Chapter 22

36 4 0
                                    

🍀🍀🍀

terlihat radis sedang duduk menunggu rawnie diluar sambil memainkan ponselnya, yang tanpa sadar kakanya rawnie keluar dari ruangan rawnie dirawat.

" belum pulang? " tanya ka reskie sembari menutup pintu.

" belum ka " jawab radis kaget.

" kenapa, masih mau nungguin adik saya? " tanya ka reskie.

" eehh kalo boleh sih ka " jawab radis terbata - bata.

" kayanya kamu suka yah sama adik saya? ^_^ " tanya ka reskie lagi yang membuat pipi radis memerah.

" annuu ka... " jawab radis sambil menggaruk kepala belakang yang tak gatal sementara itu ka reskie malah tersenyum melihat reaksinya radis.

Dan tiba - tiba kenan datang membawa air botol dua.

" radis!!! " ucap kenan.

" kenan, udah belinya. Kenalin ka ini temenya rawnie juga namanya kenan " ucap radis memperkenalkan kenan.

" oohhh jadi ini kakanya rawnie yang dibilang radis tadi " ucap kenan dalam hati.

" emm halo ka saya kenan " mengulurkan tangannya.

" reskie ^_^ " sambil mengulurkan tangan.

" kalian kenapa gak pulang saja kan sekarang udah ada saya, besok juga sekolah kan ? " tanya ka reskie.

Radis dan kenan hanya mengangguk.

" yasudah kalian pulang saja, besok kalian kesini lagi " ucap ka reskie dengan sopan.

" yasudah ka kita pamit dulu, assalamualaikum " ucap radis.

" waalaikumsalam... " jawab ka reskie.

🍀🍀🍀

Keesokan harinya di sekolah. Terlihat sekolah sudah sepi karena siswa siswi sudah memasuki ruangan kelasnya.

" rawnie! " ucap abshari yang kini sedang melihat rawnie di pintu masuk kelas, seketika rawnie menjadi pusat perhatian.

" rawnie kenapa kamu kesiangan " tanya pak guru.

" maaf pak saya tadi... " belum sempat rawnie ngomong pak guru langsung memotongnya.

" sudahlah kamu sekarang mendingan duduk " ucap pak guru.

" baiik pak " jawab rawnie.

Tak lama setelah rawnie duduk, kali ini nada yang datang dan kesiangan.

" pagii pak " ucap nada sambil nunduk.

" nadaa " ucap abshari.

nada menjadi buah perbincangan teman sekelasnya, karena setelah sekian lama nada tak masuk sekolah dan sekarang baru menampakan diri lagi.

" maaf pak saya... " belum sempat nada bicara lagi - lagi guru ini memotong omongannya nada.

" silahkan kamu keluar, hormat pada bendera " ucapan guru ini membuat siswa siswi di kelas tercengang melihatnya dan seketika menjadi ribut.

" baik pak saya akan keluar " jawab nada, ketika nada memutar badannya untuk keluar suara perempuan terdengar yang membuat nada melihat suara tersebut berbalik badan.

" kalo gitu saya juga keluar pak, saya barusan juga kesiangan kan " ucap rawnie berdiri dari duduknya.

" bapak seharusnya bersikap adil dalam situasi seperti ini, apa karena saya sekarang masih dalam suasana berduka jadi bapak kasihan sama saya, mengizinkan saya masuk sementara nada tidak " ucap rawnie dengan tegas.

" betul pak kata rawnie " ucap abshari dan rawnie mendapatkan dukungan dari semua teman sekelasnya.

" sudah - sudah kalian bikin pelajaran saya menjadi berisik saja, rawnie sekarang kamu keluar " teriak pak guru sambil menunjuk rawnie.

Rawnie pun langsung melangkahkan kakinya keluar bersama dengan nada.

🍀🍀🍀

" kamu kenapa keluar juga " tanya nada kepada rawnie yang kini sedang hormat ke bendera di lapang.

" gw emang kesiangan kok, cuman beda beberapa menit sama lo " jawab rawnie.

" makasih yaah... " ucap nada.

" buat apa? " tanya rawnie.

" berkat kamu aku gak sendirian sekarang " jawab nada tersenyum.

Rawnie pun membalas senyumannya nada.

" sebenarnya gw ada yang mau diomongin juga sama lo " ucap rawnie.

" tentang apa? " tanya nada.

" kemarin waktu gw pulang dari rumah sakit gw liat lo pake baju pasien, apa lo gak sekolah selama sebulan karna sakit parah? " ucap rawnie menjelaskan kejadian kemarin.

Nada hanya diam mendengar perkataannya rawnie.

" gw gak maksa lo buat cerita kok ^_^ " sambung rawnie dan tiba - tiba.

" sebenernya 5 tahun lalu aku didiagnosa terkena penyakit kanker paru - paru stadium 4, waktu itu aku gak di operasi karena gak sanggup buat ngebiayain nya, dan sekarang kata dokter umurku tinggal 1 bulan lagi " jawab nada tidak sanggup melihat matanya rawnie.

" gw udah menduganya " ucap rawnie dan langsung memeluk nada yang sedang menahan tangisnya.

" kenapa lo gak cerita dari awal " tanya rawnie sambil nangis.

Tiba - tiba tanpa sadar radis berada di belakang rawnie dan nada, radis mendengar semua pembicaraanya mereka dan radis langsung pergi tanpa menyadari mereka beedua.

TBC!!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang