Gue menghela nafas panjang, menyorot ketiga sahabat gue ini bergantian. Bisa bisanya kelas kami beda tahun ini, dan curangnya mereka yang malah satu kelas bertiga.
Ah bukan curang sih, mungkin emang guru guru mau memisahkan gue sama mereka karna kalau kami sekelas kaya tahun lalu mungkin cuman akan menambah keributan di kelas yang sudah sangat ribut. Tapi gue masih merasa keanehan, kenapa cuman gue yang di pisahin dari mereka.
"Masa gue sendirian? Kalian tega sama gue?"
Ketiga orang itu menggeleng heran, entah sudah keberapa kalinya kalimat itu gue ucapkan pagi ini. Mungkin kalau di hitung cuman dengan sepuluh jari yang ada di tangan pun gak akan cukup buat ngehitung.
Yang gue permasalahkan di sini bukan tentang kami yang enggak sekelas, itu bukan hal serius yang bisa bikin gue secemas ini.
Cuman, di kelas gue yang baru gue sekelas sama cowok yang udah lama gue taksir. Yang Jeongin, dia manis banget.
"Hyejin, ayo pindah kelas temenin gue. Pleaseeee." Gue merengek pada hyejin sembari narik narik tangan cewek yang duduk di samping gue itu beberapa kali. Hyejin menghela nafas sembari merotasikan matanya jengah.
"Ri ya ampun lo tuh ya! Kalo gue anak ketua yayasan sih bisa aja pindah pindah sembarangan. Ngeluarin di Doyoung juga gue bisa kali." Doyoung yang ada di depan gue mendelik kesal, tangannya terulur untuk menjitak Hyejin.
"Sembarangan."
"Emangnya kenapa sih Ahn Sonri, kelas kita cuman beda dua kelas lo bisa ke sana kalo gak ada yang mau nemenin lo." ucap Yedam geram, gue memajukan bibir gue sebal
"Bukan masalah gak ada temennya itu dam, secara lo tau sendiri kan gak mungkin orang gak mau temenan sama gue yang cantik cetar membahana." dan bener aja, tangan hyejin yang tadinya di gunakan untuk mengusap lembut dahinya kini malah di gunakan untuk mendorong kepala gue cukup keras
"Sok cantik."
"Dih, emang cantik kali." gue kibaskan rambut gue ke wajah hyejin, yang membuat cewek itu menggeram kesal.
"Terus apaan dong yang jadi masalahnya?" Tanya Yedam, matanya menyorot gue serius seakan kali ini dia gak mau gue becanda dulu.
"Lo tau kan Jeongin sekelas sama gue? Coba bayangin aja dia tiba tiba deketin gue gitu? Ngegebet gue? Lo tau sendirikan gue di senyuman dikit aja udah mau pingsan. Gimana kalo gue di tem~"
"Aish bacot banget sih? Kaya Jeongin pernah ngelirik lo aja." sahut Doyoung jengah, sedikit kesal karena gue yang yaaa mungkin sedikit hiperbola.
Mereka bertiga menghela nafasnya sambil menatap gue malas. Nampak frustasi dengan gue dan ocehan gue hari ini.
"Lo tuh suka enggak sih sama si Jeongin? kok kayanya takut banget dia liat lo." Tanya Hyejin setelah menyelesaikan helaan nafas beratnya.
"Suka, tapi malu." gue tersenyum bodoh, dengan pipi yang merona merah. Yedam mendecak, sedangkan Hyejin kembali menghela nafas lelah. Hari ini kayanya Hyejin bener bener tertekan.
"Bodo amat, ri" Doyoung menyahut dengan nada tak minat. Membuat gue mendengus kesal.
Gue mendelik kaget saat tiba tiba ada yang menarik bangku dari meja yang ada di belakang gue, cowok yang menarik benda itu duduk setelah menaruh bangku itu di samping gue. Tangannya cowok itu gunakan untuk menopang wajahnya, menyorot gue dengan manik coklat miliknya.
"Hai, Kak Riri" Sapa cowok itu dengan senyum cerahnya yang gue balas dengan melemparkan tatapan tajam ke arah cowok itu.
"So Junghwan, nama gue Ahn Sonri bukan Riri. Bisa di ingat?" Ucap gue geram, menyorot mata itu dengan tajam tepat di maniknya, lalu beralih di detik ke dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] HOBAE || So Junghwan ✅
Fanfiction"Kak Riri, Saranghaee"Junghwan "Nama gue Ahn Sonri, bukan Riri!"Sonri TREASURE series (1) Tanggal publikasi: 22 april 2020 - 20 mei 2020 Attention please⚠ Semua book yang ada di series ini enggak satu universe. Yang artinya enggak punya hubungan sam...