😭Ini beneran up... Aku kasian sama reader's yg nunggu dan mau vote comment 😭...
Demi kalian gpp deh blum nyampe target tp udh up😭 kan aku sayang kalian...
But.. Utk part ini 200 Vote aja deh. Tuh udh ku nego loh😵 ...
200 VOTE AKU LANGSUNG UP
Btw yg kemarin kesel gara² Julian ama Nana gk jadi cipokan, cung coba? 😂
Segala merajuk bilang Josh perusak suasana.... Mas Josh tuh moodbooster aku tau😻***
Author Pov
" Nana, kak Jul?! "
Keduanya mendongak menatap ke sumber suara. Josh berdiri di pertengahan tangga dengan dahi mengernyit bingung menatap mereka berdua. Berbagai pertanyaan dan spekulasi kini berkecamuk di otak Josh.
Josh turun menghampiri mereka, ia menatap kakaknya dan Nana bergantian. Nana dengan wajah yang sembab dan memerah, sementara Julian terlihat kacau ekspresinya. Ada apa dengan mereka?!
" Kalian? ---
" Gue gak sengaja jatuh tadi Josh kesandung kaki sendiri, sakit banget idung gue kena marmer. Eh kakak lo dateng bantuin gue bangun. Nih kan merah, nyampe gue nangis gini " Nana memotong ucapan Josh yang ia yakin akan bertanya.
Sementara itu Julian menatap Nana dengan kecewa. Karena Nana menjelaskan pada Josh tidak sesuai kenyataan, yang berarti sama saja Nana memberi kesempatan untuk Josh semakin dekat dengannya. Dan Julian tidak suka itu.
Josh yang mendengar alasan Nana hanya diam tak menanggapi. Ia tahu ada yang tak beres diantara Nana dan kakaknya. Apalagi melihat kakaknya yang masih bergeming tak ikut berbicara dan apa-apaan dengan tatapan itu? Julian yang menatap Nana dengan pandangan rindu yang mendamba.
Josh tak suka Nana berbohong, tapi sepertinya ini masalah serius. Josh akan menanyakannya nanti secara pelan-pelan agar Nana mau menceritakannya kembali. Josh menghela nafas pelan lalu menatap temannya.
" Mau pulang? " tanya Josh lembut sembari mengelus rambut panjang Nana.
Nana yang di perlakukan lembut oleh Josh merasa dirinya semakin rapuh, matanya berkaca-kaca kembali seperti anak kecil yang habis di marahi oleh orang tuanya. Dengan semangat ia mengangguk sebagai jawaban untuk Josh.
Hati Julian tercubit melihat Nananya yang lebih akrab dengan adiknya, bahkan Nana mau di sentuh oleh adiknya. Josh benar-benar mencintai gadisnya. Bagaimana ini?
" Hhh kak, gue anter Nana pulang dulu. Makasih udah nolong ni bocah tledor" ucap Josh beralih pada kakaknya.
Julian hanya mengangguk pada Josh. Lalu Josh menarik lembut tangan Nana keluar untuk diantar pulang. Julian menatap kepergian mereka dengan hati sakit bak tertusuk bilah-bilah pisau tajam. Ia melihat genggaman tangan Josh di tangan mungil Nana.
Harusnya ia yang sekarang menggenggam telapak mungil itu, bukan Josh!.
****
Didalam mobil suasana hening menyelimuti mereka berdua. Nana yang masih diam karena syok dan memikirkan Julian sementara Josh yang kini khawatir pada Nana.
Nana tersikap kaget dari lamunannya saat tangannya yang berada diatas paha mendapat elusan lembut dari tangan besar Josh. Ia menatap temannya dari samping yang kini masih fokus menyetir. Dapat dirasa kini Josh malah menautkan genggamannya semakin erat seolah menyalurkan kekuatan pada Nana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My X Private Teacher [End]
Fiksi Remaja21+ [ Be wise with your reading! ] Nana & guru privatnya.