Kini Chan sudah berada di mobil Minho sedangkan Changbin sendiri di mobil Chan. Chan belakangan ini sulit mengemudi karena tangan kirinya sering sekali sakit, ia sendiri tidak tau kenapa. Maka hampir 2 minggu terakhir Changbin lah yang membawa mobil Chan, entah itu mobil Chan yang ia bawa ke rumahnya atau Changbin yang menghampiri Chan ke rumah pemuda itu.
"Kemana Changbin akan membawa kita?" Tanya Chan yang merasa asing dengan jalanan yang mereka lewati.
"Entah, situasinya sangat mengagetkan tadi. Jadi aku tidak bertanya padanya." Chan hanya mengangguk. Bayang-bayang mengenai kejadian di dermaga terus terputar dipikirannya.
Orang yang Chan lihat di dermaga tadi sangat mengenaskan, mukanya memerah, matanya melotot dan orang itu berusaha menggigit bagian tubuhnya sendiri sambil berteriak kepanasan. Bagaimana Chan tidak kepikiran jika seperti itu.
"Chan, berjanjilah padaku untuk tidak melakukan hal itu lagi." Chan melirik Minho yang sedang fokus menyetir.
"Melakukan apa?"
"Melakukan hal bodoh untuk aku dan Changbin. Kau tau bukan hanya kau yang mengkhawatirkan kami, tapi kami juga mengkhawatirkanmu. Jadi berhentilah menyelamatkan kami saat dirimu sendiri dalam bahaya atau kesusahan."
Nada bicara Minho memang datar, tapi Chan dapat merasakan bahwa Minho sangat marah padanya. Chan sendiri memilih tidak menjawab dan mengeluarkan kertas pemberian kakak Changbin dari saku celananya.
"Apa itu?" Minho beberapa kali melirik ke arah kertas yang Chan pegang.
"Kakaknya Changbin memberiku ini saat di dermaga. Ia memintaku untuk mengunjungi alamat ini jika dalam 24 jam kita tidak mendapatkan transport menuju Sydney."
"Kemarikan, aku ingin melihatnya."
Chan memberikan kertas itu pada Minho, untungnya kondisi jalanan sedang sepi.
"Alamat ini... Sepertinya aku tau ini rumah siapa."
"Siapa?"
Minho mengembalikan kertas itu pada Chan. "Kim Woojin, siswa SOPA yang dikeluarkan saat awal kelas 11 karena ketahuan membantu perdagangan senjata ilegal."
"Siswa SOPA? Lalu bagaimana kau mengenalnya?"
"Sahabat kecil Changbin. Waktu aku dan Changbin belum mengenalmu dulu, Changbin mengenalkanku pada Woojin yang kebetulan sedang berada di rumah Changbin saat itu. Lalu akhirnya kami dekat hingga saat ia di keluarkan dari sekolahnya, untuk pertama kalinya aku mengunjungi rumahnya karena bertepatan dengan..."
Minho terdiam sejenak.
"...Orang tua Woojin yang dikabarkan mengalami kecelakaan tragis sehingga keduanya meninggal di tempat."
"Ya barulah saat itu kami mengenalmu karena kau membantu kami saat tugas pembuatan lagu." Tambahnya lagi.
Chan mengangguk, "Lalu apakah Woojin itu..." Ucapan Chan dipotong oleh Minho.
"Di penjara? Tidak, karena Woojin terbukti tidak bersalah. Saat itu ia kira ia membantu temannya menjual alat-alat olahraga, ternyata setelah ditelusuri polisi yang teman Woojin jual adalah senjata ilegal."
Chan berfikir sejenak. "Lalu mengapa kakaknya Changbin menyuruh kita ke rumahnya?"
Minho yang mendengar hanya tersenyum tipis, "Woojin sendirian Chan. Dan dia..." Minho menoleh dan menatap Chan dengan tatapan dan senyuman bangga.
"...orang yang hebat."
Setelah Minho selesai bicara tidak ada percakapan lagi diantara mereka, sampai akhirnya mobil mereka berhenti didepan sebuah rumah yang bisa dibilang cukup besar. Tapi jika dibandingkan dengan rumah Changbin, rumah ini mungkin setengahnya luas rumah Changbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
C-Virus • Stray Kids ✔︎
AventuraHanya bercerita tentang sekelompok pelajar dari sekolah berbeda-beda yang bertemu karena bertahan hidup dari sebuah maut bernama C-Virus yang mampu merubah manusia menjadi makhluk buas, lapar dan tak terkendali. 070620 # 1 in run 010720 # 9 in virus...