[03] Perpustakaan

2.4K 369 75
                                    


"Aku tidak mau mendengar kata 'tidak dapat kelompok' atau apalah itu. Pokoknya minggu depan tugas harus dikumpulkan." Ucap guru wanita itu sambil mengetuk-ngetuk papan dengan penggaris kayu panjang.

"Kalian boleh memilih kelompok dari sekarang!"

"Tch" (y/n) mendecih pelan, merasakan beberapa minggu ini guru-guru seperti sedang dilanda wabah maniak memberi nilai.

"Yo (y/n) !"

PLAK

Tiba-tiba sebuah tangan lelaki menepuk pundaknya dengan keras, membuatnya tersentak hebat dari lamunannya.

"Kagetan" Sambungnya sambil mendekatkan wajahnya ke arah (y/n).

"Apa? Mau minta satu kelompok?" (Y/n) mulai berbicara langsung mengenai topiknya. "Woiya jelas." Jawab lelaki yang akrab disapa Amane itu sambil mengacak-acak surai (y/n) dengan gemas.

"Sama Mirai ya!" Seorang gadis bermanik ungu cantik ikut menjawab.
"Sip lengkap!" Ucap (y/n) penuh antusias.

"Jadi kapan akan mulai mengerjakan?" Sambar Amane kembali membahas topik awal. Amane tau bagaimana jadinya kalau kedua gadis itu melanjutkan pembicaraan mereka.

"Sepulang sekolah?" Ucap (y/n) kembali bertanya.

"Minggu bagaimana?" Mirai mulai mengusulkan idenya.
"Minggu ya? Bagaimana kamu bisa tidak (y/n)?" -Amane
"Oke. Kenapa tidak! " Jawab (y/n) sambil mengacungkan kedua jempolnya.

"Di cafe mau gak?" Usul Amane sambil mengacungkan jari telunjuknya. "Mungkin akan seru jika mengerjakan sambil makan." Ucapnya sambil menyeringai lebar.

"Yang benar saja. Pasti akan lebih fokus pada acara makan-makan nya." Balas (y/n) mengejek seraya menatap lensa kuning Amane dengan malas.

"Heh! Aku bisa makan dengan cepat kok!" Bantah Amane.

"Bagaimana kalau perpustakaan umum? Disana pasti lengkap dan mungkin kita bisa fokus untuk mengerjakan tugasnya." Mirai mulai mengusulkan idenya kembali.

"Ooh, ide bagus!" (Y/n) menjentikkan jari sambil mengangguk-angguk ringan, tanda sepenuhnya setuju. "Amane, kau bisa kan?"

"Bisa-bisa aja sih. Gapapa deh ayok." Sahut Amane murung sambil memutar kedua bola matanya.
"Sip!" Mirai tersenyum dengan manisnya. Setelah itu mereka bertiga kembali berbincang untuk memperinci jadwal dan rencana mereka untuk tugas tersebut dan juga untuk hari minggu nanti.

Dan percakapan mereka berakhir setelah bel pulang berbunyi dengan nyaringnya. Para murid segera duduk dan memberi hormat kepada guru wanita itu, lantas mulai mengambil tas mereka dan pergi pulang.

Hari ini adalah hari Sabtu. Pantas saja para murid terlihat antusias untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Termasuk (y/n), sebenarnya tidak ada yang menarik dari rumahnya. Ibunya bekerja, ayahnya keluar kota dan dia hanya dirumah sendiri dengan kucing peliharaan nya.

Namun, ia merasa tak sabar untuk segera tidur dan terbangun pada hari esok.

🌹🌹

Matahari telah terbit mengusir gelap. Kelelawar yang sepanjang malam berjaga kini mulai kembali ke sarangnya, tergantikan burung-burung yang terbang mengawali aktifitas nya.

"Ma aku berangkat ya!" Sahut (y/n) dari dalam kamarnya. Kini ia sudah tampak rapi dengan baju kesukaannya.

Sebuah rok pendek putih dengan jaket warna biru itu terlihat sangat manis di badan (y/n)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah rok pendek putih dengan jaket warna biru itu terlihat sangat manis di badan (y/n).

" (y/n) kau mau kencan?" Ucap Ibunya saat melihat gadis remajanya pergi menggunakan baju kesukaannya.
"K-kencan?! S-siapa tidak ada. Aku hanya akan mengerjakan tugas bersama teman-teman ku." Sahutnya sedikit malu-malu.

"Hahaha! Kalau ada pacar kau bilang ke ibu ya nak." Ucapnya lagi seraya memeluk anak gadisnya itu dengan lembut.
"Ah mou~ aku berangkat ibu." Ucap (y/n) sambil buru-buru keluar rumahnya, akan lebih panjang jika ia tetap berada disana.

Suasana hatinya sedikit riang hari ini. Dengan kakinya yang mungil ia berjalan sambil menyanyikan beberapa lagu kesukaannya.

Karena hari ini hari minggu, stasiun langganannya tampak penuh akan pasangan lelaki dan perempuan. Tak seperti hari biasanya yang penuh akan para pekerja kantoran dan para murid sekolahan.

Ia buru-buru masuk ke dalam gerbong agar tidak berdesak-desakan saat memilih tempat duduk. Dan benar saja, dengan tubuhnya yang ramping dia dengan cepat masuk menyelip beberapa orang di depannya dan segera menduduki bangku dekat pintu.

'Hari yang sempurna' pikirnya.

Tempat tujuannya hari ini adalah perpustakaan umum di kota seberang. Perjalanannya tidak terlalu lama, mungkin akan memakan waktu sekitar 25 menit sampai ditujuan.

" (y/n) lama~" Keluh Amane yang sedari tadi menunggu di depan stasiun tempat (y/n) akan turun.
"Amane!" Tak lama terdengar suara wanita memanggil namanya, yap itu (y/n).
Dengan sedikit berlari wanita itu mendekat ke arahnya sambil terus melambaikan tangan.

"Lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lama." Ejeknya sambil mengembungkan pipinya.
"G-gomenn." Ucap (y/n) malu-malu sambil terus menatap Amane.

"Ayo pergi, mungkin Mirai sudah menunggu kita" Ajak Amane padanya. Dengan segera (y/n) mengangguk dan mulai membuntuti Amane yang sudah berjalan didepannya.

'Kalau hanya berdua mungkin ini bisa dibilang kencan' Batin Amane sambil mencuri pandang ke arah gadis di sampingnya kini.

'Dia Cantik juga. '

______________________________________

Yaa dan author yang malas up ini up juga:>

Terima kasih sudah membaca dan atas vote kalian!

Mattane~

Sincerely Ten🌸

Cherish ✿ Yugi AmaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang