka, ada yang sudah lulus, ada yang mengabdi barang satu atau dua tahun lagi, ada yang baru lulus SMA, SMP, dan SD. Bahkan hari ini, bisa jadi adalah hari terakhir bagi salah satu dari mereka menapakkan kaki di pondok pesantren sebagai 'santri'.

Dhaanel, salah satu santri asal daerah selatan sumatra yang merantau ke salah satu pondok pesantren di daerah barat pulau jawa. Perawakannya tinggi, kurus, mata minus, cenderung pendiam, tetapi humble kepada semua orang. Hari ini adalah hari yang ditunggunya. Akhirnya ia telah melewati satu ujian dan bisa bertahan di pondok sampai lulus SMA. Baginya ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Karena yang dari kampung halamannya tidak banyak yang bisa bertahan sampai lulus sarjana di pondoknya. Ia bertekad dalam hati ingin menyelesaikan studi nya sampai meraih gelar sarjana hukum di pondok ini.

Semua barang telah siap untuk diangkut. Dhaanel sibuk mondar – mandir ke masjid, gerbang, lalu balik lagi ke masjid. Menunggu kedatangan kakak yang akan menjemputnya. Setelah dua gelas pop ice habis diteguk dan empat potong roti ludas ia lahap, Reizha, kakaknya muncul dari balik gerbang pondok. Sedikit terkejut kakaknya ketika melihat sang adik bertubuh sangat kurus, mata cekung, seperti kurang terawat.

Santri KampusWhere stories live. Discover now