Seminggu berlalu dari kejadian ia berlayar menaiki Yacht milik Elard dan ucapan ajaib dari pria itu benar-benar mengganggu semua aktivitasnya menjadi seorang istri Brian Luxio, ia lebih sering melamun dan entah sudah berapa banyak Brian memergokinya.Sebenarnya ada apa dengan tubuhnya? Vanya meyakinkan diri jika tubuhnya bukan mainan bagi Elard, ia tak ingin menjadi salah satu dari one night standnya, sungguh ia tak ingin.
'Aku harus menjauhi pria itu, keputusan yang bagus Vanya.'
"Kenapa akhir-akhir ini kamu sering melamun Baby?" Brian merengkuh pinggangnya dan Vanya sontak mendekat. Seperti sebuah kode Vanya dengan cekatan memasangkan dasi milik suaminya.
Vanya tersenyum manis menyembunyikan ketidak sukaan nya berada di posisi seperti saat ini, semua kecanggungannya di sebabkan oleh ucapan Brian waktu itu Vanya benar-benar marah setelahnya. "tidak ada, aku hanya lelah saja."
"lelah?" Brian mengernyitkan satu halisnya.
"Iya hanya lelah." Vanya kembali berbohong setelah tugasnya selesai memasangkan dasi Vanya segera melepaskan diri dari rengkuhan suaminya menyisakan seribu pertanyaan dalam benak Brian bahwa Vanya sedikit berubah atau mungkin hanya perasaannya saja? entahlah ia harus mencari tahu sekarang.
Vanya merutuki kecerobohannya, kenapa ia harus menampak kan kekecewaannya saat ini? bahkan di hadapan sang pemberi luka, wanita itu memijat pelipis matanya benar-benar melelahkan terus menerus berbohong seperti tadi.
Vanya terduduk di kursi taman, tak ada aktivitas yang ia kerjakan hanya duduk sebari menikmati semilir angin di sana, otaknya butuh sesuatu pengalihan. Ya, pengalihan rasa sakit hatinya.
Vanya meraih ponselnya yang ia letakkan tak jauh dari tubuhnya lalu menekan tombol hijau untuk menelpon seseorang, "hallo Megan?"
"Aku ingin malam ini kamu menemaniku ke nightclub lagi."
"Kenapa lagi Vanya?"
"Aku benar-benar membutuhkan tempat itu," katanya meyakinkan untuk saat ini wanita berusia dua puluh delapan tahun itu kembali berbohong jika sudah waktunya ia akan menceritakan semuanya kepada Megan.
"Baiklah, tapi aku ingin kamu berjanji sesuatu?"
"Apa?"
"jangan terlalu mabuk, sampai bertemu nanti malam."
Panggilan berakhir di iringi dengan helaan napas Vanya, kenapa ia harus pergi ke tempat itu lagi? membiarkan sosok Elard kembali hadir dalam patamorgana nya.
Di tempat lain seorang pria tengah terduduk resah di kursi kebangsaannya, di hadapannya ada beberapa lembar foto beserta satu amplop berwarna cokelat. Matanya memerah efek emosi yang ia tahan, Brian terkekeh prihatin atas dirinya sendiri.
"Jadi pria ini? Elard Hudsonn kamu bermain-main denganku?" ucapnya seraya dengan senyuman menyeringai. Segera pria itu meremas satu foto yang ia ambil sebelumnya di mana Vanya tengah berdiri di atas Yacht dengan seorang pria yang tentu saja ia mengenalinya.
Cukup lama dengan remasan di tangan kanannya, Brian mengurainya dan dengan cepat benda tersebut sudah berpindah tempat menjadi di tong sampah. "sial! kenapa harus pria itu?"
"Sayangg?" panggil seseorang dari balik pintu dan muncul lah seorang wanita dengan penampilan seksinya.
"Hei? sudah lama di sini?" Brian nampak kikuk pria itu segera membereskan barang bukti.
"Tidak, aku baru sampai beberapa jam lalu," katanya dengan tak tahu malu wanita itu duduk di atas pangkuan Brian dan mereka berakhir dengan saling bercumbu panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURROGATE HUSBAND
RomanceVANYA & ELARD Mungkin ini hanya kisah klasik, sebagai seorang istri Vanya tahu jika kebahagiaan bukan hanya sekedar harta, kehangatan dalam rumah tangga sangat ia butuhkan saat ini. Vanya sangat mencintai suaminya namun perasaan itu lambat laun lunt...