DUA PULUH DUA "Ulang Tahun Aim"

8 0 0
                                    

Pagi itu aku bangun dari tempat tidurku, hari itu adalah hari ulang tahun Aim yang ke 24 tahun. Hari yang sudah ku tunggu meski aku tahu aku akan menangis di hari itu. Akupun menulis sebuah di catatan handphoneku.

"Hari ini adalah hari ulang tahunmu, seharusnya kamu berusia 24 tahun hari ini. Tapi Tuhan berkehendak lain, Tuhan bilang kamu gak bisa menginjak umur itu.

Hari ini adalah hari ulang tahunmu, tapi tepat hari ini juga aku sudah 3 bulan tidak melihat senyum manismu yang meneduhkan hatiku, tawamu yang masih selalu terbayang di setiap hariku, 3 bulan juga aku hidup tanpamu. Dulu aku bilang kalau aku gak akan sanggup membanyangkan hariku tanpa hadirmu tapi lihatlah aku bisa dan aku kuat meski masih selalu memikirkan dan membayangkan semua hal yang sudah terjadi selama 5 tahun 11 bulan itu.

Hari ini adalah hari ulang tahunmu, biasanya jauh sebelum kamu ulang tahun aku sudah memikirkan kado apa yang akan aku berikan dan kue dimana yang akan aku beli. Aku akan mulai menabung jauh sebelum hari ulang tahunmu. Aku sedih karena aku gak bisa membuatmu bahagia lagi di setiap ulang tahunmu. Aku sedih karena gak bisa lagi membuat kamu terharu seperti tahun lalu.

Tahun lalu kamu meneteskan air mata saat aku tiba-tiba datang membawa kue ulang tahun bertuliskan "HAPPY BIRTHDAY SAYANG" dengan lilin angka 23 sambil menyanyikan Happy Birthday to You. Sebelum kamu meniup lilin, kamu berdoa. Lumayan lama kamu berdoa. Aku gak tahu apa yang kamu doakan. Tapi setelah setahun berlalu, aku baru tahu. Mungkin kamu berdoa supaya Tuhan menjaga aku saat kamu sudah tidak ada lagi bersamaku.

Hari ini adalah hari ulang tahunmu, seharusnya seperti tahun-tahun sebelumnya aku selalu mengucapkan selamat ulang tahun dan berdoa supaya kamu panjang umur, sehat selalu, dan semoga Tuhan selalu memberkatimu.

Hari ini adalah hari ulang tahunmu, hari ini tidak sama seperti tahun tahun yang lalu. Aku tidak akan berdoa kepada Tuhan supaya kamu panjang umur karena kamu sudah bersamaNya di surga.

Hari ini adalah hari ulang tahunmu, aku hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun lelaki baik hatiku, semoga kamu sudah tenang dan bahagia di surga bersma Tuhan. Aku hanya ingin kamu datang ke mimpiku untuk mengatakan pesan dan tersenyum indah seperti biasanya. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sangat merindukanmu.

Hari ini adalah hari ulang tahunmu, aku akan berdoa kepada Tuhan.

Tuhan ... jaga dia di sana yah ...

Tuhan, tempatkan dia di surga Mu yang kekal.

Tuhan ... maafkan segala kesalahan yang pernah dia lakukan yah ...

Dia lelaki yang baik Tuhan

Tuhan ... berikan kekuatan kepada kami yang sangat mencintainya.

Bantu kami menjalani hari-hari kami tanpa dia, tanpa senyumnya yang manis, tanpa canda tawanya, tanpa suaranya, tanpa wajahnya yang selalu ceria, tanpa perhatian dan kasih sayang yang tulus darinya. Amin ... "

Banyak sekali yang mengucapkan selamat ulang tahun untuknya melalui sosial media walaupun dia sudah tidak ada lagi.

"Ciee yang ulang tahun. Mana kemek-kemekmu ngeng. Gak perlu lagi aku doakan supaya kamu sehat kan ? gak perlu lagi umurmu panjang. Sekarang kau udah lebih sehat dengan Tuhan (emot nangis). Umurmupun gak panjang lagi tapi udah kekal. Apa yang mau kami kasih ke kau ? biar kau bisa senyum liat kami dari sana (emot nangis)? Ohh iya ngeng ??? Enaknya ngerayain ulang tahun di dunia baru ? pasti enak lah yah. Karna disana gak ada lagi yang namanya sakit, benci, putus asa ... yang ada Cuma sukacita dan kebahagiaan kan ? gak ulang tahunpun kau udah bahagia kau di tempatmu (emot nangis) gimana lagi dengan hari spesialmu sekarang ??? apa kado yang dikasih Tuhan kita em ??? kasih laaah gambaran ke aku (emot nangis)? bahagiamu kok sendiri ??? (emot nangis) gak mau lagi kau ngajak aku senang em ??? enak laah sekarang kau udah punya sayap ... (emot nangis)? bisa kemana aja liat kami .... aku boleh berdoa kan untukmu ??? satu doaku em ... Tetap laah jadi tentara Tuhan yang luar biasa ... Tunggu aku disana yaa" – Rinal Apriandi Sihite –

"Happy birthday my bro. Bang, hari ini abang ulang tahun lo yang ke 24 tahun. Biasanya aku jadi tim sukses buat ngerayain ulang tahun abang, sekarang udah gak bisa lagi ya bang. Kenapa cepat kali abang pergi haaa? Lihat lah semuanya masih berduka atas kepergianmu. Masih tetap terdengar suaramu. Masih tetap ku ingat nasehatmu. Bang ayoklah kita berenang lagi. Nyanyi" lagi pake gitar. Makan mie balap. Makan martabak bangka. Terus beli es krim puding kita bang. Oalaaaa kangen kalii aku. Ini masih menyakitkan apalagi semenjak kepergianmu. Terlihat begitu berubah semuanya. Kesedihan kakakkuu sampaii sekarang tak bisa ku ganti kebahagiaannya dengan kebahagiaan yang abang buat. Sakit kali rasanya lihat saudara kandung yang tiap hari tetap meneteskan air mata dan selalu mengingatmu bang. Bang semoga abang tenang disana bersama Bapa di surga. Jagain kami walaupun dari jauh ya bang" – Noviana Lusia Naibaho –

Semua keluarganya juga masih bersedih atas kepergiaannya. Kakaknya Pujiaty Nababan bahkan mengatakan ucapan selamat ulang tahun yang seharusnya kepadanya diucapkan kepadaku.

"Selamat ultah yah suryani walaupun itu ultahnya dia tapi kk gak bisa ucapkan ke dia hanya ke kamu karena kk merasa dia adalah kamu, dia disamping kamu jika kamu nanti ke kuburannya bilang sama dia kalau kk sebenarnya sayang sama dia walaupun kami sering berantem ma dia. Bilang juga sama dia kalau kk minta maaf kalau ada salah kk sama dia dan juga bilang sama dia kalau di hari jadinya ini kk berdoa semoga dia berada di samping Bapa di sorga dan selalu tersenyum melihat kamu yang masih ada di bumi ini yang selalu menangisi kepergiannya. Kami selalu menyayanginya."

Semenjak aku dan Aim bersama, aku selalu menganggap keluarganya juga keluargaku. Begitu juga dia selalu menganggap keluargaku adalah keluarganya. Dia dekat dengan orangtua dan adik-adikku. Aku juga sudah mulai dekat dengan orantuanya dan kakak dan abangnya. Setelah dia pergi, aku malah semakin dekat dengan keluarganya. Kakak dan abangnya selalu memberikan semangat padaku, mendukungku dan saling menguatkan. Mereka menganggapku seperti adik kandungnya walaupun aku gak akan pernah bisa menggantikan aim di hati mereka. Mereka bilang, mereka melihatku seperti melihat aim. Melihatku bisa membuat rindu mereka sedikit terobati. Mereka merasa bahwa aim selalu ada di sampingku. Aku beruntung sekali, aku jadi punya abang dan kakak yang sangat baik padaku.

Sore harinya aku datang ke makamnya. Aku membawakan banyak bunga mawar untuk menghiasi makamnya. Disamping makamnya, aku bilang kepadanya,

Aim ... aku datang ...

Selamat ulang tahun aim ...

Gak bisa lagi kita rayakan ulang tahunmu kayak tahun-tahun yang lalu Aim.

Aim ... gak ada lagi kawanku ke lapangan.

Gak ada lagi yang nganter jemput aku.

Gak ada lagi kawanku cerita.

Aim ... udah 3 bulan aku gak lihat kamu.

Kamu lihatkan gimana aku disini.

Walaupun aku masih selalu menangis, tapi aku pasti akan lebih kuat.

Aim ... tenang dan bahagialah di surga yah ...

Aku sangat merindukanmu Aim.

Selama ini kamu sudah menjadi malaikatku di dunia selama kamu hidup di dunia. Sekarang jadilah malaikatku di surga.

Aku menaburi makamnya dengan bunga mawar dan berdoa untuknya. Sepulang dari makamnya, aku merasa bahagia sekali karena sudah bisa membuat makamnya indah dan cantik dengan banyak bunga mawar.

Haruskah ku MatiWhere stories live. Discover now