Re : Life to The Game[HIATUS]

『 Chapter 9 』

Monster Masa Lalu

"Kalian para sampah, tidak layak untuk hidup didunia ini."

Seorang perempuan berpakaian merah sedang memegangi pedang dan melayang diudara.

"Mizuki!!"

Seorang lelaki berambut hitam panjang dan ganteng berpakaian kantor.

"Ara~ ada orang yang muncul dari kekacauan ini."

"Aku dikirimkan oleh dewi untuk membunuhmu disini, karena atas perbuatanmu."

"..Dewi.. pasti dia memberikanmu cara curang."

"Cara curang boleh dilakukan, bila berurusan dengan orang jahat sepertimu!"

"Coba saja, palingan hanya kekuatan sampah?"

"Kita lihat nant-"

"Maaf, aku orangnya tidak suka berlama-lama berurusan dengan orang."

Tangan Mizuki menusuk tubuh pria tersebut dan menewaskan dirinya.

"Kalian para dewa-dewi, apa kalian benar-benar serius melawan diriku yang tidak terkalahkan ini."

Sebuah ratusan portal bermunculan dan dari mereka ada dari dunia lain, termasuk bumi.

"Mau sampai kapan kalian ingin bermain dengan diriku INI!?"

。。。。。。。。。。。。。。

Seorang lelaki paruh baya melihat sekitarnya gelap gurita.

"Aku dimana?"

"Selamat datang, kamu berada dialam akhirat."

Dia melihat cahaya yang menerang dan suara lelaki terdengar.

"Berarti aku sudah mati yah, apa aku juga akan pergi ke Neraka atau Surga?"

"Untukmu pengecualian, aku akan mengirimkan didunia lain."

"Benarkah!? Tapi disana apa aku bisa belajar sihir?"

"Tentu bisa, lalu apa permintaanmu?"

"Yes! Kalau bisa aku jadi anak dewa yang paling kuat disini."

"I-itu.. kalau kamu jadi anakku, kamu akan hidup banyak cobaan. Apa kamu siap untuk itu?"

"Tentu saja."

"Dan kamu akan hilang ingatan, apa masih ingin menjadi anakku?"

"Aku akan melakukannya dengan baik."

Dirinya begitu yakin tentang itu semua.

"Kamu ini, apa tidak mengerti yang kubicarakan?"

"Tidak"

"Huh... yasudahlah, aku juga akan mengabulkan permintaanmu itu."

"Hore!"

"(Ini orang paling strees yang pernah aku lihat) Aku akan mulai portal menuju dunia itu dan kamu tinggal masuk kedalamnya."

Tidak lama kemudian portal yang ia bicarakan muncul dan lelaki itu masuk.

"Permisi..?"

Seseorang memakai jubah mengetuk pintu panti asuhan yang lebat akan hujan badai salju.

"Maafkan aku nak.. suatu saat nanti aku akan menjemputmu?"

Bayi perempuan yang memiliki kedua tanduk hitam kecil, ditinggalkan olehnya dan pergi entah kemana.

"Iya ada apa?"

Birawati membukaan pintu dan melihat tidak ada seseorang diluarnya.

"Tidak ada orang, apa tadi sa-"

Lalu ia melihat kebawah, ada seorang bayi perempuan dengan tanduk kecil.

"Ya Tuhan! Siapa yang membuangi anaknya disini."

Ia langsung menutupi pintu dan membawa bayi itu masuk kedalam, lalu suara tangisan terdengar.

"Tenang saja nak, aku pasti merawatmu dengan baik."

7 Tahun Kemudian

"Mizuki, kamu menangisi Nagisa lagi yah...!?"

"..T-tidak, aku hanya mengantar di..a saja.."

"

Bohong! Bohong! Bohong! Dia pembohong, ini bukti aku telah dicakarnya?"

Mereka melihat cakaran dan terdapat merah-merah disana.

"Buk-kan teman..-teman.. aku tidak melakukan itu."

"Jangan cari alasan, ini sudah jelas buktinya."

"T-ta..pi aku benar..-benar.."

Wajah Mizuki mulai merasa gemetar dalam tubuh. Dan dipukuli oleh teman mereka, mau itu perempuan atau laki-laki.

"(Mampus kau Mizuki, padahal ini cat air yang kubuat mirip dengan luka asli. Hahahahah!)"

"Berhenti anak-anak!?"

Seorang birawati datang dan melihat adegan main hakim sendiri.

"(Gawat! Lebih baik aku kabur.)"

Mengendap-ngendap langkah kaki Nagisa, hingga berhasil kabur.

"Kalian semua masuk kekamar sekarang! Dan habis itu, ibu akan meminta penjelesan kalian semua setelah membawa Mizuki ke tabib."

Semua anak-anak tersebut masuk kekamar masing-masing.

"Mizuki, mizuki, mizuki!?"

Ia merasa pandangannya buram dan pingsan ditangan Ibu Birawati itu.

。。。。。。。。。。。。。。

"Dia hanya mengalami luka ringan dan mengalami stress saja?"

"Stress, maksud tabib apa?"

"Dari raut wajah dan detak jantungnya tidak terlihat normal, yang berarti dia mengalami stress dan kalau boleh tahu apa yang ia alami sewaktu di panti asuhan ibu?"

"Saya sering melihat dirinya dibully oleh teman-temannya dan alasan mereka adalah mengganggu anak yang bernama Nagisa."

"Lalu sudah berapa kali kejadian tersebut?"

"Kalau tidak salah 5 kali, saya juga merasa khawatir dengan masa depan anak ini. Karena ia berbeda dengan lainnya di panti."

"..Terbakarlah.."

Suara misterius muncul dan seluruh ruangan terbakar.

『 To be Continue This New Page 』

Ini sudah saya buatkan, tapi belum ada videonya. Nanti videonya akan saya upload pada hari Sabtu atau Minggu. Supaya bagi yang kerja bisa menontonnya.

Linknya : https://www.youtube.com/channel/UCi01gFgXJnKBiT9mq9n_AfQ?view_as=public&app=desktop

Channel Youtube : HibiVeriny

Mohon di Subscribe, karena disana saya akan berbicara tanpa wajah saya( Malu ) dan digantikan dengan gambar buatan saya serta suara ku juga.

By : HibiVeriny