18

2.4K 477 53
                                    

Segala hal bisa terjadi saat seseorang tak sadarkan diri

.

.

Sang surya mulai menerangi bumi yang bisa dibilang berada di ambang kehancuran. Orang pertama yang terbangun mungkin adalah Chan. Namun...

Chan hendak menuju ke kamar kecil, pandangannya tak sengaja menangkap sosok Changbin yang berjalan gontai menuju mobil. Chan melihat jelas bahwa Changbin memegangi tangan kirinya.

Begitu Chan ingin menghampirinya, Changbin tiba-tiba saja terjatuh. Chan dengan cepat berlari dan menghampiri Changbin.

"Changbin!"

Chan terkejut, wajah Changbin nampak sedikit pucat.

"Apa yang terjadi?"

Changbin tidak menjawab, ia malah melepas jaketnya dan menyisakan kaos tanpa lengan yang ia kenakan.

"Ini terus naik, Chan."

Urat-urat keunguan di tangan Changbin yang semula hanya menjalar sampai bawah siku, kini sudah naik sampai atas siku. Meskipun tidak naik terlalu banyak, Chan tau kondisi Changbin akan semakin memburuk jika tidak segera diobati dengan penawarnya.

Chan menggertakan gigi-giginya, kemudian dengan brutalnya ia merobek lengan baju kanan dan kirinya yang memang panjang. Lalu ia mengikatkannya pada lengan Changbin dengan cukup kuat.

"Aku harap ini bisa lebih memperlambat lagi sampai penawarnya didapatkan." Mata Chan memerah, dan Changbin menyadari hal itu. Entah Chan marah, atau ia mulai kalut karena belum ada pergerakan untuk mengambil penawarnya.

"Chan, aku tidak akan putus asa. Aku akan hidup, tenanglah."

Chan mengangguk yakin, kemudian ia membantu Changbin berdiri.

"Pakailah jaketmu, Changbin."

Tak lama, Hyunjin keluar dari mobil jeep milik ayah Jisung dan meregangkan persendian tubuhnya.

"Eh, hyung. Selamat pagi..."

"Pagi, Hyunjin. Apa kau tidur didalam mobil?" Tanya Chan.

"Iya, aku dan Jeongin melakukan beberapa hal dimobil semalam. Jadi kami memutuskan untuk tidur di mobil."

Chan dan Changbin hanya mengangguk.

Namun setelahnya, ketiga pelajar itu dibuat terkejut dengan suara geraman yang bisa dibilang terdengar sangat banyak dan berisik.

Mereka terdiam sesaat dan mencerna suara itu baik-baik.

Suara itu seperti suara teriakan sekumpulan orang yang semakin lama semakin dekat dan jelas.

"Shit."

Chan segera menarik Changbin untuk bersembunyi di belakang mobil ayah Jisung, begitupun Hyunjin.

Pemandangan yang luar biasa aneh, dimana segerombolan Biteer berlari seolah tengah mengejar sesuatu. Beruntungnya para Biteer tidak memasuki area SPBU dan hanya melewatinya.

Jumlah Biteer itu diperkirakan mencapai ratusan.

"Heol! Apa itu?!" Ayah Felix dan ayah Jisung terbangun, mereka sama terkejutnya.

"Apa yang memancing makhluk itu?" 

Mata Hyunjin membola, ia buru-buru masuk ke dalam mobil ayah Jisung.

"Jeong, bangun!" Sang adik hanya mengangguk dan berusaha membuka matanya.

Sedangkan Hyunjin mulai berkutik dengan alat-alat yang ada dihadapannya.

C-Virus • Stray Kids ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang