(13) Love You

2.1K 278 24
                                    

""Gue enggak sengaja ,hwan. Tadi ada yang~"

"SHUT UP! Kalo kakak marah sama aku cukup sama aku aja, jangan ke Jaera juga!"

Gue diam menatap cowok itu tidak percaya saat bentakan yang cukup keras terdengar dari cowok itu untuk gue.

"ENGGAK! GUE ENGGAK MAU DIEM! MAU APA LO HAH!"

"Kak!"

"Segitu sayangnya ya lo sama Jaera sampe ngebentak gue kaya tadi!?"

"Iya aku emang sayang sama Jaera!"

Cowok itu menatap gue tajam tanpa melepaskan gue dari kungkungannya. Seperti di hantam sesuatu, dada gue terasa semakin sesak saat mendengar kalimat cowok itu.

"Udah gue duga. Semua omongan lo itu bullshit!"

Gue balas menatap dia dengan tajam, tangan gue terkepal erat, menahan emosi yang ada di dalam diri gue.

"Lo bilang lo gak akan nyerah semudah itu, lo gak akan pergi meski gue nyuruh lo berkali kali. Tapi kenapa lo pergi? Gue udah minta maaf, dan lo gak peduli sama sekali. Semudah itu kah lo ngelepasin gue?"

"Gue benci sama lo!"

Dorongan gue berhasil membuat Junghwan termundur dan melepaskan diri gue dari Kungkungannya. Entah karena emosi gue, atau Kungkungannya yang melemah.

"Maksud Kakak?"

Nadanya mulai kembali seperti biasanya, membuat gue yang sendari tadi sudah nahan tangis gue pun mulai terisak. Tubuh gue merosot turun saat kaki gue sudah tidak bisa menahan beban lagi, membuat gue berjongkok di lantai rooftop.

Junghwan langsung berlutut di depan gue dan menatap gue kebingungan. Cowok itu mengangkat tangannya, hendak mengusap kepala gue, namun gue tepis.

"Gue enggak suka" gumam gue sembari menunduk, menenggelamkan wajah gue di balik lutut gue.

"Gue enggak suka setiap kali tangan lo ngenyibak rambut Jaera, Gue enggak suka liat lo meluk dia, natap dia teduh"

"Gue enggak suka denger lo bilang sayang sama dia, Gue enggak suka setiap kali lo manis sama dia"

"Gue enggak suka lo manis sama cewek lain, hwan" gue angkat kepala gue, menatap wajah kebingungan Junghwan dengan wajah sembab gue.

"Gue sakitt"

"Kak?"

"Sakit banget tau enggak rasanya" lirih gue di akhiri dengan isakan kecil. Tangan Junghwan hendak meraih bahu gue namun dengan segera gue tepis lalu beranjak berdiri untuk meninggalkan tempat itu.

"Kak" langkah gue terhenti saat Junghwan menahan tangan gue, cowok itu meraih kedua bahu gue lalu membalikkan tubuh gue agar menghadap cowok itu.

"Apa lagi!" Gue hempaskan tangannya yang turun di kedua lengan gue. Menatap cowok itu marah lalu memukul dadanya untuk melampiaskan emosi gue.

"Kak" serunya lembut lalu mengunci kedua tangan gue agar berhenti memukulinya, membuat gue hanya bisa kembali menduduk sembari berusaha meredakan isakan gue.

"Lo bener ,hwan. Lo bener kalo lo bisa bikin gue jatuh cinta"

"Gue yang bego. Harusnya gue bisa tau itu dari awal biar rasanya enggak sesakit ini" gumam gue lagi yang di selingi dengan isakan isakan kecil.

"Harusnya gue bisa sadar sebelum dia dateng. Tapi emang dasarnya gue bego"

Junghwan menggelengkan kepalanya dan tiba tiba menarik gue ke dalam pelukannya. Dan yang bisa gue lakukan kali ini adalah diam, menghirup aroma tubuhnya dalam dalam.

[1] HOBAE || So Junghwan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang