(4) Hukuman

1.7K 310 28
                                    

Sejak hari di mana gue beradu tatap dengan Junghwan, gue jadi agak menghindar dari dia karena jantung gue yang berdebar lebih kencang dari biasanya

Sebelumnya memang sering deg deg an, tapi enggak segininya. Please, bahkan jantung gue jauh lebih tidak bisa di atur dari pada saat gue bertemu Jeongin

Sendari tadi gue memainkan pulpen di sela sela jari, menyimak pelajaran dengan kurang minat. Sekarang jam terakhir dan mata gue benar benar berat

Gue sendari tadi sudah bergerak gelisah, dan tingkah gue itu membuat Jihye yang ada di samping gue menatap gue dengan bingung. Cewek itu menyenggol gue, membuat pergerakan gue berhenti

"Lagi kenapa sih?"

"Ngantuk, lama banget sih si naga ngajarnya"

Gue menatap memelas ke arah Jihye sembari membisikan kalimat tadi pada cewek itu. Dia mengegelengkan kepalanya dan  menatap ke depan lagi, mengabaikan gue yang kembali bergerak gelisah

"Ck, kapan sih nih pelajaran selesai?" Gumam gue kesal lalu menelungkupkan kepala gue di atas meja dengan kedua tangan gue sabagai alasnya

Baru saja gue hendam masuk ke dunia mimpi gue, tiba tiba Jihyee kembali menyenggol gue, yang mengundang geraman kesal dari mulut gue

"Ahn Sonri! Siapa yang nyuruh kami tidur ha!?"

"Ck, bacot lo!"

"APA!?"

Gue mengangkat kepala gue cepat, menatap pak Jiyoung yang menatap gue dengan sorot murkanya itu sembari meringis pelan. Astaga Ahn Sonri, bisa bisanya lo enggak kenal suara guru lo sendiri

HOBAE

"Ck, dasar naga sialan, huhu capekk njir mau balik"

Gue terus menggumam kesal dan mengumpati guru kesayangan para penggemar pelajaran kimia itu

Dengan tidak ikhlas gue mengepel lantai toilet perempuan itu, dengan mulut gue yang terus terusan mendumal kesal. Yang benar saja, sekarang pasti sekolah sudah sepi, sedangkan gue masih terjebak di dalam sini

Setelah selesai dengan toilet itu, gue pun keluar masih dengan mulut yang tak berhenti mendumal kesal

"Enggak cape tuh mulutnya ngomel mulu?"

Gue terperanjat kaget saat suara berat Junghwan terdengar, cowok itu bersandar di samping toilet cewek sembari terkekeh geli

Gue langsung mengalihkan pandangan gue saat di rasa debaran itu kembali lagi, serius rasanya aneh tapi seru. Gue melirik Junghwan dari ekor mata gue, dia keliatan mengernyit bingung sambil melipat kedua tangannya di dada

"Kakak aneh"

"Enggak tuh, gue biasa aja"

"Bohong, Kakak ngehindarin aku"

"Perasaan lo doang kali"

Cowok itu beranjak dari tempatnya dan berdiri di depan gue. Dia menarik tangan gue dan membuat gue menghadap ke arahnya. Mata gue terbelalak kaget, hendak marah namun terlanjur gugup sekarang

Irish coklatnya menilisik ke arah wajah gue. Mencari sesuatu dari raut gugup gue, apa cowok itu enggak sadar penyebab kegugupan gue ini karena tangan lancangnya yang mencengkram lembut lengan gue saat ini

[1] HOBAE || So Junghwan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang