"Kemana? Aku harus kemana? Aku sudah memutari jalanan ini hampir sepuluh kali" Tiara mengacak-acak rambutnya kesal
"Aku tidak tau harus kemana. Tidak—tidak mungkin aku kembali ke apartemenku sekarang"
Tiara memilih untuk menepikan mobilnya sambil memikirkan sebuah tempat yang dapat dia jadikan 'tempat persembunyian' untuk sementara waktu. Saat Tiara hendak melepaskan seatbelt, kedua matanya tidak sengaja melihat door mirror dan menangkap sebuah mobil berwarna hitam pekat ikut terparkir tak jauh dibelakang mobilnya
"Who is? Sepertinya mobil itu tidak asing bagiku tetapi dimana aku melihatnya" ucap Tiara yang masih mengamati Grand Cherokee dengan ultraviolet rejection berpersentase tinggi sehingga tidak dapat melihat siapa yang mengemudi
"Ah benar" Tiara menjentikan jarinya dengan wajah cerahnya karena mampu mengingat dengan baik, tetapi beberapa detik kemudian senyuman itu luntur dan digantikan oleh giginya yang mulai gemetar ketakutan
"Benar, aku yakin. Dia—dia yang mengikutiku sejak aku keluar dari apartemen. A—aku juga sudah memutari berbagai jalanan agar dapat mengecohnya, tetapi dia masih bisa menemukanku"
Merasa ketakutan akhirnya Tiara memilih untuk merogoh handphonenya yang berada di tasnya, dengan jari yang sudah mulai gemetar dia mencoba mencari satu persatu nomor yang dapat dia hubungi
"Halo" perasannya sedikit lega setelah mendengar suara sahabatnya. Tiara tau jika Natasha selalu dapat diandalkan saat dia membutuhkannya
"Dimana? Dimana kau sekarang"
"Seperti biasa" jawab Natasha santai
"A—aku akan segera kesana" ucap Tiara sambil memasang seatbeltnya kembali
"Cih, dengan siapa kau saat ini? Mantan kekasihmu? Aku tidak akan menerima kedatanganmu jika kau datang dengan mantan kekasihmu yang brengsek itu"
"Tidak, sungguh aku datang seorang diri"
"Haha.. just kidding honey" tawa Natasha menggelegar diseberang sana
"Sial" umpat Tiara dan berhasil membuat sahabatnya semakin tertawa puas
Tiara pun segera menyalakan mesin mobilnya dan mulai menggerakan mobilnya. Namun lagi-lagi dia menemukan Grand Cherokee yang ikut bergerak dibelakangnya
"Bagaimana jika seluruh titik dikota ini menjadi tidak aman untukku" ucap Tiara yang semakin menambah kecepatannya
"What happened? Kau terdengar seperti sedang ketakutan"
"Jangan akhiri sambungannya, oke? Aku sedang menuju apartemenmu"
Tanpa Tiara sadari, Natasha mengangguk paham—jika sahabatnya sedang membutuhkan seseorang untuk mengamankannya
"Baiklah, aku akan menceritakanmu sebuah dongeng"
"Tunggu—kau akan bercerita?"
"Yes, Snow White and the Seven Dwarfs"
Tiara pun dibuat tertawa oleh tingkah awur sahabatnya
"Aku akan mendengarkanmu""Once upon a time, there was a beautiful princess named Snow White. She was kind and gentle and a friend to all animals"
Tiara tak menyangka jika seorang Natasha benar-benar menceritakannya sebuah dongeng seperti seorang anak kecil yang sedang membutuhkan hiburan
"One day, Snow White met a charming prince. As they sang a song of love together, Snow White's evil stepmother, the Queen, watched them. The Queen was so jealous of Snow White's beauty that she ordered her Huntsman to kill the young princess"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Partner Sex is My Ex-Boyfriend
Short Story[PART 2] "whatever you want daddy, because I'm yours"💋