(3) Bikin Jatuh Cinta

1.9K 321 33
                                    

"Mana puisi gue?"

Seperti janji gue dan Junghwan kemarin. Junghwan akan membuatkan gue puisi dengan syarat gue yang harus mengajari cowok itu fisika

Dan karna itu juga sekarang kami ada di sini, di pepustakaan sekolah yang lumayan jarang di kunjungi murid murid di sekolah ini. Paling mentok, para ambis dan orang orang yang mau tidur tanpa terganggu

"Bentar" Junghwan keliatan ngambil sesuatu di sakunya. Gue mengernyit bingung saat dia malah mengeluarkan sebuah amplop berwarna pink yang di hiasin pita merah

"Biar kaya surat cinta"

Junghwan menyodorkan amplop itu sembari tertawa pada gue. Gue mendecak kesal lalu mengambil amplop itu dengan kasar dengan mata gue yang menyorotnya sinis

"Apaan si? Ga jelas lo"

"Hati hati bukanya, itu surat cinta buat Kak Riri. Bukan buat Starla" candanya, gue menaikkan tangan gue, mengancam untuk memukul cowok itu. Membuat Junghwan tertawa kecil

"Gue Sonri!" Gue kembali mendengus setelah menurunkan tangan gue, namun tetap menurut dengan membuka amplop itu hati hati. Gue juga bingung sih kenapa gue jadi nurut

"Habis ini ajarin aku ya" ingat Junghwan, gue mengangguk asal dan lebih memilih fokus pada kertas yang ada di tangan gue saat ini

"Hmm"

ATAU

Antara batu dan permata
yang mana lebih terlihat di mata?
Si batu yang buruk rupa
Atau sang permata yang punya kilau nyata

              Antara mendung dan pelangi
             Yang mana yang kau ingin miliki?
             Si abu mendung atau si indah pelangi

Antara aku dan dia                  
Siapa yang lebih kau suka?
Aku yang selalu berjuang atau dia yang     
hanya diam dan menunggu saja?                         

            Menurutmu siapa yang bodoh?
            Aku yang mendekat walau kau terus
            menjauh
            Atau kau yang berharap padanya yang                       mungkin terlampau jauh

Gue menatap Junghwan kesal begitu puisi itu selesai gue baca. Kemarin gue memang bilang buat puisi dengan tema terserah dia, tapi ya enggak gini juga

"Ini mah temanya curhatan So Junghwan" ucap gue sembari menyimpan kertas itu kembali ke amplopnya, berniat mau menyalin puisi itu nanti ke dalam buku gue sendiri

"Itu bukan curhatan, orang aku nanya" jawab Junghwan sembari terkekeh. Jujur, kalau bisa sudah dari tadi gue tinggalin cowok ini

"Bodo"

Dia cuman menggeleng gelengkan kepalanya lalu menggeser buku miliknya ke depan gue, "Ini gimana caranya?"

Gue menatap buku yang Junghwan sodorkan itu sebentar. Setelah meraih polpen yang ada di tangannya, gue mulai nulis cara menghitung soal itu

Setelahnya gue balik menyodorkan benda itu ke Junghwan dan mulai menjelaskan cara mengerjakannya pada cowok itu. Dia mengangguk anggukkan kepalanya pelan, setelah gue selesai menjelaskan kepada cowok itu

"Kenapa manggut manggut? Udah paham!?"

"Iyaa Kakak sayang, aku udah paham. Jangan ngegas gitu dong"

[1] HOBAE || So Junghwan ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang