LIMA "Tahun Pertama"

172 3 2
                                    


Tanggal 14 Februari 2012 adalah hari kasih sayang pertama kami. Dia mengajakku bertemu. Akupun menemuinya malam itu. Malam itu aku ditemenin sama Nofa untuk ketemu dengannya. Maklum kami baru sebulan pacaran, jadi masih sangat kaku, malu-malu, dan kadang salah tingkah.

"Happy valentine yah ..." kata Aim

"Happy valentine juga"

"Boleh aku pinjam tangannya?"

"Boleh"

Akupun memberikan tangan kananku dan dia memasangkan cincin padaku. Aku senang sekali rasanya. Dia juga memberikan sebuah kalung bergambar 2 dolphin dengan liontin berwarna merah di tengahnya.

21 April 2012

Dalam akun sosial media facebookku, aku menulis status "Three months with Aim (emot love)"

Aimpun mengomentari, "Hehehe I love U cinta"

"Aihhh bf ku"

"hehehe Apa cinta?"

"Gpp"

"Owhh Love You Gf"

"love you too bf ku"

"Hehehehe miss you'

"Ihhh lebay lah"

"Lebay gimana sayang?"

"Tau ahk"

"Hehehe kok gitu"

"Entah"

05 Mei 2012

Aku mulai sibuk mempersiapkan untuk ujian masuk perguruan tinggi negeri. Disaat itu juga, aku merasa ada yang berbeda dengan Aim. Biasanya dia selalu mengucapkan selamat pagi, siang dan malam. Tetapi beberapa hari ini dia mulai jarang mengirimkan sms. Aku mendengar dari beberapa orang temannya bahwa dia sedang dekat dengan seorang perempuan yang juga bersekolah di sekolah yang sama dengan Aim. Awalnya aku tidak mempercayai hal ini. Gak mungkin dia melakukan itu di usia hubungan kami yang masih hampir 4 bulan. Sampai akhirnya aku melihatnya jalan berdua dengan perempuan itu. Hatiku rasanya remuk redam melihat mereka berdua jalan mesra. Sesampainya di rumah, aku langsung mengirimkan sms padanya dan aku memutuskan hubungan dengan Aim. Dia berusaha menjelaskan sesuatu kepadaku tetapi aku tidak mau mendengarkan apapun darinya. Aku menangis. Aku kecewa. Aku gak nyangka dia melakukan itu denganku. Aku benci dengan Aim. Aku juga benci dengan perempuan itu.

Seminggu kemudian ...

Aim meneleponku

"Halo ..."

"Kamu lagi ngapain?"

"Lagi duduk-duduk aja. Kenapa?"

"Gakpapa. Gak malam mingguan emangnya?"

"Enggak." (Dalam hati, ini cowok apa sih maksudnya. Baru putus seminggu, udah nanya gini.)

"Kenapa?"

"Kamu fikir, segampang itu?"

"Iya, maafin aku yah. "

Diapun menjelaskan bahwa sebenarnya dia gak ada hubungan dengan perempuan itu. Dia dekat dengan perempuan itu karena aku cuek dengannya sementara perempuan itu selalu ada untuknya, selalu perhatian dengannya, selalu memperlakukannya dengan kasih sayang. Sementara aku memang cuek dengannya. Dia yang selalu rajin mengirimkan pesan. Kalau dia tidak mengirim pesan, aku gak akan duluan untuk mengirim pesan padanya. Mungkin dia lelah dengan sikapku. Tapi apapun itu gak seharusnya dia dekat dengan perempuan lain. Dia meminta maaf padaku dan menyesal telah melakukan semuanya.

"Maafkan aku yah ..."

"Iya, aku maafin." (aku berusaha memaafkan kesalahannya.)

"Sebenarnya aku masih sayang sama kamu. Kamu mau gak kita baikan lagi?"

"Hmmm .. iya."

"Apa gak dengar?"

"Iya loh."

"Iya apa?"

"Iya aku mau baikan sama kamu."

"Hehehe makasih yah ..."

Akhirnya kami balikkan lagi. Kami memulai lagi hubungan kami dari awal. Aku berharap ini gak akan terulang lagi. Aku berharap hubungan kami akan baik-baik saja. Aku melihat Aim ku sudah kembali lagi. Dia kembali kali perhatian.

13 Mei 2012

Aku mulai mengajak Aim untuk bergabung dengan kami di PPJKS. Malam itu sebelum pergi, aku mengirimnya pesan.

"Sayang, ayok ibadah ..."

"Pergilah ayank nya"

"Ayoklah sayang biar ada kawanku"

"Yoda aim anter aja yah sayang"

"Ayank juga ikutlah"

"Gak lah sayang. Aim anter ajalah yah"

"Yodalah sayang"

Kemudian dia mengantarkan ku ke tempat ibadah yang gak jauh dari rumahku. Teman-temanku yang melihatnya bertanya kenapa dia tidak mau ikut dan hanya mengantarkanku saja. Aku hanya tersenyum kecil menjawab pertanyaan mereka. Berulang kali aku mengajaknya untuk bergabung tetapi dia selalu menolak.

21 Mei 2012

Dalam akun sosial media facebookku, aku menulis status "Happy anniversarry four months 210112 – 210512. There is no me without you (emot senyum)"

Gak terasa sudah 4 bulan kami bersama. 4 bulan yang sangat berbeda semenjak dia hadir dalam hidupku. Rasanya hidupku semakin indah, semakin berwarna sejak bersamanya. Walaupun tak selalu bahagia, kadang berantem kecil dan kadang juga ada air mata. Tapi aku sangat bahagia.

Semakin hari kami semakin dekat. Tidak ada yang tidak aku bagi dengannya. Semua hal ku ceritakan dan diapun begitu. Dia bercerita kalau dulu waktu kecil, dia suka ngelihatin aku kalau aku pergi sekolah sampai jauh, sampai aku gak terlihat lagi. Dia juga bilang waktu valentine, dia mau ngasih kado tapi tidak jadi karena dia lihat kalau aku lebih senang dengan teman-teman yang lain. Dia juga bilang kalau dia malu makanya dia gak gabung dengan kami. Bukannya gak mau tapi dia malu dan gak berani. 

Haruskah ku MatiWhere stories live. Discover now