Dan seperti apa yang dia katakan kemarin, cowok itu bener bener pergi. Ah maksud gue, dia benar benar enggak pernah menyapa atau datang untuk sekedar mengucapkan kata 'hai' sekalipun.
Dan kalau boleh jujur, ini benar benar sangat berpengaruh untuk gue. Gue sudah terbiasa dengan Junghwan yang selalu hadir di keseharian gue. Setelah dia enggak muncul lagi, rasanya lebih sepi.
Tidak ada lagi yang manggil gue dengan sebutan 'Kakak sayang' seperti dia. Tidak ada lagi yang sering tiba tiba muncul di depan gue.
Hari hari gue jadi terasa rumpang semenjak dia sudah tidak menggangu gue lagi. Dan itu malah membuat gue semakin merasa tidak terlalu tertarik ke pada Jeongin.
Padahal gue sudah berkali kali mengucapkan pada diri gue sendiri kalau gue menyukai Jeongin dan bukan Junghwan.
Layaknya kaset rusak, otak gue terus menerus memutar kejadian di mana gue membentak Junghwan dan dia yang pamit pergi kepada gue,gue masih ingat cowok itu pergi dengan kakinya yang masih terpincang juga rautnya yang terlihat kecewa. Kejadian itu terus berputar, membuat rasa bersalah gue semakin besar.
Suara yang biasanya terdengar lembut itu sudah tidak pernah menyapa indra pendengeran gue lagi, mata yang selalu menyorot gue dengan teduh dan penuh harapan itu juga sudah pergi entah kemana.
Setiap kali kita berdua berpapasan, dia selalu lebih memilih untuk mengabaikan gue seolah olah gue tidak ada di dekatnya. Padahal dulu, dia yang selalu manggilin gue dengan sebutan 'Kak Riri'.
Gue tiba tiba merasa kangen aja dengan semua hal manis yang sering Junghwan lakukan untuk gue yang padahal lebih sering kasar kepadanya.
Namun belakangan ini sangat sering gue lihat dia dan Jaera terlihat bersama. Gue benci untuk mengatakan ini, tapi rasanya sakit saat melihat mereka terlihat sangat dekat.
"Ri? Lagi mikirin apa sih kok bengong terus dari tadi?"
"Hah?"
Jeongin menggelengkan kepalanya saat melihat gue yang menatap dia bingung dan terkejut. Helaan nafas bisa gue dengar keluar dari mulutnya.
Sekarang kita berdua lagi ada di salah satu cafe yang ada di dekat perumahan gue. Jeongin yang punya ide.
"Kenapa sih? Perasaan lo sekarang suka ngelamun deh"
Dia menatap gue seperti menelisik mencari sesuatu dari raut wajah gue. Sama seperti Junghwan yang selalu seperti itu kalau gue terlihat marah atau apa pun itu. Gue menghela nafas panjang, kenapa Junghwan lagi sih.
"Enggak apa apa kok"
"Yakin?"
Gue ngangguk untuk meyakinkan Jeongin yang menatap gue khawatir. Jeongin itu baik dan sangat perhatian sama gue, dan gue suka itu.
Dulu gue menyukai dan mengagumi dia dari jauh. tapi sekarang saat sudah sedekat ini, rasa suka itu mulai menghilang.
Dan debaran itu sudah tidak seperti dulu lagi. Jantung gue bekerja dengan normal saat bersama Jeongin sekarang.
Sebut saja gue plin plan, karena rasa dan debaran itu bisa kembali gue rasakan saat ada Junghwan di dekat gue.
"Lo enggak suka makanannya ya?"
Dengan cepat gue menggeleng saat Jeongin ngelemparin pertanyaan kepada gue. Cowok itu melirik piring cheesecakes yang belum gue sentuh sedikit pun.
"Enggak kok Jeong, gue suka"
"Tapi kok dari tadi enggak di makan sih?"
"Enggak papa kok"
"Yaudah"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] HOBAE || So Junghwan ✅
Fanfiction"Kak Riri, Saranghaee"Junghwan "Nama gue Ahn Sonri, bukan Riri!"Sonri TREASURE series (1) Tanggal publikasi: 22 april 2020 - 20 mei 2020 Attention please⚠ Semua book yang ada di series ini enggak satu universe. Yang artinya enggak punya hubungan sam...