2

642 35 5
                                    


.

.

.

Kyuhyun memandang Junsu sebal. Sudah sejak 15 menit yang lalu, pria dengan suara tawa yang khas itu terus menertawakan Kyuhyun keras-keras. Tentu saja Kyuhyun akan menyalahkan Siwon atas ini.

"Soo, kemana Kyuhyun yang sangar itu eoh ?? lembut begini. Phffft" Junsu menyumpal mulutnya dengan tangannya sendiri untuk meredam tawanya yang akan kembali keluar.

"Tutup mulutmu, Kim Junsu!! Kau pikir aku sudi apa, memakai pakaian dengan warna seperti ini?" Kyuhyun mendengus kesal.

Baik, kita lihat seperti apa penampilannya sekarang. Sepasang snakers putih, skinny jeans berwarna hijau tua, dengan kemeja putih yang dibalut jaket hijau muda. Tidak ada yang salah dengan pakaiannya, hanya saja tidak cocok untuk datang ke club seperti ini. Orang-orang disini akan lebih senang menggunakan pakaian yang tidak jauh dari kata gelap. Tentu saja dengan gaya pakaian Kyuhyun yang paling berbeda, membuat namja manis itu cukup mencolok saat tersorot lampu gemerlap club.

"Kau tahu, kau cukup beruntung karena Seunghyun tua bangka itu tidak datang malam ini. Aku yakin ia akan menertawaimu sampai rambutnya kembali tumbuh." Ucapan Junsu membuat Kyuhyun menatapnya sinis.

"Tidak usah dia. Tidak usah Seunghyun si botak itu, kau teman dekatku saja menertawaiku"

"Khekhekhe mianhae, penampilan barumu benar-benar terasa berbeda diretinaku".

"Kalu begitu tidak usah dirasakan. Sudahlah aku mau mencari yeoja sexy!" Kyuhun berlalu meninggalkan Junsu sambil mengibaskan tangannya.

"Anak itu, dia bilang akan dinikahkan. Tapi malah banyak bertingkah, sepertinya menarik jika kuadukan Siwonie. Khukhukhu mianhe Kyu, tapi aku mendukung Siwonie." Junsu mengambil ponsel disaku belakang celana jeans nya dan menghubungi nomor sang sepupu.

"Yeoboseyo.."

"..."

"Tentu, sepuluh menit. Kutunggu!" Junsu memutuskan sambungan telephone dan kembali menyimpannya. Ditemani segelas Soju, pasti menarik melihat drama secara live. Sepuluh menit lagi dimulai...fufufu.

Sia-sia kalau Junsu menolak tawaran Siwon. Terlebih manusia yang ganteng tanpa ujung itu masih saudaranya. Dibayar pula. Junsu mengulum senyum melihat sosok Siwon yang nampak di pintu depan club. Junsu melambaikkan tangannya tinggi-tinggi, memberi isyarat Siwon dimana tempatnya. Dengan langkah kaki yang lebar, Siwon mendekati Junsu.

"Dimana dia hyung?" Siwon bertanya tanpa basa-basi. Bahkan tidak berniat menetralkan nafasnya yang terengah.

"Hooo, sabar Siwonie. Santai saja, duduklah" Junsu menarik Siwon agar duduk dikursi disamping Junsu.

"Aku tidak mau dia macam-macam dengan wanita jalang disini" Junsu tahu jika saat ini Siwon berusaha mengatur emosinya agar tidak meledak saat mengutarakan hal itu. Setidaknya itulah identitas setiap club di dunia.

"Tenang saja, Kyunie tidak akan macam-macam. Selama aku mengenalnya, meskipun ia mempuyai banyak uang untuk membayar yeoja paling cantik disini, ia tidak pernah melakukan itu. Entahlah Kyunie gunakan untuk apa uang sebanyak itu."

"Dari Seunghyun?"

"Euhum. Pria tua botak yang tidak sadar usia itu. Kau tidak lupa kan?"

"Aku tidak akan lupa. Diapun juga tidak mungkin melupakanku, tapi ia juga tidak tahu identitasku. Tidak berpengaruh."

"Siapa suruh kau memakai topeng disini?"

"Aku tidak mau kehidupan pribadiku diusik Seunghyun. Soo, dimana KyunieKU?" Junsu kembali mengisi gelas kosong miliknya sendiri dan milik Siwon dengan Wine.

BRIDAL WARS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang