Pedas

125K 5.3K 436
                                    

Mengenai pemublikan adegan 21+ akan aku pikirkan lagi😧😩

And ekhem... Ohh jd banyakan shipper ini Q_Q

And ⚠WARNING AKAN ADA PICT DI NARASI INI YANG TAK BAIK UNTUK KESEHATAN JANTUNG KALIAN! ⚠

***

Author Pov

" Aku mau kamu jadi pacar aku! "

" Apa?! ---

" Lo gila ya sil! Atas dasar apa lo nuntut gue kaya gitu hah?! " Josh menggeram marah menatap wanita didepannya sekarang.

Saat dirinya dirumah Nana, ia mendapat pesan dari Sisil untuk menemuinya di cafe. Dan sekarang disinilah mereka duduk berhadapan dengan mata memicing satu sama lain.

" Aku Cinta sama kamu Josh, aku nerima kamu apa adanya, aku bahkan nunggu kamu lama. Apa itu kurang? " ucap Sisil dengan ketus.

" Udah gue bilang dari awal, hubungan kita nggak bakal lebih jauh . Jangan lo anggep setelah malam itu dan lo nganggep diri lo sendiri istimewa! Cih mana ada jalang istimewa " jawab Josh, tak peduli jika ucapannya menyakiti hati Sisil.

" Jaga ucapan kamu Josh" elak Sisil, wanita mana yang tak sakit jika dipanggil jalang? Apalagi dari pujaan hatinya. Bahkan jalang pun tak mau dipanggil jalang.

" Hah apa ? Emang bener kan. Lo itu jalang. Bahkan saat gue pertama kali masuk aja nggak ngerasain selaput dara lo. Sekarang gini aja lo mau gue bayar berapa? " Josh berucap semakin menjadi-jadi dengan mulut pedasnya.
Mata Sisil memerah menahan tangis mendengar ucapan Josh yang sungguh menyakiti hatinya . Ia memang sudah paham betul karakter Josh yang pedas mulutnya, tapi manis jika berhadapan dengan temannya Nana.

Sebenarnya Sisil sudah menyiapkan mental untuk menghadapi Josh sekarang. Tapi ternyata mentalnya tak cukup kuat. Hatinya mencelos mendengar panggilan jalang dari Josh . Tenggorokannya sekarang bahkan sakit karena menahan tangisnya.

" Kamu jahat banget Josh, apa sih lebihnya Nana dari aku? Bahkan dia nggak noleh ke kamu sedikitpun yang udah berjuangin dia! " Air mata Sisil lolos mengalir .

Josh diam, Sisil benar. Sekuat apapun Josh membuat Nana agar melihatnya hasilnya tetap sama, bahkan selama tiga tahun ia berjuang untuk Nana. Nana selalu menganggapnya teman saja.
Jika Josh pikir lagi, ia melihat Sisil sama seperti mengaca pada dirinya sendiri. Sisil yang selalu mengejarnya tanpa peduli sudah ia hina dengan kata-kata pedasnya. Tapi Sisil tetap selalu kembali lagi padanya.

" Lo nanya apa lebihnya Nana dibanding lo? Cih tentu banyak lah. Sama saja lo bandingin jalang sama seorang Putri Raja. Dia bersih lo kotor, dia mahal lo murah. ----

Deg
Sungguh hati Sisil benar-benar sakit mendengar ucapan pria yang ia cintai.

" Dan jangan lo anggep gue nggak tau tentang lo yang nyelakain Nana dengan suruhan preman-preman bajiangan itu dihalaman belakang kemarin yah! Sekali lagi gue tau lo ngapa-ngapain Nana. Hidup lo bakal hancur! " lanjut Josh lalu ia berdiri dan pergi meninggalkan Sisil yang masih menangis sendiri di dalam cafe.

Josh menyetir mobilnya dengan pikiran yang berkecamuk.

Gue nggak keterlaluan kan ngomong gitu ke dia?

My X Private Teacher [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang