Coz kisah Ben Lea sudah tamat😆 jadi Kisah Nana dan Julian bakalan rutin Up yes!
Oh iya vote dong.. Jangan kaya gini :"(
Aku tau tulisanku masih berantakan, tp setidaknya ada pendorongku untuk semangat nulisnya. Hehe
Kalian gaakan rugi kok cuma mencet ☆ ini di pojok kiri tuh.****
Author Pov
" Pelajaran kali ini cukup na, kamu harus latihan lagi , kamu tuh lemah di bidang perhitungan. " ucap Julian sambil mengemasi buku-buku yang ia bawa kedalam tas gendongnya.
Mengajar Nana kali ini sungguh tak ada mood untuk Julian. Nana yang tak fokus pada materi yang ia beri, dan dirinya juga sibuk memikirkan kesedihan gadis itu. Nana menangis entah karena apa, dan itu membuat jiwa kelakian Julian tersentil. Jadi dirinya berusaha menenangkan Nana.
Setelah dirasa Nana mulai tenang, ia mengajar Nana seperti biasanya. Namun mereka tak fokus pada kegiatan mereka masing-masing. Julian sadar jika pembelajaran kali ini tak akan berhasil maksimal melihat kondisi Nana sekarang. Jadi ia memutuskan untuk menyudahinya saja.
" Ah oh baik terimakasih " jawab Nana lemah dengan senyum tipis dibibir mungilnya.
Julian menyampirkan tas gendonnya ke punggung kokohnya, ia berdiri menjulang di hadapan Nana yang masih duduk di diatas karpet berbulu. Membuat sosok Juliann terlihat seperti raksasa bagi Nana.
" Aku pulang dulu. Sampaikan salam pada Mommy mu" ucap Julian dengan pandangan lekat
" Oke " jawab Nana singkat.
Nana terlihat masih gamang. Matanya sembab dan hidungnya sedikit memerah kontraks sekali dengan warna kulitnya yang putih susu.
Julian melangkah berbalik hendak keluar dari kamar Nana. Hingga ia sampai pada daun pintu dan membukanya. Julian berbalik kembali menatap muridnya yang kini duduk menekuk kedua lututnya dengan pandangan kosong.
Hati Julian ikut sedih melihat Nana sekarang. Ia memang playboy , ia juga sering membuat wanita menangis. Tapi dirinya hanya akan membuat wanita menangis jika wanita itu pantas untuk disakiti. Lain halnya dengan Nana.
Walaupun Julian baru mengenal Nana beberapa hari. Tapi Julian sudah dapat mengerti sikap dan sifat muridnya itu. Nana adalah gadis yang baik. Tampilan luarnya saja yang terlihat bad girl, namun Julian sangat yakin jika Nana adalah gadis lugu dan berhati tulus.
Jadi siapa gerangan yang membuat gadis selugu Nana menangis? Apakah seorang pria yang sama dengannya ?
Julian masih berdiri terpekur dengan fikirannya sendiri menghawatirkan Nana. Tebesit rasa ingin melindungi gadis itu sangat besar di hati Julian. Entah apa yang terjadi pada dirinya, tapi saat melihat Nana meneteskan air matanya. Ingin sekali Julian mencari apa penyebab air mata itu jatuh, dan Julian pastikan akan menghancurkannya.
" Nana" panggil Julian membuyarkan perhatian kosong Nana.
" Apapun yang terjadi padamu. Entah apa itu yang membuatmu menangis, percayalah masih banyak orang yang menyayangimu dan tak ingin melihat kau manangis. Orang yang membuatmu menangis kupastikan ia akan menyesal dikemudian hari. Jadi bersemangatlah menjalani hidupmu! Jangan kecewakan orang terdekatmu dengan melihat raut wajah sedihmu itu" ucap Julian lalu ia berbalik pergi dari pandangan Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My X Private Teacher [End]
Teen Fiction21+ [ Be wise with your reading! ] Nana & guru privatnya.