JSHK [ utaite version ]

Part 1 -ruang musik-

"Ruang musik.... ini pasti tempatnya..." gumam seorang lelaki dengan rambut albino dan manik merahnya. Di depannya terdapat pintu yang bertuliskan ruang musik.

"Yosh.. ku nggak boleh mundur" perlahan ia genggam gagang pintu tersebut dan di putarnya.

Creak...

Didalam ruangan itu terdapat banyak alat musik seperti gitar,biola,drum,dan yang lain lainnya. Tapi diantara semua alat musik yang paling menarik perhatiannya adalah piano yang berada tepat di samping jendela. Perlahan-lahan dia dekati piano tersebut dan diamatinya.

'Alat musik apa saja tidak apa kan? Kalau begitu ku main piano ini saja' batinya dalam hati.

Albino itu pun duduk dan mulai mempersiapkan dirinya. Dan mengehela nafasnya.

Setelah itu dia mulai memainkan piano tersebut.

•
•
•

Amai mono hodo tokeru sore ga koi dakke?
Kuchi samishiiya wata kashi o hitotsu katte ikou
Waka nae no sode sora ni nageta koibumi
Ano getabako wa waraikata no kuzu kago

Utsu fushiiro naga kami ga yureru hakumeite maneite
Kuchi kazu mo heru keidai nakushita mono bakari kazoete iru
Yomai mousou ni

Yume no mata yume ka mihatenu yume
Minashigoto papa ni utomareta ko
Yamiyo hodo hoshi ga kirei na koto
Nee shitteru?

Sakayume no mama ni odore odore
Bokura ga bokura de irareru made
Narifuri kamawazu te o tatake
Itsu no hika kono yume ga sameru made wa

•
•
•

Setelah bernyanyi dengan penuh perasaan albino itu pun menyatukan tanganya dan berkata

"Soraru-san ,soraru-san apakah kau disana?"

•
•
•

Hening.tidak terjadi apa-apa
'Aneh apa aku salah nyanyi lagu ya?' Batinya dalam hati.

Tiba - tiba terdapat suara keributan di balik pintu yang berada tepat di depannya.

'Suara apa itu?!' Batin si albino kaget.
Dengan kaki yang gemetaran. Ia memberanikan dirinya untuk menghampiri pintu tersebut.

Di genggamnya gagang pintu itu dan dibukanya perlahan.. ternyata hanya ada peralatan kebersihan disana.

"Yaelah.. kirain apaan... ternyata cuman ginian aja toh.. haah.. ternyata rumor itu bohong harusnya aku nggak percaya urata-san.. haha.." ucap albino itu sambil menutup kembali pintu itu dan ia putuskan untuk pulang saja.

Tapi sebelum dia bisa berbalik sebuah tangan menepuk pundaknya.

"Kau memanggilku?.." disampingnya kini terdapat lelaki dengan rambut biru tua yang mecing dengan matanya.

"WAAAHHH!!!" Karena kaget refleks si albino itu berteriak dan berusaha mendorong lelaki itu. Tetapi tangannya malah menembus dan refleks si albino itu pun terjatuh.

"H-HANTU!!!!!" Si albino itu pun berteriak lebih keras hingga membuat kaca jendela di ruangan itu bergetar.

"Oi!,berisik! Bisa diam gak sih! Kamu sendiri juga yang pake manggil aku segala!." Ucap lelaki dengan rambut biru tersebut dengan nada yang kesal sambil berusaha menutup kupingnya.

"Eh?! Manggil? Jangan-jangan kau?"
"Itu benar aku ini hantu... aku ini misteri ke 7 di 7 misteri sekolah soraru si penjaga ruang musik." Jelas soraru sambil duduk di kursi terdekat.

"Eh?! Jadi rumornya nyata?"
"Hah? Nggak kok nggak nyata- ya nyatalah! Buktinya aja aku muncul beneran emang nya kamu kira aku ini apa?!" Jawab soraru dengan kesal sambil menatap mata si albino yang merah.

"Eh? Bukan gitu abisnya aku dengar dari rumornya kalo soraru-san itu umurnya dah 30-an jadi aku kira kalo soraru-san itu wujudnya kayak om-om"
Jawab si albino tanpa rasa bersalah.

"...... dah lah ku mau tidur aja" jawab soraru dengan wajah yang sudah lelah dengan semuanya.

"Eh tunggu dulu bukan begitu.. soraru-san ganteng banget kok.. jadi jangan ngambek yak!" Hibur si albino dengan memasang mata puppy eyenya pada soraru.

'Kok imut sih? Lah aku mikir apaan sih?' Batin soraru.
"Yaudah deh terserah.. jadi siapa nama mu?" Tanya soraru yang sekarang kembali ke posisi duduk

"Nama ku mafumafu ku ada di kelas
10-A." Mafumafu memperkenalkan dirinya dengan senyuman yang bersinar.

"Baiklah mafu-kun katakan permintaanmu dan tentunya kau harus membayarnya nanti."