Anak – anak sekolah mulai sibuk mempersiapkan diri mengikuti Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah. Sebagian calon mahasiswa baru sudah mempersiapkan diri mengikuti kegiatan ospek di kampus yang mereka idam – idamkan. Dhaanel melihat dua temannya saat SD dulu kini di terima di universitas top negeri pada jurusan yang sangat populer. Lalu ia melihat banyak temannya saat SMP dulu kini diterima di berbagai universitas bergengsi yang tersebar di beberapa wilayah di pulau jawa. Semua itu ia lihat melalui platform media sosial yang memamerkan kehidupan semu manusia.
Dhaanel memang orang yang senang menyendiri, ntah sejak kapan ia memiliki sifat ini. Ia pun tak pernah menyadari hal itu. Disaat temannya yang lain memperlihatkan kebahagiaan mereka menjalani kehidupan baru di lingkungan yang baru bersama teman – teman yang baru, ia melihat dirinya sendiri. Terbaring pesakitan, hanya bisa memandang mereka lewat layar kaca, mulailah timbul rasa gengsi pada dirinya. Ia juga ingin merasakan hal itu. Indahnya kehidupan kampus, menjadi seorang 'mahasiswa'. Yang hari – harinya terkenal selalu bergelut dengan buku. Itu tampak keren, dalam fikiran Dhaanel.
Belum terlambat jika ingin daftar menjadi mahasiswa baru. Dhaanel pun segera mencari informasi mengenai kampus yang masih membuka jalur pendaftaran. Entah mengapa fikiran ini bisa tiba – tiba muncul begitu saja tanpa pertimbangan yang matang. Ia berdalih kepada ayahnya bahwa untuk mengisi kekosongan selama 6 bulan ini ia ingin kuliah saja. Awalnya sang ayah mempertanyakan keputusan tersebut, tapi usia Dhaanel yang masih labil terlalu cepat mengambil keputusan.
YOU ARE READING
Santri Kampus
AcciónMenceritakan tentang seorang santri yang bimbang akan masa depannya. Mengalami banyak perubahan karakter dalam dirinya. terlebih ketika ia merasakan ketimpangan aturan dalam kampusnya. ia merasa ada perampasan ideologi yang tersistem dalam birokrasi...