4a

525 23 4
                                    

Sepeninggalnya Changmin, Siwon masih terpaku dengan pikirannya dan moccachino ditangannya. Benaknya masih terfokus dengan peristiwa pagi tadi. Bagi Siwon, Kyuhyun dan Minho adalah segalanya. Meskipun sejujurnya Minho bukanlah putra Siwon, melainkan adik kandungnya sendiri, tetapi Siwon sangat menyayangi Minho. Sama besarnya dengan rasa sayang Siwon terhadap Kyuhyun. Dan untuk Siwon...Kyuhyun adalah segalanya.

~Ddddrrt~Dddrrrt

Ponsel Siwon yang diletakkannya diatas meja bergetar, menunjukkan sebuah pesan masuk dari nomor kontak ayahnya.

'From : Dad

Siwonie, appa berhasil mendapatkan kesempatan untuk memenangkan tender besar itu. Perusahaan diharuskan untuk menghadiri meeting dengan perusahaan besar lainnya dan membawa contoh proyek. Miniatur lebih baik. Tapi sayangnya appa tidak bisa membuatnya, appa harus mengurus perusahaan kita di Jepang. Kau yang lanjutkan, ne!! Buat appa bangga, nak!'

Kurang lebihnya seberti itulah isi pesan singkat yang dikirimkan ayah Siwon. Siwon menurunkan alisnya, membuat kelopak matanya terlihat gemuk dan matanya menjadi sipit. Dengan gusar diusapnya kasar wajahnya, kembali diliriknya layar ponselnya yang masih menampilkan isi pesan singkat ayahnya.

"Harus yaah...?" Siwon bergumam lirih dan tersirat nada kekecewaan darinya. Siwon langsung menghabiskan Moccachinonya yang tinggal sedikit, cepat-cepat Siwon memasukkan barang-barangnya dan beranjak pergi menerobos hujan setelah sebelumnya meninggalkan beberapa won untuk membayar pesanannya.

'Apa aku harus pindah ke apartemenku dulu? Ah tidak-tidak. Itu terlalu beresiko, aku tidak mau tidak mendapati kehadiran Kyuhyun dirumah. Ah! Bagaimana jika aku membuatnya di rumah Kyuhyun saja?! Lagipula aku akan menyiapkan para pengawal agar Kyuhyun tidak lari saat aku terfokus dengan pekerjaanku. Ne seperti itu saja' Siwon mengangguk-anggukkan kepalanya, menyetujui atas usul batinnya. Siwon mempercepat laju mobilnya. Lebih cepat sampai, lebih cepat pula ia dapat menyelesaikan tugasnya. Sepertinya malam ini ia harus lembur, sekaligus menyiapkan bahan untuk miniatur proyeknya. Entah apakah Siwon dapat membuatnya dengan baik atau tidak.

\\(^o^)// | Always WonKyu | \\(^o^)//

~Prak

~Prak

~Bugh

Kyuhyun terlonjak kaget mendengar suara berisik yang datang dari pintu depan. Dilongokkannya kepalanya dari balik kaki sofa, karena memang saat ini -lebih tepatnya beberapa saat sebelum suara berisik itu menginterupsi Kyuhyun- Kyuhyun sedang asyik bermalas-malasan dengan berguling-guling tidak karuan diatas karpet tebal.

"HAHAHAHAHAHA!!!" Tawa Kyuhyun meledak melihat tampang Siwon yang menurutnya terlihat bodoh. Bukannya langsung memunguti barangnya yang terjatuh, Siwon justru memperhatikan wajah manis Kyuhyun yang menyembul dari balik kaki sofa dengan tampang bodohnya. Siwon langsung memasang wajah datar melihat Kyuhyun yang tertawa terbahak hingga berguling-guling dan memukul-mukul karpet. Hingga...

~POK! Tangan Kyuhyun melewati karpet tebalnya dan sukses menghantam lantai marmer yang keras.

"AWWW!!"

"HAHAHAHAHAH!!" Sekarang berganti Siwon yang tertawa dengan suaranya yang menggelegar, maklumlah suaranya yang lebih berat dari Kyuhyun. Siwon semakin tertawa keras melihat Kyuhyun yang mengibas-ngibaskan tangannya yang terasa panas setelah menghantam lantai marmer dengan keras.

"YA!!"

~PRANG!

Dengan kesal, Kyuhyun melemparkan sebuah vas bunga kesamping Siwon. Namun sesaat kemudian Kyuhyun membelalakkan matanya. Dengan cepat menghampiri pecahan vas bunga itu dan berjongkok sambil menatap pecahan-pecahannya nanar.

BRIDAL WARS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang