Part 1

32.2K 503 18
                                    

Rizal POV

Musik dibunyikan dengan volume yang sangat kuat. Memecahkan keheningan yang ada. Penari-penari dengan pakaian yang sangat minim menjalankan aksinya demi mendapatkan beberapa lembar uang kertas yang akan menghidupkannya didunia ini.

Malam ini aku pergi kesalah satu hiburan malam bersama teman-teman lainnya, yah untuk senang-senang saja. Menghilangkan kepenatan yang ada setelah beberapa hari bekerja.

Kami memilih duduk didekat para penari-penari itu.

"Mana Radit, Zal? Kau tidak mengajaknya?" tanya salah satu teman ku bernama Bima.

"Sengaja aku tidak mengajaknya kemari. Dia sudah memiliki istri, aku segan membawanya kemari lagi. Takut-takut dia akan khilaf." kataku sambil menikmati minuman beralkohol yang tadi dihidangkan para pelayan disini.

Tak lama kami duduk, ada sekitar 5 wanita dengan pakaian minim berjalan menuju tempat kami duduk.

Masing-masing dari kelima wanita itu memilih duduk disamping masing-masing kami.

"Maaf. Jangan duduk disebelahku. Silahkan cari yang lain" tolakku halus. Seolah mengerti, wanita itu pun berpindah kearah temanku yanh lainnya.

"Ada apa dengan dirimu, Men.? Lumayan kan ditemani wanita seksi" kata Bima.

"Kau macam enggak tau aja, Bim. Dia uda punya jambatan hatinya, anak panti bro. Cantik." kata temanku yang lainnya.

"Wiss.. pantesan aja" kata Bima. Aku hanya melemparkan senyuman pada mereka.

Baru saja aku memejamkan mata sebentar memejamkan mata, sudah kulihat tangan-tangan temanku memasuki pakaian minim yang dikenakan wanita itu. Entah lah, mereka mungkin sedang meraba apa yang bisa mereka raba didalam sana.

Cukup lama juga aku duduk disini, sampai akhirnya panggilan alam memanggil ku untuk segera mungkin menuju toilet.

"Kemana?" tanya Bima disela-sela kenikmatan yang di rasakannya saat wanita itu memegang juniornya.

"Toilet sebentar" kataku dan nelanjutkan jalanku.

Akupun langsung masuk kedalam toilet dan menuntaskan panggilan alam tadi. Setelahnya aku keluar dan berkasa sebentar. Disaat berkaca, aku samar-samar mendengar tangisan wanita, tapi aku tidak tau siapa.

Agak merinding juga saat mendengar seorang wanita menangis di toilet. Jangan-jangan itu mama kuntil lagi. Aduh, jangan sempat deh. Aku belum siap untuk berjumpa dengannya.

Akupun segera keluar dari toilet ini. Ketika melewati toilet wanita, aku semakin jelas mendengar tangisan wanita itu. Entah kenapa perasaan ingin tauku sangat besar saat ini, aku pun memasuki toilet wanita. Kulihat sunyi dan hanya ada satu wanita yang terduduk lantai dengan memukul perutnya sambil menangis.

Ada apa dengan wanita ini? Tanyaku. Aku pun mendekati wanita yang tengah menangis itu.

"Hai. Kau kenapa?" tanyaku padanya.

Kulihat dia melihatku dan tak lama kulihat dia seperti mengeluarkan sesuatu dari samping. Tiba-tiba saja pandanganku langsung gelap, aku tak tau aku dimana sekarang.

Aku terbangun dengan masuknya cahaya matahari disela-sela gorden. Aku pun membuka mataku dan melihat keseliling. Sudah pagi ternyata.

He Loves Me? Impossible!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang