EMPAT "Jadian"

181 2 1
                                    

Tanggal 21 Januari 2012, aku berulang tahun yang ke 18 tahun, hari itu Eem seperti biasanya mengucapkan selamat pagi tetapi tidak ada ucapan selamat ulang tahun darinya. Aku menunggu ucapan ulang tahun darinya. Malam harinya aku mendapat kejutan ulang tahun dari keluargaku. Aku sangat bahagia. Aku kecewa karena Eem belum juga mengucapkan selamat ulang tahun. Tapi setelah selesai merayakan ulang tahunku, aku mendapat sms dari Eem, Eem ngajak bertemu denganku tidak jauh dari rumah. Aku merasa senang sekali dan yakin dia pasti mau mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Kami duduk hanya berdua, tetapi aku tahu bahwa Erwin paribanku itu, Rinal dan temannya yang lain memperhatikan kami dari tempat yang gak jauh. Rinal berumur 3 tahun di bawah kami.

"Selamat ulang tahun yah. Ini kado dariku " Katanya sambil memberi sebuah kotak kecil yang di bungkus dengan kertas kado.

"Makasih yah." Kataku sambil menerima kado darinya.

"Jangan dibuka disini, di rumah aja."

"Iya." Sahutku dengan perasaan yang sangat senang.

Kami diam bebrapa menit. Sepertinya dia mau nengucapkan sesuatu tetapi dia gugup.

"A ... ku ... su ... ka ... samamu." Dia bilang dengan terbatah-batah. Dia semakin gugup. Keringatnya bercucuran. Krna dia terlihat sangat gugup, akupun semakin ingin membuat dia semakin gugup.

"Terus ?"

Tanyaku dengan santai. Rasanya aku ingin tertawa tapi ku tahan ketawaku. Aku tahu kalau ini pertama kali dia nembak cewek karena sebelumnya dia belum pernah pacaran.

"Kau mau gak jadi pacarku ?" Katanya dengan kaku.

"Harus dijawab sekarang ? Nanti ajalah aku fikir-fikir dulu" (dalam hatiku sebenarnya sudah senang sekali).

"Sekarang lah."

"Hmmm iyah."

Kemudian dengan seketika raut wajahnya berubah, dia senang sekali. Seketika keringatnya kering. Dalam hatiku sudah gak tahan mau ketawa.

"Yesss" katanya sambil mengepalkan tangannya.

"Kenapa ?" tanyaku

"Gak papa."

Sesampainya di rumah, aku membuka kado darinya dengan rasa penasaran dan senang yang luar biasa. Tenyata dia memberikanku sebuah jam tangan. Aku senang sekali. Sejak saat itu hariku selalu dihiasi dengan dia. Aku adalah pacar pertamanya. Oleh sebab itu aku merasa sangat istimewa. Awalnya aku gak nyangka laki-laki yang dulu aku gak suka sewaktu kecil saat ini menjadi pacarku. Sih kaku yang aneh sekarang jadi pacarku. Gak pernah aku bayangkan sebelumnya. Setiap hari aku selalu mendapat sms nya. Walaupun jarak rumah kami dekat, dia sering meneleponku.

Haruskah ku MatiWhere stories live. Discover now