"YUGI AMAANEEEEE!!!!"Seorang gadis bersurai (h/c) berteriak memanggil nama Yugi Amane berulang-ulang. Ia terlihat kewalahan mengejar anak sekelasnya itu, bagaimana tidak 15 menit berlalu namun tenaga Amane tak kunjung habis, sedangkan ia sudah tak mampu lagi mengontrol napasnya.
"A-A-HAH-AMAANEEEEE!! "
Mungkin kalian bertanya drama apa yang sedang terjadi pada mereka berdua. Kejar-kejaran ini bermula ketika gadis itu tengah sibuk mengerjakan PR matematika yang belum dikerjakannya, sedangkan Amane terus saja menganggu dan menghapus jawaban yang telah ditulisnya.
" (y/n) ayolah ikut denganku... malam ini sajaaaa~" ucapnya polos sambil menyikut bahu (y/n) yang sedang menulis.
"Tck, kau membuat kotor bukuku Amanee!!" Balas gadis itu sambil menghapus coretan yang dihasilkan senggolan dibahunya barusan.
"Ayolaaahh temani aku semalam sajaaa.." Amane yang sudah bosan menyenggol (y/n) kini berganti menarik pensil ditangan gadis itu. "Ayolaahh~" Ucapnya dengan nada yang sedikit memelas.
"Diaamlaaaahhh!!! Aku ingin mengerjakan tugas ini dengan tenang Amanee!!" Gadis itu terlihat kewalahan menghadapinya. Namun ia tak sedikitpun marah atas keusilan temannya itu, karena ia sadar mau semarah apapun ia kepadanya Amane tidak akan berhenti mengganggunya.
"Kalian ingin melakukan apa malam ini?!" Seorang gadis dengan manik ungu dengan surai putih bak salju itu datang seraya mendobrak meja tulis (y/n).
"Beritahu aku!" Ucapnya dengan nada yang lebih tinggi."Kami akan melakukan hal itu lo Miraii~" Amane kembali berulah. Manik kuningnya menyipit karena ia terlalu lebar tersenyum.
"Whzwhzhhwhzhzhh" Amane mulai membisikkan sesuatu ditelinganya dan...
BLUSH!
Pipi gadis bersurai putih itu memerah seketika. (Y/n) hanya acuh tak acuh akan tingkah konyol mereka berdua.
Dan lagi-lagi..
BRAK!!
" (Y/N) USIAMU MASIH BELUM CUKUP UNTUK MELAKUKAN HAL YANG SEPERTI ITU.. walaupun yah aku tau kita sudah SMA tapi.. APA KAU YAKIN INGIN MERUSAK KEPERAWA-uhmm" Mulut gadis itu terbungkam oleh tangan (y/n).
(Y/n) sadar akan dibawa kemana obrolan ini nantinya. Bahkan yang lebih memalukannya lagi ketika seluruh pasang mata kini tertuju kepada mereka berdua. Sambil saling berbisik dengan pipi yang sedikit memerah. Sialan Amane!
"AMAAAANEEEEEEEE~~~~!!!!"
.
.
."Sialan Amane." Umpat (y/n) sambil terus tertatih-tatih menyusuri lorong. Tujuannya adalah segera menemukan Amane dan memutilasinya dengan sadis.
"Aaa~ apa yang dipikirkan teman-teman sekelas padakuu!!" Gadis itu menyerah. Ia merosot duduk di atas lantai koridor. Percuma mengejarnya, bahkan kemana perginya Amane pun (y/n) tak tau.
"Sialan kau Amaaaneee!!!"
"Aku disini lho~"
"HIK!!!"
Secara naluriah (y/n) melonjak menjauh ke dinding agar dia bisa menjaga jarak dengan lelaki yang tiba-tiba datang disebelahnya. Tapi ia berhenti gemetaran saat ia memeriksa bahwa, ITU YANG IA CARI.
Dengan sigap (y/n) melompat sambil mencekik leher Amane dengan kuat. Membuat Amane jatuh terjungkal kebelakang dengan eloknya.
"Akhh- kau berniat membunuhku ha-" Ucap Amane sambil terus mendorong tangan gadis hulk itu dari lehernya.
"Sialan kau Amane!" (Y/n) semakin erat mencengkeram nya.
"Berhenti aku menyerah.. aku menyerah!"Tangan (y/n) melonggar seketika. Mau bagaimanapun Amane tetaplah sabahat lelaki nya. Tidak tega rasanya melihat wajah sekarat Amane, walaupun ia akan sangat bahagia ketika melihat temannya itu sedang dilanda kesusahan.
"Hehe~kau mau ikut bersamaku bukan?" Amane segera bangkit lalu duduk manis disebelah (y/n). Lagi-lagi pertanyaan itu yang ia lontarkan.
"Kapan sih? Semangat sekali." Ucap (y/n) ketus sambil memalingkan muka darinya.
"Malam ini." Jawab Amane singkat. Maniknya tak lepas menatap gadis manis didepannya kini. Sambil terus berharap bahwa ia benar-benar akan menerima ajakannya.
"Boleh saja, tapi kau akan memberikanku imbalan apa?" (Y/n) bergerak menyodorkan wajahnya semakin dekat ke arah Amane.
"H-u-j-a-n--m-e-t-e-o-r--L-y-r-i-d." Senyuman mengembang sempurna bak mawar merah di tengah kebun.
'Aduh sudah ku tebak. Tapi dia bilang apa? LYRID?!'
🌹🌹
"Amane, Cepat! Atau kita akan melewatkan kometnya!" Seorang gadis muda berteriak dengan lantangnya. Rambut (h/c) tersanggul namun sedikit berantakan dibelakang kepalanya. Mata lebar (e/c)nya terlihat sangat berbinar-binar.
"Aku datang! Kamu-terlalu cepat" napas Amane tersengal-sengal karena berlari-lari tanpa henti kesana kemari sambil membawa teleskop bintang ditangan kanannya. Dia terlihat amat kesusahan.
Akhirnya mereka berhasil naik sampai ke puncak bukit, mereka rela berlari-lari sampai berada di puncak hanya untuk melihat dengan jelas hujan komet indah yang jatuh malam ini.
Mereka berdua tak berpaling, menatap lekat beribu-ribu komet yang jatuh lalu mulai tertawa ria saat komet yang jatuh itu mulai menyala berwarna-warni mengisi gelapnya lagit malam.
"Ini indah" Ucap (y/n) tanpa berpaling dari komet-komet yang menghiasi langit.
"Ya kan, tak rugi aku mengajakmu untuk melihatnya bersama ku." Amane berucap sambil menatap lekat-lekat wajah cantik yang tersiram lembutnya cahaya bulan kala itu.
Oh betapa dia berharap waktu itu akan tetap seperti itu selamanya.
"Tunggu, untuk apa teleskop bintang itu?"
Tbc..
______________________________________"Katanya hiatus, tapi malah nulis cerita hilih bicid"
Hwehwe:')
Pingin aja gitu nulis.. rinduu:'((( tapi chapter 2 fanfic ini bakal lanjut nya luama:>
Hehe:v
Kalo mau up fanfic Hanako sekitar bulan-bulan itu mah terlalu lamaa:v
Dah sekian.
Sincerely, Ten🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Cherish ✿ Yugi Amane
Fantasyೃ༄❥ Yugi Amane x Readers [COMPLETED] | Jangan nyesel ketawa/meninggal/sakit/kejangkejang nanti kalau bacanya | - @LAYLENXY - | Move on dari "Cinta Pandangan Pertama" itu susah dan enggak semudah yang dibayangkan | - @jahenyajaha - | Amane dan Tsukas...