[04] Kencan?

1.9K 312 47
                                    

" (y/n) kau sudah datang?" Mirai dengan girang melambaikan tangannya ke arah (y/n) dan Amane.

"Kau sudah lama?" Ucap (y/n) basa-basi sambil menggenggam kedua tangan Mirai.
"Tidak, hanya beberapa menit aku disini" Jawabnya santai.
"Bisakah kalian hentikan itu dan mulai mengerjakan tugasnya?" Suara Amane terdengar nyaring memecah keributan kedua gadis di depannya itu.

"Baiklah. Aku sudah menyiapkan bukunya, jadi kita hanya tinggal menyalin saja." Suara dentuman buku tebal diatas meja mengangetkan mereka. Entah mengapa Mirai terlihat sangat siap untuk mengerjakan tugas yang diberikan kali ini. Tumben, biasanya setiap diberi tugas Mirai akan mencontek tugas (y/n).

"Oke mari kita kerjakan dulu!"

Tugas kali ini tidak susah, hanya disuruh untuk mencari beberapa dongeng berbahasa Inggris dan menerjemahkannya.

Suara sibakan buku terdengar sahut menyaut di dalam perpustakaan yang sunyi. Tak banyak orang yang datang pada hari ini, mungkin mereka lebih memilih dirumah dan mengerjakan tugas-tugas rumah mereka. Atau mungkin, pergi berkencan.

'Bagaimana ya kalau aku pergi berkencan?' Manik (e/c) (y/n) diam-diam mencuri pandang ke arah Amane. 'Disini cuma ada Amane sih-' batinnya sambil memainkan pensil kayunya.

Amane yang merasa diperhatikan segera menolehkan kepalanya. Dia berhasil menangkap basah (y/n) yang sibuk memperhatikan dirinya.

(Y/n) yang melihat itu tersentak dan segera mengalihkan pandangannya ke arah buku tebal yang ia baca. Amane yang melihat kelakuan konyol (y/n) hanya bisa tersenyum tanpa suara, menggemaskan batinnya.

Tak terasa sudah 1 jam berlalu, dan 4 lembar kertas yang dibawa telah penuh oleh tulisan.

"Kerja bagus semuanya!" Seru Mirai bersemangat.
(Y/n) menutup cover buku belakang dan mulai menyusun satu per satu buku tebal itu si atas meja. Berniat untuk mengembalikan mereka ke asalnya.
"Biarkan aku yang mengembalikan buku-buku nya Mirai-chan."

"Ah terima kasih banyak, (y/n)-chan." Sahut Mirai seraya membagi buku yang dibawanya kepada (y/n).
"Biar aku yang bawa punya mu Mirai, kau pasti lelah karena sudah mengumpulkan ini semua." Amane dengan tiba-tiba merampas semua buku yang ada dipelukan Mirai. (Y/n) yang melihat itu hanya acuh tak acuh dan terus berjalan ke arah rak-rak buku yang berjejer rapi di depannya.

"Terima kasih ya, Amane-kun."

Mirai dengan suka rela membantu Amane menata buku tebal itu di pelukannya. "Hehe makasih." Ucapnya sebelum pergi meninggalkan Mirai.

🌹🌹


"Huft~" (y/n) menarik kursi didepannya lantas segera menghempaskan tubuhnya di atasnya. Merasa lelah karena kesusahan untuk meletakkan buku itu pada rak bagian atas.

"Kau mau makan siang (y/n)?" Amane berucap sambil mengusap peluh didahinya.
"Wah ide bagus, bagaimana kalau kita pergi sama-sama?" Sambar Mirai dengan senyuman manisnya.

"Bagaimana kalau kedai donat?" Amane menjawab dengan penuh girang. Ia mengingat bahwa ada kedai donat yang enak disekitar situ.
"Haha.. kalau tidak donat.. es krim.. kalau tidak ada es krim... donat." ucap (y/n) sambil tertawa geli melihat tingkah kekanak-kanakan dari teman lelakinya itu.

"Biarin." Ejek Amane sambil menjulurkan lidah.

"Astaga!" Mirai berseru dengan kaget.

"Ada apa?" Tanya (y/n) penuh khawatir. "Kau melupakan uangmu?" Sambar Amane dengan polosnya.

"Aku lupa! Maafkan aku Amane-kun (y/n)-chan. Aku harus pulang cepat hari ini." Mirai menjawab dengan nada bersalah sambil membungkukkan badannya dalam-dalam. "Maafkan aku."

"Ah~tidak apa-apa Mirai-chan. Pergilah, hati-hatilah di jalan." Ucap (y/n) sambil menepuk-nepuk pelan punggung Mirai.
"Ja-- aku pulang dulu ya. Hati-hati di jalan (y/n)-chan, Amane-kun." Setelah itu Mirai melesat pergi meninggalkan mereka.

"Lalu, kita mau kemana (y/n)-chan." Tangan Amane dengan lembut menepuk pundaknya. "Mau jalan-jalan denganku?" Sambungnya.

(Y/n) meneguk ludahnya dengan kasar. 'Astaga?! Hanya aku dan Amane?!!!' Teriaknya dalam batin.

"Kau--" Ucap Amane dengan nada sendu. (Y/n) yang mendengar itu segera berbalik menghadapnya, berharap bahwa anak lelaki ini tidak akan berulah lagi.
"T-tidak mau berkencan denganku ya?" Sambungnya sambil memainkan jari tangannya.

"E-ah- b-bukan seperti itu--" (y/n) tergagap sambil terus menutupi rona merah dipipinya. "A-ayo." Sambungnya tanpa berani menatap manik kuning Amane yang cerah setelah mendengar jawabannya.

"SIP! AYO BERANGKAT!"
______________________________________

Tbc...

Kayaknya tulisan saya jadi kacau gini hiks

Sincerely Ten🌸

Cherish ✿ Yugi AmaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang