Author Pov
" Aku akan keluar diam-diam dari villa ini agar yang lainnya tidak curiga. Kamu mmm-- bersihkan tubuhmu yah? Mm j-jangan lupa tutupin itu merah-merah di leher kamu " ucap Julian setelah dirinya selesai berpakaian rapih.
Ia menatap Nana yang masih di atas ranjang dengan tubuh di tutupi selimut. Wajahnya masih menunjukan raut lelahnya. Julian benar-benar menggempur habis-habisan Nana tadi.
Julian melangkah mendekat ke Nana, lalu duduk di sisi samping ranjang yang masih kosong." Sayang, kamu sabar yah. Aku bakal berjuang. Maaf kalo kesannya sembunyi-sembunyi kayak gini. Nanti kalo semuanya udah beres, aku bahkan nggak segan cium kamu didepan umum! " ucap Julian lembut sembari mengelus rambut panjang Nana.
Nana tersenyum dan mengangguk. Dirinya memang harus bersabar, walau hatinya kadang harus tercubit dengan perilaku Julian yang kesannya menjadikannya simpanan.
Simpanan? Dirinya memang di posisi itu kan ?
Tapi karena dirinya sudah mengatakan pada Julian bahwa dirinya mau membuka hatinya kembali. Jadi ia berusaha sabar.
Dan Nana merasa entah kenapa jika Julian memang pantas mendapatkan kesempatan kedua?Chup!
" Aku pergi sayang" ucap Julian setelah mengecup kecil dahi Nana, ia tersenyum lalu beranjak keluar .
Nana tersenyum kecil dan mengangguk selepas kepergian Julian. Sungguh dirinya sangat merasa menjadi orang jahat yang telah merusak hubungan orang lain. Berkali-kali pikiran Nana berkalut jika apa yang dirinya lakukan benar atau salah.
Ia menghela nafasnya lelah lalu beranjak dari ranjangnya, tubuhnya lengket karena keringat dan badannya sangat ngilu sakit. Apalagi pada bagian intimnya, membuatnya meringis ketika berjalan.
Nana masuk ke kamar mandinya lalu mengisi bathtub dengan air hangat. Ia menenggelamkan tubuhnya kedalam air hangat tersebut, ia memejamkan matanya merilekskan tubuhnya. Mencoba tak memikirkan hal apa yang akan terjadi nanti.
***
" Sial sial sial!!! Juliaannn angkat dong ayoo!! " mulur Angel komat-kamit sembari mencoba menghubungi tunangannya. Hingga akhirnya setelah panggilan kesekian ratusanya, Julian mengangkat telfonnya.
" Halo"
" Astaga sayang!! Kamu kenapa nggak angkat-angkat telfonku?! "
" Maaf ngel, tadi malam aku tiba-tiba dapet panggilan dari kantor. Dan kebetulan orang yang bersangkutan ada di deket posisi kita jadi aku bermalam di hotel karena sudah sangat larut untuk pulang ke villa"
Diam-diam Angel bernafas lega setelah Julian mengatakan itu.
" Yaampun kamu bikin aku khawatir aja. Terus kamu gimana ? Balik kesininya kapan? " tanya Angel.
" Bentar lagi, aku lagi diperjalanan"
" Oke.. Hati-hati baby.. love you" ucap Angel
" Oke"
Panggilan telfonpun terputus, Angel sedikit mendengus ketika Julian tak menjawab ucapan cintanya. Julian memang selalu begitu, ia tak pernah menjawab balik ucapan cintanya. Hanya dijawab dengan alakadarnya seperti iya, oke, baiklah, hmm.
Angel berdecak kesal lalu tiba-tiba pikirannya berkelana bagaimana keadaan Nana yang sudah ia kasih obat perangsang ? Apa gadis itu telah bermalam dengan pria lain? Atau justru menahan sakit sendirian?
KAMU SEDANG MEMBACA
My X Private Teacher [End]
Novela Juvenil21+ [ Be wise with your reading! ] Nana & guru privatnya.